...o0o...
"Saya tahu kalau saya salah, tetapi bapak juga salah dalam hal ini. Membandingkan murid itu hal yang tidak dapat dibenarkan, pak!"ujar hamid menaikkan sedikit nadanya
"Saya tahu dimana letak permasalahannya"ujar seorang pria paruh baya masuk ke ruangan yang sedang memanas
"Kalian sebaiknya berbaikan, saya tidak ingin anak-anak saya disini dibedakan. Pak? silahkan meminta maaf terlebih dahulu"ujar kepala sekolah itu menatap tajam guru itu, sebagai bentuk menunjukkan ketegasannya dalam memimpin sekolah ini.
"Maafkan bapak, sudah membedakan anak kelas kalian dengan kelas yang lain. Terutama untuk murid yang pintar secara akademik"ujar guru bertubuh gempal menjulurkan tangannya dengan sisa suaranya
"Saya juga minta maaf pak, karena sudah memprovokasi teman kelas saya agar pergi dari sekolah ini!"ujar hamid menjabat tangan gurunya itu
"Semoga kejadian ini tidak akan terjadi lagi kedepannya, sebagai murid dan guru harus berdedikasi tinggi antar sesama"ujar kepala sekolah tersenyum kecil dengan tangan yang masih masuk ke dalam saku celana.
"Masalah ini sudah selesai, kalian kembali ke dalam kelas dan lanjutkan aktivitas belajar mengajar"ujarnya keluar dengan langkah kaki tegap
Terkadang manusia memang sulit untuk dipahami, kalian harus tahu kalau manusia memiliki kepintaran, nasib, maupun jodoh yang jauh berbeda. Toleransi harus ada karena kita beragam disini, hidup di dunia kita akan tahu bahwa banyak karakter manusia di dalamnya.
"Karakter manusia memang berbeda, tetapi kalian juga akan menemukan persamaan di dalamnya"
-Nana
"Duh, capek ya?kenapa aku tidak bisa seperti orang lain. Mereka tidak ada dalam posisi ku saat ini, tetapi mereka seolah tahu apa yang aku rasakan"ujar seorang gadis di atas balkon sekolah menatap lapangan yang tidak ada seorangpun disana.
POV DI KELAS
"Nana?"ujar seorang guru mengabsen nama setiap murid
"Nana kemana sih?"tanya aveline menatap satu sama lain
"Ada yang tahu keberadaan Nana sekarang?"tanya guru yang sedang menyilangkan kakinya dengan tangan menyilang di depan dada
'Brukk' suara disertai dengan teriakan seorang siswi membuat semua atensi semua orang mengalih dan melihat ke luar kelas
"Nana!"teriak aveline menggema memeluk teman kelasnya yang sudah berlumuran darah. Dia melompat dari balkon sekolah sepertinya, Satu sekolah dibuat gempar karena Nana.
Siswi yang melihat kejadian itu jatuh pingsan dan dibawa ke dalam uks sekolah, beberapa menit kemudian ambulans datang. Semua orang belum merasa lega karena ini pertaruhan nama baik sekolah dan keselamatan Nana, mereka tahu masalah yang dialami Nana. "Ya Tuhan, selamatkan nyawanya karena dia terlalu muda untuk kembali kepadamu" ujar Bu sri indrawati wali kelas kami, nafas yang terdengar berat dia keluarkan.
Flashback
"Kalau aku melompat dari sini, memangnya hidupku akan tenang selamanya?mah, pah. Apakah kalian tahu aku begitu lelah dengan perkataan kalian yang selalu menyakitiku"ucap gadis itu dengan derai air mata yang turun ke pipinya
Hujan rintik-rintik mengisahkan betapa sedihnya dia saat ini. dera dia layangkan di kepalanya dengan tangan yang mengepal keras, Langkah kakinya menuntun agar naik di pinggir balkon."Aku sangat bahagia karena kalian, aku sudah memaafkan kalian semua. aku meminta maaf tuhan karena tidak bisa terlalu lama di dunia ini"ujarnya dengan senyuman manisnya
Terdengar suara samar-samar di dekatku, mencoba menyadarkanku untuk terakhir kalinya. kelopak mataku terasa melemas tidak kuat untuk membukanya, telingaku kini berdengung semakin lama semakin keras.
