part. 6

369 60 11
                                    

_
_
_

Jimin mematung beberapa saat didepan pintu, dua orang yang sedang bermesraan itu mungkin tak menyadari kehadiran Jimin.

Sepertinya Jimin benar-benar berada diwaktu dan tempat yangntidak seharusnya saat itu. Diam - diam keluar sebelum Yoongi dan pacarnya itu menyadari kehadiran Jimin.

Jimin membungkuk, menopang tangan pada kedua lutut nya, lalu berdiri dan memukul-mukul dada nya sendiri, tak mengerti kenapa dadanya terasa sesak.

Jimin kembali mendatangi V yang masih menunggu mereka direstoran.

V melihat wajah Jimin yang sedikit pucat dan ekspresi yang sedikit aneh.
"Kamu kenapa ?" Tanya V.

"Aaaa, gak kenapa-napa." Jawab Jimin gelagapan, dan memaksakan mengatur intonasi dan wajah sebiasa mungkin, walaupun sebenarnya jelas sekali kalau Jimin seperti tidak baik-baik saja.

"Mana Yoongi ?". Lanjut V

"Mmm, aku gak sampai ke kamar, ak aku tadi hanya ke toilet." Jawab Jimin kembali duduk dihadapan V, dan meminum, minuman nya yang tadi masih di meja.

Tiba-tiba Yoongi sudah berdiri dibelakang V.

Jimin kaget melihat Yoongi, seolah-olah sedang melihat hantu. Jimin sangat berusaha menormalkan detak jantung, fikiran dan gesture nya.

Yoongi dan V berkomunikasi menggunakan bahasa Perancis, bahasa yang sedikitpun tak dimengerti Jimin.

"Kamu urus Amy, dia dikamar"

"Kenapa"

Yoongi menggelengkan kepala. Dan V sudah sangat hafal, Yoongi dan pacarnya pasti berdebat lagi, dan seperti biasa Yoongi pasti akan meninggalkan nya dan memutus perdebatan tentang apapun permintaan Amy yang membuat Yoongi tertekan. Dan seperti biasanya pula, V yang akan selalu diminta Yoongi untuk menghadapi Amy.

"Aku sedang menemani Jimin" jawab V, pertama kali V membantah Yoongi.

Karna V juga sudah hafal dengan karakter Yoongi yang tak akan pernah mau meminta maaf, walaupun jelas-jelas dia sudah menyakiti Jimin tadi. V tak mungkin meninggalkan Jimin sendiri saat ini.

"Biar aku yang menemaninya" jawab Yoongi.

V berdiri, mencengkram kerah baju Yoongi kuat, "kau akan berhadapan denganku Jika menyakitinya. Tadi aku berusaha diam karna kamu harus naik panggung, tapi sekarang aku tak akan membiarkanmu melukai perasaan Jimin lebih dalam lagi."

Yoongi mengepal kedua tangan V yang menekan leher. Mereka sedikit adu kekuatan.

Jimin melihat itu dengan cemas, tak faham apa yang sedang mereka bicarakan, tak tak mengerti mereka terlihat seperti akan berkelahi.

Tangan V akhirnya terlepas dari leher Yoongi.
"Aku tau, aku akan minta maaf" jelas Yoongi pelan.

"Antar dia, sebelum papa dan eoma datang".

"Bukankah seharusnya dia ikut bergabung untuk makan malam nanti?" Tanya V

"Dia membawa kedua orang tuanya, dan ngotot akan membahas pernikahan sekarang" jelas Yoongi.

"Apa dia sudah gila". Gerutu V, lalu mengikuti perintah Yoongi untuk mengurus Amy.

Yoongi duduk didepan Jimin, menggantikan posisi V.

"Kenapa kalian bertengkar" tanya Jimin.

"V memarahiku, karna tadi membentak mu" jawab Yoongi.

Jimin terdiam, Yoongi mematapnya dalam.

"Aku minta maaf". Ucap Yoongi singkat, karna memang Yoongi tak bisa mengekspresikan diri. Padahal sesungguhnya dari hatinya yang paling dalam Yoongi benar-benar merasah bersalah pada Jimin.

"Aaa, lupain aja, aku gapapa kok. Aku yang mengganggu mu." Jawab Jimin.

