part. 13

377 60 5
                                    


"Mmm, marah ya?".

"Iya" kembali Yoongi menjawab singkat dan ketus.

"Apa aku perlu minta maaf ?"

"Iya" jawab Yoongi yang lagi lagi singkat dan ketus.

"Aku akan minta maaf karna 1 hari mengabaikan pesan mu, setelah kamu harus tiap hari minta maaf pada ku karna mengabaikan ku selama 13th"

Yoongi terdiam.

"Yaudah ku matiin, aku chat kamu 13th lagi. Dahh" Jimin mematikan telpon.

Dan hp Jimin langsung berbunyi lagi

"Kenapa" jawab Jimin mengangkat telpon Yoongi.

"13th itu berapa hari ?" Tanya Yoongi.

"Pakai kalkulator hp mu" jawab Jimin ketus

"Aku mau minta maaf sebanyak itu malam ini, kamu jangan tidur dulu"

"Aku ngantuk" jawab Jimin sambil tertawa.

"Tapi aku gak mau nunggu 13th lagi baru kamu chat" jawab Yoongi yang juga tertawa.

"Makanya jangan marah marah"

"Aku marah karna V lebih tau kegiatanmu"

"Salahmu karna nyuekin aku". Jawab Jimin

"Apa kamu akan tetap sibuk sampai pertunjukan ?

"Iya, itu event besar dan aku dapat part yang lumayan banyak"

"Apa gak capek ?"

"Capek. Tapi aku suka. Apa kamu juga lupa, jadi dancer adalah cita-cita ku dari kecil"

"Aku akan mengingatnya dari sekarang". Ucap Yoongi

"Dari kecil aku gak boleh banyak bergerak, aku selalu berhayal bisa melompat dan bergerak sesuka hati".

"Sejak kapan kamu sakit ?"

"Mmm Gak tau, dari awal ingatanku, aku selalu dilarang banyak bergerak, mungkin sudah sakit dari kecil"

"Apa aja yang kamu ingat tentang masa kecil mu ?"

"Masa kecilku bersama mu, dan aku ingat semuanya"

"Maksud ku sebelum kita ketemu ?" Jelas Yoongi

Jimin terdiam sesaat sebelum menjawab

"Aku gak mau mengingat apapun sebelum itu"

"Kenapa ?"

Jimin diam..

"Apa terlalu menyakitkan ?"tanya Yoongi

"Jimina ..?" Lanjut Yoongi, karna tak ada jawaban dari Jimin.

"Aku hanya gak mau merusak kebahagiaan setelah di jadikan orang yang paling berharga oleh papi dan daddy ku, dan juga oleh mu dan kedua orang tua mu."

"Apa sebelumnya kamu dianggab tak berharga ?"

"Mereka meninggalkan ku dipanti, pasti karna mereka tak menginginkan ku"

"Siapa yang meninggalkan mu?".

"Kenapa kamu terus mengungkit itu ?" Tanya Jimin

"Karna aku ingin tau"

"Bukankah orang tua kita dari dulu melarang kita membahas itu". Tegas Jimin

Yoongi sadar Jimin tak nyaman dengan pembahasan itu, Yoongi mengganti topik waspada jika Jimin kembali tak ingin mengobrol dengan nya.

Lalu Yoongi mulai membahas hal hal lain tentang kegiatan Jimin.

Karna lelah Jimin berbaring, menahan kantuk nya dan tetap menjawab pertanyaan pertanyaan Yoongi.

Suara Jimin makin pelan sampai akhirnya tertidur.

Yoongi tersenyum mengetahui Jimin tertidur, ingat selama di Paris Jimin tidur seperti bayi yang tanpa beban memeluk Yoongi.

Malam-malam berikutnya mereka selalu telponan sampai tertidur, makin hari Suga si Yoongi palsu merasa makin dekat dengan Jimin.

Bahkan Yoongi mengabai kan Amy yang biasa menelpon mengucapkan selamat tidur tiap malam.

