《UTAMAKAN FOLLOW AKUN AUTHOR》
Tentang perempuan badas yang hidupnya dibesarkan oleh jalanan dan dipertemukan dengan keluarga kandungnya. "Kukira dia hanya mengincar uang keluargaku, ternyata dia adalah saudara kembarku!"-Rainer
"Jangan melihat seperti itu. Lo kira gue suka dengan tatapan lo?"ujar aveline menaikkan nada suaranya
"Gue ingin tahu keadaan lo!"ujar liam melembutkan suaranya. Dia meloka wajah perempuan dengan beberapa luka di wajahnya.
"Gak perlu. Sekarang lo bukan siapa-siapa lagi kan?"ujar aveline merasa muak dengan ucapan liam.
"Tapi–"ujar liam terpotong karena aveline meninggalkannya sendiri. Dia mengusap wajahnya kasar.
Di balik pintu sana ada yang mendengarkan pembicaraan mereka berdua. "Gue harus selidiki masalah apa yang terjadi di antara mereka berdua"ujar kai mengamati dua sejoli yang tengah bertengkar.
"Woi"ujar oscar menepuk pundakku. kalian tahu jantungku berdegup kencang karena kaget?
"Jangan suka datang tiba-tiba. Gue kaget tau gak!"ujar kai mengelus dada bidangnya. Oscar hanya menyugar rambutnya tanpa memperdulikan ucapan kai. Sungguh mengesalkan bukan?ya. Kalau tidak mengesalkan bukan oscar namanya.
Pov aveline
"Ini gimana lagi, ve?"tanya zack mengadoni adonan hingga kalis. dia berhenti sejenak untuk beristirahat.
"Udah di bentuk bulat belum?"ujar aveline duduk di kursi yang ada di dapur.
"Sudah"ucap zack melepas sarung tangan yang dia pakai.
"Rebus airnya bersamaan dengan adonannya selama 5-10 menit"ujar aveline menatap sekilas wajah pemuda yang sedang berdiri tegap di sebelahnya.
"Udah jadi?"tanya oscar menepuk pundakku. Memang di otaknya hanya makanan saja, sedangkan dia tidak membantu sama sekali.
"Belum. Lebih baik daripada berdiam diri, bantu zack buat cilok deh!"ujar aveline memicingkan matanya.
"Duh, dede oscar itu gak boleh kerja berat. Jadi kakak baik hati aja yang menyiapkan makanan"ujar oscar menaruh kedua tangannya di pipi dengan berpose lucu. Dia sangat menyebalkan, ya. Begitulah anak yang terlalu di manja oleh orangtuanya.
...o0o...
"Jangan terbuai dengan kenikmatan dunia. Kamu tidak akan tahu lembah hitam mana yang akan menjebakmu" -Author Reactance
...o0o...
"Enak gak?"tanya zack menyenderkan tubuhnya ke sofa.
"Enak lah"ucap oscar menaikkan jari jempolnya. Wajahnya terlihat sangat bahagia hari ini.
"Jelas enak. Cuma makan aja, bantuin masaknya juga enggak"ujar kai cengengesan.
"Lo juga gak bantuin!"ucap oscar menunjuk kai.
"Gue bantuin tadi. Tapi cuma sebentar!"ujar kai menaikkan kakinya sebelah.
"Kakinya jangan di naikkin. Nanti sofa di sini bau kaki"ujar oscar berkacak pinggang.
"Seterah–"
'Tokkk' terdengar suara ketukan pintu dengan keras. Mengapa orang itu tidak mau memencet bel saja? toh, sudah di siapkan juga.
Aveline mengintip dari kotak bel. Dia ingin tahu siapa yang kini di depan pintu. Sosok dengan pakaian serba hitam dengan masker yang menutupi wajahnya. Ada apa ini?siapa dia?
"Ve. Siapa yang datang?"tanya griffin menepuk punggung aveline.
"Tidak apa-apa. Lo ikut makan aja sana"ujar aveline melihat kepergian sosok itu dari depan pintu. Dia bergegas keluar dari rumah ini.
'Dugg' sebuah kardus kecil dengan bercak darah di luarnya. Dia menutup mulutnya, melebarkan matanya, nafasnya sedikit tersengal.
"Mengapa ada ini?"ucap aveline meneteskan air matanya. Sebenarnya apa yang ada di kotak itu sehingga membuatnya meneteskan air mata?
'Tingg' notifikasi dari handphone nya berbunyi. Ada pesan dari nomor tidak di kenal.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
"Siapa yang akan menyebarkan ini?apa dia ingin cepat mati!"geram aveline mengepalkan tangannya.
"Aveline. Lo kenapa berdiri di pintu?cepat masuk. Nanti kehabisan loh!"ujar oscar menepuk tanggannya agar aku bisa mendengar suaranya.
Aku menundukkan kepala, mengelus dadaku. Tidak tahu orang seperti apa yang aku hadapi tetapi ini tidak bisa dibiarkan terlalu lama. Bagaikan air yang mengalir, mungkin berita ini akan menyebar sangat cepat.
Pengkhianat ada di mana mana. Pasti ada salah satu orang di sekitarku yang berkhianat. Aku harus segera memastikannya sendiri.
"Aaaaa"ucap kai menyuapi aveline cilok yang tersisa sedikit. Aku membuka mulutku dan menguyahnya.
Di sisi lain ada liam dengan wajah merah padam. Apakah dia cemburu melihat aveline di suapi kai?
"Seharusnya gue yang di sana!"batinnya liam
"Gue tahu lo cemburu, Liam. Dan gue gak akan berhenti ngejar aveline. Gue juga gak akan kasih secercah harapan untuk lo balikan sama dia"batin kai meloka manik mata indah yang berjarak sekitar 5cm.
"Ve. Lo kalau ada apa-apa kasih tahu gue ya?nanti gue pasti bantuin"ujar kai tersenyum kecil. Terdengar suara kekehan dari sebrang sana.
"Lo kenapa Liam?"tanya oscar melirik pemuda itu yang suka bertingkah akhir-akhir ini, ya. Pemuda itu terkekeh geli mendengar ucapan kai.
"Gapapa"ujar liam menutup matanya dengan kekehan geli yang masih terlihat dari wajahnya.
Aveline terdiam. "Gue bakal kasih tahu lo kalau gue kesulitan nantinya"ujar aveline tersenyum manis. Terasa jantung kai berdegup 2× lebih cepat, telinganya memerah, bibirnya tidak bisa berhenti untuk tersenyum.
"Awas aja lo, kai."gumam liam meninggalkan ruang tengah. Dia berlari dengan sebatang rokok di jarinya.
...o0o...
Happy reading
Thank you readers yang sudah mau membaca cerita ini serta yang mau untuk vote.
Bagaimana menurut kalian?apakah harus menambah part seperti ini?