Jimin juga berusaha tak memperbesar malah, yang paling ingin Jimin jaga adalah perasaan nya sendiri, karna dari kecil yang harus di hindari Jimin adalah terlalu bahagia, apalagi terlalu sedih.

Hanya perlu bersabar untuk malam ini, dan besok Jimin akan balik ke Korea. Cukup sudah pengalaman di sini, cukup tau sudah kenyataan nya sebenarnya. Jimin berjanji dalam hatinya tak akan pernah menghubungi Yoongi lagi setelah balik ke Korea.

Yoongi terdiam, bahasa sarkas Jimin yang mengatakan dia menganggunya, seperti yang Yoongi ucapkan tadi. Yoongi sadar dengan kekecewaan yang dirasakan Jimin.

"Mmm, selamat ya, pertunjukan mu sukses, kamu terlihat keren diatas panggung" lanjut Jimin.

Lucu memang, rasanya ingin menangus, ingin marah, ingin mengkomfirmasi banyak hal, tapi ternyata malah kata selamat yang terucap dari bibir Jimin.

"Aku tau kamu gak menonton ku tadi" jawab Yoongi. Nadanya dingin, sorot matanya tajam, apakah itu rasa bersalah atau intonasi menyalahkan.

Jimin menghela nafas dalam, seperti benar-benar berhadapan dengan orang yang tidak dikenalnya. Dan itu membuat hati Jimin makin teriris.

"Tapi aku mendengarkannya dari luar. Tak menyangka kamu masih mengingat lagu yang selalu kamu mainkan untuk ku. Mendengar itu, aku seperti ingin berlari memelukmu, tapi aku takut menggangumu". Jawab Jimin dengan mata berkaca-kaca karna terharu.

Yoongi terdiam sesaat, "lagu yang mana ?" Tanya Yoongi.

Jimin kembali terseret dalam kebingungan tak berujung, kenapa bisa Yoongi bertanya lagu yang mana, bukankah dia sengaja memainkan lagu itu untuk Jimin.

Air mata Jimin jatuh,, "lagu terakhir, dan bahkan kamu mengatakan lagu itu kamu persembahakan untuk orang yang selalu kamu rindukan".

Wajah Yoongi berubah serius, "kenapa kamu bisa tau lagu itu ?".

Jimin terpaku melihat Yoongi, mungkin kalau ada kata yang dapat menggambarkan perasaan lebih dari sekedar sebuta bingung. Bahkan tak ada kata yang bisa keluar dari mulut Jimin.

"Apa Yoongi memainkan lagu itu untuk mu dulu?" Pertanyaan Yoongi terdengar aneh.

"Yoongi hyeong, apa kamu sakit?, atau ada masalah dengat ingatan mu?"

"Jawab aja" desak Yoongi.

"Berbulan-bulan kamu berusaha mendekatiku yang tak ingin berbicara dengan mu dari awal kita kenal, dan aku mulai merespon mu saat mendengar kamu memainkan lagu itu."

"Haruskah kujelaskan semua tentang Yoongi yang dulu ?, lalu siapa sebenarnya Yoongi yang ada didepan ku sekarang ?. Siapa kamu sebenarnya ?". Kemana Yoongi hyeong ku ?" Cecar Jimin.
"Harusnya ku jawab bercanda lagi kali ini." Ucap Yoongi pelan.

Jimin berdiri. "Cukup omong kosong mu, aku tau kamu memang sedang bercanda, kamu hanya sedang mempermainkan ku."

Yoongi mulai gelagapan melihat reaksi Jimin.

"Kamu hanya berpura-pura melupakan ku, kamu hanya ingin menyakiti ku. Tidak mungkin ada orang lain yang tau lagu itu selain kita, tidak mungkin kamu tanpa alasan menyanyikan lagu itu saat aku ada disini."

"Besok aku akan balik ke Korea, dan mulai detik ini aku tak akan pernah menggangu mu lagi, jika itu yang kamu inginkan. jadi berhentilah capek-capek memainkan sandiwara menjengkelkan mu ini"

 jadi berhentilah capek-capek memainkan sandiwara menjengkelkan mu ini"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


WARNA LAIN [YOONMIN] || ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang