SF : 17

8.3K 330 6
                                    

🄰🄿🄿🅈 🅁🄴🄰🄳🄸🄽🄶 🄰🄽🄳 🄴🄽🄹🄾🅈

๑۞๑,¸¸,ø¤º°'°๑۩   🎀  𝐻𝒶𝓇𝒶𝓅 𝒷𝒾𝒿𝒶𝓀 𝒹𝒶𝓁𝒶𝓂 𝓂𝑒𝓂𝒷𝒶𝒸𝒶 𝓅𝒶𝓇𝒶 𝓇𝑒𝒶𝒹𝑒𝓇𝓈


𝒥𝒶𝓃𝓁𝓊𝓅 𝓉𝒾𝓃𝑔𝑔𝒶𝓁𝓀𝒶𝓃 𝒿𝑒𝒿𝒶𝓀 𝒽𝓃𝑒𝓎  🎀

Ivana mengingat kembali kejadian tadi siang saat berada di toko buku dengan si papa tampan, yang dimana sampai saat ini ia masih saja gugup atas tindakan Halton

Sebenarnya wajar-wajar saja jika ayah memeluk dan merangkul pundak sang anak, namun kali ini berbeda dimana posisi Inava saat ini berada di dalam raga Ivana yg berarti rasanya berbeda dengan apa yang akan dirasakan oleh anak kandung sendiri. pikirnya

Ia masih teringat jelas wajah tampan Halton yang terus terlintas dibayang-bayangnya mulai dari saat pria itu tersenyum, ataupun beraut datar intinya sama-sama memabukkan

"Bisa gak sih gue nikah sm papa nya nih tubuh? Huh" Ucapnya dengan helaan nafas sekilas

Hingga dalam beberapa saat ia beranjak dari kursi belajar nya menuju kesebuah cermin full body yang memantulkan dengan jelas bentuk tubuh ideal nya, tak menyangka bila dirinya akan memiliki tubuh sebagus ini haha

"Cakep bet nih body anying" Huft itu lah Inava si wanita dewasa namun memiliki sifat bobrok yang selalu berbicara dengan logat anak jaman now

Ia memutar-mutarkan badannya sembari sesekali bersenandung tak jelas, dan kemudian ia berjalan menuju nakas dimana Ponsel ipong nya terletak

"Kangen deh sama tuh para bocah prik" Gumamnya sambil menggerak-gerakkan jarinya dilayar ponsel

Tak lama sebuah notif muncul bersamaan dirinya yang akan mematikan ponselnya. Dapat Ivana lihat nomor tak dikenal tengah mengirimkan suatu pesan untuknya

Merasa itu salah satu fans nya disekolah, lantas ia langsung meletakkan kembali ponselnya diatas nakas tanpa merespon atau membaca pesan itu terlebih dahulu

"Hoammmm nguantukh" Lirihnya dengan mulut yang ia tutup dengan tangan mungilnya

Akhirnya ia memutuskan untuk tidur terlebih rasa mengantuk yang sudah menyerang serta jam kini menunjukkan pukul 9 malam yang seperti kebiasaan nya dahulu untuk tidur selalu lebih cepat

"Waktunya bobo cantik hoamm.."

***

Beralih kesebuah tempat terpencil yang terletak diujung perbatasan antar kota, terlihat seorang pria dengan setelan jas serba hitam yang melekat ditubuh atletisnya tengah melakukan perkumpulan dengan beberapa orang dengan balutan hampir terseluruh bercorak Hitam

"Bagaimana proses pengiriman senjata yang kemarin sempat dikirim Lucas?" Tanya seorang pria dewasa yang diduga sebagai pemimpin dari salah satu klan disana

"Menurut informasi yang saya dapatkan dari salah satu pengawal, pemberangkatan yang akan dikirim ke negara I terhenti sejenak diakibatkan hambatan dana yang tidak sesuai dengan perjanjian minggu lalu tuan" Terang pria lain yang merupakan asisten serta kaki kanan pria dewasa tadi

Mendengar penuturan tak memuaskan baginya, sontak ia menggebrak meja merah yang ia gunakan untuk menaruh kedua kakinya

"Jangan bercanda Arron" Ucap nya dengan mata yang terus memicing membuat seluruh atmosfer seketika memanas, ia paham sekali maksud dari ucapan si asisten yang mengartikan bahwa beberapa dana yang akan ia tukar dengan barang itu hilang

"S-saya tidak bercanda tuan" Cicit Arron dengan kepala yang menunduk tak berani melihat wajah menyeramkan dari sang tuan

Dengan nafas yang memburu, pria dewasa tadi mencoba merilekskan pikiran nya walaupun sebenarnya ia sungguh terkejut sekaligus murka dengan apa yang disampaikan dari asisten yang sudah mendampingi nya selama hampir 12 tahun lebih

"Saya tidak mau tahu Arron, segera kirim beberapa anggaran untuk menstabilkan transaksi, dan cari tahu penyebab penghilang sebagian dana itu. CEPAT!!" Perintahnya tak terbantahkan yang diangguki paham Arron

'Kurang ajar kau tikus brengsek' Geramnya dengan tangan yang terkepal

✧⁠◝⁠(⁠⁰⁠▿⁠⁰⁠)⁠◜⁠✧

Up lagi syg🐽

Hayoo kira-kira tuh tadi siapa ya? Dan profesi apa yang lgi ia jalankan?

Jangan lupa vote yee rorrrr🦖🌷

See you~

 𝐒𝐎𝐒𝐎𝐊 𝐅𝐈𝐆𝐔𝐑𝐀𝐍 [On Going]Место, где живут истории. Откройте их для себя