"Apakah kamu ingin kembali ke dunia?"tanya cahaya sangat terang di hadapanku
"Aku tidak ingin kembali"ucap gadis dengan baju putih dengan senyuman terpatri di wajahnya
"Apa kamu yakin, belum saatnya kamu untuk kembali. Bahkan sekarang mereka sedang menunggumu untuk membuka mata"ujar cahaya terang di hadapanku menunjukkan sesuatu
"Aku ingin kembali"ucap nana dengan bunga mawar di genggaman tangannya
"Berlarilah ke pintu cahaya itu, kamu akan segera kembali"ujar cahaya terang itu menghilang oleh kabut tebal yang menyelimuti
Samar-samar terdengar suara dari kejauhan, terasa berat untuk membuka mataku kembali. "Apakah anak saya bisa diselamatkan, dok?" ujar wanita paruh baya dengan raut wajah dibuat buat seakan takut kehilangan, dia wardhani sinabuan ibu tiri dari Nana. "Permisi, maaf. Aku mau tanya, apakah ini benar mamah tiri Nana?" tanya aveline menatap dari atas dan bawah
"Iya, saya mamah tiri Nana. Ada apa?"tanya wardhani kebingungan
"Saya ingatkan, dia akan kembali. Jangan terlalu percaya diri, harta itu akan sepenuhnya menjadi milik Nana"ujar aveline menatap tajam wanita paruh baya didepannya, dia tahu bahwa wanita ini hanya menginginkan harta ayah kandung Nana saja.
Bukankah bermuka dua itu hal yang biasa? Dia senang mengetahui bahwa anak tirinya akan meninggalkan dunia ini, kalian tahu hal yang paling membuatnya senang adalah warisan suaminya akan menjadi miliknya saja tanpa dibagi kepada siapapun. "Apa yang dia bicarakan tidak benar, siapa manusia yang menungguku kembali?mereka hanya ingin aku pergi" ujar nana dengan sisa suara yang ada
"Gue ingin lo membuka mata. tidak peduli rasa sakit apa yang sudah Lo lewati, tetapi lo harus berjuang demi ini semua. Gue bisa membantu lo dalam hal ini!"ujar aveline duduk di sebelah Nana mengamati wajah yang masih terlihat pucat dengan balutan kain penutup luka
"Kamu tahu aveline?aku merasa mati saat aku berada di dunia ini, aku merasa tidak ada yang menginginkan aku untuk hidup"ujar nana menutup matanya sebentar, air mata turun begitu derasnya tanpa isakkan tangis sedikitpun.
"Lalu, apakah Lo ingin melanjutkan rasa sakit tanpa berusaha untuk menghadapinya?"ujar aveline menatap layar ponselnya
"Bagaimana caranya agar aku bisa melawan mereka, sebelum aku bicara bahkan aku sudah dibentak"ujar nana menatap aveline dengan nafas masih terpasang alat bantu
"Tidak usah dipikirkan, gue akan memberitahu saat kesehatan lo sudah membaik"ujar aveline keluar dari ruangan putih yang bau dengan obat
"Mengapa dia ingin membantuku dalam hal ini, tidak mungkin aveline mempunyai niat buruk!"ujar gadis itu tidak bergerak sebab kondisinya kini sedang tidak baik-baik saja, rasa sakit seakan tidak ingin berpindah dan terus menjalar bagaikan akar.
...o0o...
Happy reading
Maaf kalau jarang up, saya banyak kerjaan yang harus diselesaikan dan lebih dipahami.
Jangan lupa vote, terima kasih untuk yang sudah vote ceritaku ya!
YOU ARE READING
Reactance [ TERBIT ]
Action《UTAMAKAN FOLLOW AKUN AUTHOR》 Tentang perempuan badas yang hidupnya dibesarkan oleh jalanan dan dipertemukan dengan keluarga kandungnya. "Kukira dia hanya mengincar uang keluargaku, ternyata dia adalah saudara kembarku!"-Rainer
![Reactance [ TERBIT ]](https://img.wattpad.com/cover/357852941-64-k902471.jpg)