part. 40

321 58 4
                                    

_
_
_

Suga histeris, membuat
semua ketakutan. Semua berlari mengejar Suga dan memisahkannya dari Jimin.
Khawatir akan kesehatan Jimin yang baru bangun dari koma.

Suga ditarik keluar, lalu di
antar pulang oleh V bersama
Hoseok dan eomma Yoongi.

Jin dan Jk menemani Jimin.

Jin terus memeluk Jimin
menenangkan, tak ingin
kondisinya kembali memburuk.

Memberi banyak nasehat dan
kata-kata untuk melunak kan
hati Jimin,meyakinkan bahwa semua akan berlalu

"pasti ada jalan terbaik untuk
kalian berdua"

Jimin hanya menangis dan tak mengucapkan sepatah katapun, dia teguh pada keyakinan nya bahwa yang terbaik bagi Suga adalah tak pernah terbebani lagi
oleh kehadirannya.

JK setia di samping Jimin, JK paling tau saat inilah yang
terberat bagi sahabatnya itu,
kehilang Yoongi, dan menemukan Suga dengan situasi yang rumit.

Jauh lebih sakit di banding saat tak tau dimana keberadaan Jiyoon. Bertemu Jimin tapi tak bisa bersamanya.

Bayangan saat memeluk dan
berciuman dengan Jimin di
tempat tidur rumah sakit itu
terus mengacaukan fikiran Suga. Perasaan hangat saat itu, tak dapat di kendalikan dan Suga menginginkan
Jimin lebih dari sebelumnya.

"Yoongia, kamu harus sabar.
Jimin butuh waktu" eomma
mengelus bahu Suga, rasanya
tak sanggup melihat anak yang paling dia sayangi itu terlihat sangat tertekan.

"eomma, aku ingin bersama nya, tidak peduli sebagai Yoongi ataupun sebagai Suga. aku hanya ingin di dekatnya. eomma bantu aku"

Suga menggenggam tangan
eomma dan menangis seperti
anak kecil.

Hati eomma makin hancur
melihat Suga menangis.
kali pertama Suga merengek
padanya seolah dia adalah
anak kandung nya.

"Suga ataupun Yoongi, kalian
tetap sama, andai eoma tau
kalau kalian terlahir kembar,
dari awal pasti kami akan
membawa kalian keduanya"

eomma memeluk Suga dan
membiarkan Suga menangis
kencang dalam pelukannya.

V dan juga papa Yoongi ikut
menyeka air mata mereka,
tak tau apa yang harus
dilakukan.

"memangnya gimana mau
nya Jimin ?". tanya Hoseok.

"Dia mau aku kembali ke
Paris dan menikah, dia bilang
tak ingin menyusahkan ku"

"aku gak pernah merasa di
susahkan, aku hanya ingin
dia baik-baik aja dan sehat." Jawab Suga.

"Yoongia, sebaiknya kita balik
dulu, ikuti maunya Jimin sambil kasih waktu Jimin biar lebih tenang dan pulih dulu".

"Kamu gak usah khawatir, karna Jimin bersama Papi nya, Papi juga pasti akan membantu membujuk Jimin" Saran papa Yoongi yang di amini dengan anggukan oleh V.

Suga menggelengkan
kepala dan tetap menangis.

"Sebaiknya aku gak ikut bersama mereka ke Paris, aku menyusul kesana setelah kamu benar-benar pulih". ucap JK yang selalu datang tiap pagi menemani Jimin
di rumah sakit.

"gak perlu gitu, aku baik-baik aja". jawab Jimin.

"memangnya kapan kalian
berangkat ?"

"minggu depan. V hyeong sudah mengurus semua kelengkapan surat surat ku. tapi aku gak tenang pergi kalau kamu masih dirumah
sakit" jelas JK

"Kamu pergi aja, kejar
cita-cita mu. Aku sudah boleh pulang, tapi aku sengaja disini sebelum
kalian pergi, aku gak mau Suga bersikeras tidak pergi karna melihat ku sudah sembuh"

"Jimina, tak bisakah kamu
memaafkan Suga ?, aku gak
tega melihatnya "

Jimin menghela nafas dalam
dan air matanya kembali menetes.