Hari itu ada pertemuan keluarga Yoongi dan keluarga Amy, para orang tua membicarakan rencana pernikahan mereka.

Amy yang akan berangkat ke Korea untuk project terbarunya, dan keluarga menginginkan akan mengadakan pesta pernikahan dikorea, sekalian agar bisa berkumpul dengan keluarga besar Hoseok disana.

Walaupun Yoongi yang menolak untuk datang ke Korea itu akan langsung kembali lagi ke Paris seusai upacara Pernikahan.

Papa Yoongi juga sangat setuju dengan rencana itu, karna bagaimanapun Yoongi adalah pewaris tunggal kerajaan bisnis keluarga konglomerat Jung, sebagaimana Jung Hoseok muda dulu.

Selesai makan malam, para orang tua berbincang, membiarkan Amy dan Yoongi melanjutkan obrolan di kamar Yoongi.

"Kenapa harus menikah sekarang, sedangkan kita masih sama-sama sibuk" ucap Yoongi.

"Project ku di Korea tidak lama, itu akan jadi project terakhir ku jika kamu tak suka aku bekerja setelah menikah." Ucap Amy.

"Tapi aku belum memikir kan tentang pernikahan dulu"

"Apa alasanmu terus menunda nya ?, dan juga akhir-akhir ini kamu juga mengabaikan ku. Ada apa ?"

Yoongi diam aja, seperti biasa Yoongi malas berdebat, karna di diamkan apalagi di jawab, Amy akan drama dan memperpanjang nya.

Benar saja, Amy menangis dan terus mendesak Yoongi, situasi seperti ini yang paling membuat Yoongi malas.

"Kenapa kamu gak mau ke Korea?."

Korea adalah tempat yang penuh kenangan pahit dan sakit untuk Suga. Walaupun diluarnya adalah Yoongi, pewaris tunggal keluarga kaya raya, tapi sejatinya Yoongi ini tetaplah Suga, si berandalan, si penipu dan seorang pecundang pecundang di Korea.

Kembali ke Korea adalah trauma untuk Suga, untuk sebuah alasan yang tak mungkin masuk di akal siapapun ketika yang mengucapkan nya adalah Yoongi.

Jam malam sekarang adalah waktu yang di tunggu Yoongi, waktu yang menyenangkan, entah dari kapan, mengobrol dengan Jimin jadi candu buat Yoongi.

Suara Jimin, entah itu ketika tertawa, ataupun sedang serius, bahkan ketika menangis pun, terasa menyenangkan di telinga Yoongi.

Jimin yang lembut, sering mengalah walaupun akan lebih menakutkan Yoongi ketika Jimin balik marah.

Seperti masuk ke dunia lain, Yoongi sangat menikmatinya, berbicara dengan Jimin juga membuat hati Suga merasa dekat dengan Jiyoon yang selalu di rindukan nya.

Amarah Suga yang kadang - kadang meluap dan harus ditahannya ketika menyadari selalu terpaksa terjebak dalam tubuh Yoongi.

Walaupun menjadi Yoongi adalah alasan Suga untuk dekat dengan Jimin, tapi entah kenapa saat berbicara dengan Jimin Suga dapat merasakan menjadi dirinya sendiri.

"Aku menonton pertunju kan mu tadi di Youtube. Kamu terlihat cantik dan indah saat menari."

"Ternyata kamu juga bisa memuji" ucap Jimin tersipu.

"Jimina, hyeong mungkin akan pulang ke Korea, untuk upacara pernikahan disana."

seketika ekspresi Jimin berubah.

"aku dan amy akan menikah. papa mau resepsi nya di Korea."

"selamat ya, semoga kalian bahagia" ucap Jimin memaksa kan diri dan
menyembunyikan keterkejutan nya.

"aku gak bahagia". Jawab Yoongi

--- to be continued ---

WARNA LAIN [YOONMIN] || ENDWhere stories live. Discover now