Lovelock, Nevada

102 25 0
                                    

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.





Pesawat yang Rona juga Lucy tumpangi mendarat selamat. Wajah Lucy tampak bahagia saat suami dan anak-anaknya datang menjemput.

Rona berdiri memandangi Lucy yang memeluk erat belahan jiwanya. Suami Lucy tampak haru juga bahagia bisa kembali memeluk, menatap, bahkan mencium lama kening sang istri.

"Rona," panggil Lucy. Gerakannya tangannya mengartikan Rona boleh mendekat. Ia melepas kacamata hitam yang dikenakan, diletakkan pada atas kepala.

"Sayang, kenalkan, ini Rona ... my boss," ucap Lucy.

"Hai," sapa Rona seraya berjabat tangan dengan pria yang berprofesi sebagai montir senior di bengkel milik keluarga.

"Senang bisa bertemu denganmu, Rona."

Rona tersenyum, beralih menyapa kedua anak Lucy. Setelah itu mereka langsung bergegas pulang ke rumah Lucy di daerah Lovelock, Pershing, Nevada.

Selama perjalanan, Rona lebih banyak diam. Ia mengamati daerah yang baru disambangi seumur hidupnya.

"Kota ini kecil, Rona. Populasi hanya dua ribu jiwa, termasuk kami," bisik anak tertua Lucy. Rona menoleh ke samping.

"Tetapi masih banyak lahan kosong, apa memang masyarakat di sini tidak bisa membangun perumahan bagi pendatang atau ... ya, mungkin penduduk lain yang mau memiliki rumah lagi?"

Lucy dan suaminya tertawa. "Rona, properti di sini mahal. Lagi pula, anak-anak yang sudah mampu tinggal sendiri setelah delapan belas tahun, berkuliah, lebih memilih pergi dari kota ini. Tetapi, lovelock menarik perghatian turis karena uniknya bangunan di sini, sejarahnya dan ya ... turis bisa bebas menginap di rumah warga yang memang pekerjaannya menyewakan properti mereka. Mereka akan memilih tinggal di caravan selama penyewa masih ada di rumahnya." Suami Lucy menjelaskan.

"Itu sekolah kami!" tunjuk anak bungsu Lucy. Bangunan sekolah lebih tampak seperti gereja dari depan, lalu bangunan dua lantai mirip flat sederhana di Newyork dengan dinding motif baru bata.

"Dan itu, perumahan tempat kami tinggal, Rona. Cukup berjalan kaki untuk sampai ke sekolah. Kota ini kecil, semua saling mengenal juga menjaga," sambar anak tertua Lucy. Mobil terparkir di garasi tanpa pagar dan atap. Lucy tersenyum lebar.

"Tindak kriminal di sini juga rendah, Rona. Lovelock begitu damai bagi kami semua. Ayo turun, ajak Lucy."

Rona membuka pintu mobil van dengan menggeser pintunya. Kakinya menapaki tanah Nevada. Cuaca panas, cukup terik, membuatnya kembali memakai kacamata hitam.

Tas ransel ia tenteng, Lucy bersama suaminya berjalan menuju teras rumah yang terlihat kokoh dengan cat putih dipadu abu-abu tua.

"Selamat datang di rumah kami," ujar Lucy. Rona tersenyum, mengayun masuk perlahan. Ia disambut ruang tamu kecil dengan sofa untuk enam orang, meja kecil di tengah. Sisi kiri tangga kayu menuju ke lantai dua.

Pewaris SesungguhnyaWhere stories live. Discover now