"aku hanya gak bisa memaaf kan diriku sendiri. aku terlalu membuatnya susah dan menjalani hidup yang sulit. aku gak punya muka untuk
bertemu dengan nya"

"Jekeyyy, kamu harus ikut
kesana, jaga dia untuk ku,
pastikan dia selalu bahagia".
Jimin memohon.

Packing barang sudah selesai
dilakukan, Suga , kedua orang
tua Yoongi dan juga V bersama JK akan terbang kembali ke paris hari ini.

Suga hanya berdiam diri.
pada akhirnya memang tak
ada jalan untuk bersama Jimin. tapi hatinya menolak untuk kembali menjalani hidup sebagai Yoongi.

Suga yang berasal dari jalanan, Suga yang berandalan, atau apapun itu setidaknya Suga ingin jadi diri sendiri dan nyata di depan Jimin.

"hari ini mereka berangkat,
apa kamu ingin ikut papi ke
bandara mengantar mereka ?"

Jimin menggeleng kan kepala, sambil menunduk dan menangis.

akhirnya Suga benar-benar
pergi dari hidupnya untuk
selamanya.

Jin mengantarkan mereka
kebandara.

"kamu tenangkan diri disana,
papi janji akan terus membujuk Jimin untuk menerima mu" ucap Jin sambil terus mengelus
punggung Suga.

Jin meninggalkan bandara
setelah mereka semua masuk
ruang tunggu pesawat, lalu
kembali kerumah sakit untuk
mengurus administrasi kepulangan Jimin dari rumah sakit.

Jimin kembali memasuki kamar di rumahnya, ada bayangan Suga dan Yoongi
disetiap sudut kamar dan sangat menggangu fikirannya.

"Yoongi Hyeong"

"Suga Hyeong". bisik Jimin
pada dirinya sendiri

Suga menatap pesawat yang
mulai landing. pesawat yang
membawa dua orang yang
selama 13th ini sangat
menyayangi nya.

Setelah duduk dikursi pesawat, saat saat terakhir Suga memutus kan keluar dan turun dari pesawat.

Tak ada yang bisa dilakukan
papa dan eoma nya termasuk
juga V dan JK

berjalan cepat keluar bandara. Tak tau apa yang sudah di putuskan Suga, rencana hidupnya selanjut nya, tapi yang terpenting Suga sangat lelah untuk tetap menjadi Yoongi.

Taksi membawa Suga kerumah Jimin. Suga menyebutkan alamat Jimin begitu saja saat menaiki
taksi, karna hanya Jimin yang
ada difikirannya.

Dari dalam taksi Suga melihat
Jimin keluar dari mobil dengan wajah lesu nya.

Ingin rasanya berlari dan memeluk Jimin, begitu rindunya sampai dada Suga terasa sesak dan sulit mengatur nafas.

tapi Suga tak punya cukup
keberanian untuk menganggu
Jimin. Setidaknya Suga tau Jimin sudah keluar dari rumah sakit

akhirnya meminta supir taksi
mengantarkan nya ketempat lain.

Jimin berusaha memejamkan
mata, tapi bayangan Suga
memeluknya dari belakang,
membuatnya menangis, menutup mulut dengan tangan agar suara tangisnya tak didengar papinya.

tak butuh waktu lama memulihkan tubuhnya, tapi tak ada cara memulihkan hati jimin.

setiap saat papi mengajarinya
tentang mengiklaskan kepergian Yoongi karna memang tak ada yang bisa melawan takdir.

pelan-pelan Jimin bisa mengerti. Tapi bagaimana dengan mengiklaskan Suga?terlalu berat melupakan
Suga dan semua kenangan
tentangnya

Jimin berusaha tak pernah menyebut nama Suga sekalipun, bahkan marah
saat papinya membahas Suga. Begitupun ketika JK menelpon. Jimin akan memutusnya jika JK
menyebut nama Suga.

--- to be continued ---

WARNA LAIN [YOONMIN] || ENDKde žijí příběhy. Začni objevovat