SF : 20

3.1K 162 6
                                    

🄰🄿🄿🅈 🅁🄴🄰🄳🄸🄽🄶 🄰🄽🄳 🄴🄽🄹🄾🅈

๑۞๑,¸¸,ø¤º°'°๑۩   🎀  𝐻𝒶𝓇𝒶𝓅 𝒷𝒾𝒿𝒶𝓀 𝒹𝒶𝓁𝒶𝓂 𝓂𝑒𝓂𝒷𝒶𝒸𝒶 𝓅𝒶𝓇𝒶 𝓇𝑒𝒶𝒹𝑒𝓇𝓈

𝒥𝒶𝓃𝓁𝓊𝓅 𝓉𝒾𝓃𝑔𝑔𝒶𝓁𝓀𝒶𝓃 𝒿𝑒𝒿𝒶𝓀 𝒽𝓃𝑒𝓎  🎀

"Ingat gue sama Lo itu cuman dijodohkan dan gue Ter.pak.sa!"

"Aku tau, tapi kan aku cinta sama kamu gan" Tutur seorang gadis pada lelaki yang kini bersama nya di belakang gudang sekolah

"Gue gak peduli" Acuh sang empu

Gadis yang baru saja mengungkapkan isi hati nya ialah Nadine gadis yang  dijodohkan dengan Argan atas kehendak Antar kedua orangtua mereka, namun tidak untuk Argan sebab ia menyetujui hal tersebut atas dasar keterpaksaan jika bukan untuk menghormati sang ayah

Tak ada cinta atau pun rasa sayang untuk Nadine, Peduli pun hanya sekedar pura-pura di depan publik. Sudah sangat sering Argan memperingatkan Nadine untuk tidak melewati batas yang ia berikan yaitu jangan menyentuh nya keculi didepan orang tua Nadine, akan tetapi Gadis itu sangat ngotot lihat lah sekarang ia selalu menempel pada Argan juga semakin liar menyentuh bahkan mencium nya

"Kenapa agan nerima perjodohan ini kalau ujung-ujungnya juga agan gak cinta sama aku?"

"Lo budek ya? I said because I had to!" Bentak Argan menggema disekitar gudang

Nadine yang dibentak pun terdiam tak kuasa menahan air mata buaya nya, tetapi lain lagi di dalam hati jika sebenarnya ia sangat kesal

"Pergi lo" Usir Argan pada Nadine

"Tapi...aku mau sama kamu gan" Cicit Nadine dengan kepala yang menunduk

"Pergi! Dan jangan ulangi keberanian Lo kayak tadi"

Akhirnya karena tak ingin mendengar suara besar Argan kembali, Nadine pun memilih nurut dan perlahan pergi menjauh sembari menghentakkan kaki nya

"Arghhhh!! Sial sial" 

niat ingin membuat Argan jatuh dalam ciuman yang ia berikan, malah justru membuat lelaki tampan itu murka.

Sebenarnya ia sangat ingat dengan peraturan yang diberikan Argan, tetapi menurutnya jika terus seperti itu rencana yang ia rancang pasti tidak akan berjalan lancar alias gagal

"Ini semua gara-gara Ivana bitch! Awas aja lo" Geramnya tak peduli menjadi tontonan sinis seluruh murid ketika ia berjalan di lorong sekolah .

Tepat saat ingin menaiki tangga, ia dipertemukan dengan ketiga gadis yang sangat ia benci siapa lagi kalau bukan Ivana dkk gadis yang menurutnya sudah mengusik dirinya

What the hell?? Kagak salah nih bro?

"Kiw kiw kutil babi" Sahut Ivana dengan kekehan dari kedua antek-antek nya

"Tumben gak sama bulu babi lo?" Tambah nya menaikkan sebelah alis

"Peduli apa Lo heh??"

Mereka terkejut mendengar jawaban yang tak pernah mereka pikirkan sebelumnya, Nadine yang biasa diam dengan lagak sok polosnya kini perlahan mengeluarkan bisah mulutnya

"Oemji! Ini lah sosok asli dibalik lagak seorang Nadine yang anggulyyy?" Heboh Vanes dengan tangan yang diletakkan dimulut seolah tak percaya

"Babi berbisah gak sih dia?" Celetuk Arimbi membuat dia lainnya tertawa dihadapan Nadine yang menahan amarahnya

***

Di rooftop seorang siswa lelaki berdiri di pembatasan pagar menikmati sentuhan angin yang menerpa kulitnya

Ia menghela nafas panjang namun tiba-tiba pikirannya kembali pada sosok Ivana yang dalam penglihatan lelaki itu sangat mirip pada wanita yang ia kenal dulu

"Kenapa dia mirip kamu va? Padahal dalam segi wajah dan postur gak ada kesamaan, tapi... Sifat dan cara nya berbicara sangat sama denganmu"
Gumamnya masih dengan posisi yang sama tetapi kepala yang ia dongakkan keatas menatap biru nya langit dan putihnya awan

"Sudah beberapa hari ini setelah aku ketemu gadis itu, aku selalu berpikir kalau dia itu kamu va" Ucapnya kembali

Benar, dua kali pertemuan nya dengan Ivana membuatnya kalut akan jalan pikirnya. Sosok yang ia sangat kenali dulu memiliki ciri khas yang hampir sama dengan Ivana dan itu pula alasan mengapa ia sangat penasaran apa itu hanya sekedar kebetulan atau...

"Ah sudahlah kalau memang kita jodoh dimana pun kita bakal ketemu kan va hahaha"

"Kabar kamu gimana disana? kamu sering datang kerumah ku ya pasti?"  Setiap kata yang ia ucapkan ini tak terasa membuat sebutir air bening menetes dan jatuh tepat disepatu nya

Ia hapus bercak yang masih membekas dipipi, kemudian memperbaiki kacamata nya yang betengger dipangkal hidung mancung itu kemudian berbalik

Dan

Deg...

Bertapa terkejutnya saat ia berbalik dirinya mendapati kehadiran sosok lelaki lain yang tak lain ialah Alex, Ia berasumsi jikalau Alex sudah mendengar keluh kesahnya barusan

Alex berjalan kearahnya dengan wajah yang senantiasa datar, namun itu tidaklah membuat Raden si lelaki tampan berkacamata serta penampilan nerd takut

'Apa di dengar ucapan ku dari tadi?' batin nya kemudian berpura-pura menundukkan kepala dan memainkan tautan jarinya

"Ngapain Lo disini?" Tanya Alex dengan suara serak-serak basah nya

"G-gak ngapa-ngapain"

"Lo bohong?" Raden menegang mendengar nya

Apakah Alex sudah mendengar semuanya?...

✧⁠◝⁠(⁠⁰⁠▿⁠⁰⁠)⁠◜⁠✧

Vote and comment to continue to the next chapter dear🌷

See you~



 𝐒𝐎𝐒𝐎𝐊 𝐅𝐈𝐆𝐔𝐑𝐀𝐍 [On Going]जहाँ कहानियाँ रहती हैं। अभी खोजें