11. LUAPAN AMARAH

547 59 36
                                    

"Tolong...lepaskan aku!" Jerit Shanum

Roy sama sekali tidak peduli, dia tetap mengangkat tubuh Shanum lalu membawanya keluar dari dalam apartemen milik wanita hamil itu

Shanum berusaha melepaskan diri dari kungkungan Roy, tapi sayangnya dia terlalu lemah. Tenaganya tidak sepadan dengan Roy. Shanum berteriak berharap ada orang yang akan menolongnya. Tapi semua itu hanya akan sia-sia

Roy bahkan sudah sengaja memadamkan aliran listrik dalam apartemen ini. Tidak akan ada yang mendengar apalagi melihat aksi bejat Roy malam ini

"Kumohon jangan sakiti aku!" Pinta Shanum lirih, wanita itu menggigit bahu Roy tapi tidak memberi dampak apapun walau hanya sedikit

Shanum terus meronta, rasa takutnya kian membara saat Roy membawanya ke arah tangga darurat. Kilatan mata Roy terlihat tajam dan mematikan

"A-apa yang akan kau lakukan?! Lepaskan aku!" Pekik Shanum sambil terus memberontak

Roy hanya meliriknya sekilas, lelaki yang menutupi wajahnya menggunakan masker itu sama sekali tidak merasa kasihan pada Shanum yang sedang hamil besar.

BRUG! Roy dengan sengaja tanpa sedikit pun keraguan, melemparkan tubuh Shanum ke atas tangga darurat. Membuat tubuh wanita itu berguling jatuh sampai ke dasar anak tangga

"Aaakkh!" Hanya suara jeritan itu yang menggema disekeliling sana. Hingga akhirnya tubuh Shanum tergeletak tidak berdaya diujung anak tangga

Terlihat sangat mengenaskan dengan darah yang membanjiri disekelilingnya. Darah mengalir deras disela kedua paha Shanum.

Roy tersenyum devil dibalik masker yang menutupi wajahnya, lelaki itu melangkah menuruni anak tangga yang akan membawanya ke kebawah.

Roy mengelilingi tubuh Shanum, menatapnya dengan sangat tajam. Sangat puas melihat wanita yang sudah menyakiti hati Hanita itu mendapat ganjarannya

"Si-apa kau? Ken-apa melakukan ini padaku?" Gugu Shanum

Demi apapun sekujur tubuh Shanum terasa sangat sakit. Perutnya seperti diguncang dengan kuat dari dalam. Shanum ingin bangun tapi dia tidak bisa. Saat ini kekhawatirannya hanyalah jika terjadi sesuatu pada bayi yang ada di dalam kandungannya

Roy menunduk, mensejajarkan tubuhnya dengan Shanum. Mencolek dagu indah wanita itu, Shanum ingin menghindar tapi tidak berdaya. Dia sendiri tidak tahu, atas dasar apa sampai Roy setega ini padanya

"Kau ingin tahu kenapa aku melakukan ini padamu?" Roy bertanya dengan suara dinginnya

Shanum menelan saliva dengan susah payah, "Ken-apa? Ap-a salahku?"

Sudut bibir Roy terangkat ke atas, membentuk seringai kecil yang terlihat sangat menakutkan.

Roy mencengkram dagu Shanum, "Karena kau adalah manusia paling tidak tahu diri didunia ini. Berani sekali kau menusuk temanmu sendiri dari belakang?"

"Teman?" Shanum mengerutkan keningnya yang sudah berkeringat dingin sejak tadi

"Ah, aku lupa. Maksudku, orang yang sudah menolongmu. Orang yang sudah memberimu makan dan memberikan kehidupan yang layak untukmu,"

"Bagaimana bisa kau menusuknya dari belakang? Kau berusaha merebut miliknya juga kebahagiaannya?! Kau sudah lama menginginkan hidupnya kan? Tidak tahu diri sekali!" Geram Roy lalu melepaskan cengkramannya dari Shanum dengan kasar

Sedang Shanum? Wanita itu merasa tersentak, dia sadar siapa yang dimaksud oleh Roy barusan. Shanum menggeliatkan kepalanya berusaha menghindari tatapan mematikan dari Roy

Namun rasa sakit diperutnya terasa kian menyiksa dan menyakitkan. Shanum tidak tahan lagi, dia semakin panik setelah melihat darah yang merembes dari pahanya

King Of TearsWhere stories live. Discover now