25. MULAI DARI AWAL

496 54 24
                                    

"Aku lupa mengatakannya padamu semalam, Han." Kata Dokter Sean

"Apa itu?" Tanya Hanita masih dengan tatapan yang terkunci ke arah Dokter lelaki di depannya

Dokter Sean mengamati Hanita dan Dokter lelaki disampingnya bergantian. Lelaki itu menyunggingkan senyuman tipisnya. "Kamu ingat dengan apa yang kuceritakan padamu kan? Tentang Dokter dari Singapura.''

Hanita menganggukkan kepala kali ini, "Tentu aku ingat. Lalu?"

"Beliau inilah, Dokter yang aku maksud" tukas Dokter Sean

"Ah, benarkah?" Hanita memastikan, ada gurat penuh harapan diatas wajahnya yang langsung menyunggingkan senyuman manis

Dokter Sean menoleh lalu menganggukkan kepala pada Dokter lelaki disampingnya. "Silahkan."

Dokter lelaki itu memberi atensi penuh pada Hanita. "Anda sudah mendengar tentang saya sebelumya?"

"Ya, saya mendengar itu dari Dokter Sean dan Dokter Alex" sahut Hanita

Dokter lelaki itu tersenyum, lalu mengulurkan tangan pada Hanita. "Saya Bagas Adiguna Santoso."

Hanita menurunkan pandangannya, tidak ada alasan untuk menolak uluran tangan itu, Hanita menyambutnya.

"Saya Hanita Ralingga Ayu Mahendra" balas Hanita

Bagas tersenyum senang mendengar nama itu, "Nama yang panjang tapi indah. Saya bisa memanggil anda dengan?" Bagas menaik turunkan alisnya

"Hanita. Orang-orang biasa memanggil saya seperti itu. Anda?" sahut Hanita

Bagas menyipitkan matanya, "Saya tidak mau sama dengan yang lain. Bolehkah saya memanggilmu dengan, Nita?"

Hanita merasa agak canggung dengan permintaan itu, "Sorry but you can't" sahutnya

"Why?" Tanya Bagas heran

"Hanya suami saya yang memanggil saya seperti itu. Sejak saya kecil, semua orang memanggil saya dengan Hanita atau Han, apapun itu."

"Oleh sebab itu, hanya suami saya saja yang boleh memanggil saya dengan nama Nita. Biar spesial katanya" terang Hanita

Bagas merasa kikuk dan malu dibuatnya, lelaki itu menggaruk kepalanya yang tidak gatal. "Hem, baiklah. Saya akan memanggil anda dengan, Hanita."

"Anda bisa memanggil saya dengan nama Bagas" sambungnya belum melepaskan tangan Hanita

Tanpa mereka semua ketahui kalau Satya sudah sadar dari komanya sejak beberapa menit lalu. Dan lelaki itu menyaksikan semuanya. Interaksi istrinya dan Dokter Bagas

Meski kesadaran dan respon Satya belum sepenuhnya pulih, tapi lelaki itu tanggap dengan situasi di depannya.

Nita. Panggil Satya

Satya mulai merasa tidak tenang, ingin rasanya dia bangun lalu menghentikan interaksi Hanita dengan Dokter Bagas, tapi tubuh terkutuknya sama sekali tidak bisa diajak kompromi. Satya juga merasa lidahnya sangat keluh, tenggorokannya panas hingga dia tidak bisa mengeluarkan suara apapun darisana

Untungnya, Kenan menolehkan kepala ke arah Satya. Lelaki kecil itu sangat senang melihat mata Papa nya sudah terbuka dan tidak lagi tidur. Kenan berdiri, dan mulai berjingkrak diatas brankar

"Mama, Papa Nan angun, Ma" kata Kenan

Suara dari Kenan berhasil menginterupsi ketiga orang dewasa di depannya. Hanita langsung melepaskan tangannya dari Dokter Bagas lalu mendekati anak dan suaminya

"Sayang, Papa bangun?" Tanya Hanita yang diangguki antusias oleh Kenan

Kenan menunjukkan Satya yang memang sudah membuka matanya. Hanita mengikuti arah tangan Kenan, betapa senang dia karena Satya memang sudah bangun.

King Of TearsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang