Tender besar

271 48 2
                                    

Dengan anggun, Rona duduk di samping Xander saat diajak bertemu dengan CEO perusahaan besar yang bergerak dibidang besi dan baja. Panca Steel. Menjadi lirikan juga target Xander untuk diajak bekerja sama. Rona diminta mendengarkan pembicaraan mereka. Ia harus belajar cepat supaya bisa menguasai bisnis Xander juga.

"Berapa keuntungan dari nilai investasi jika kami setuju bekerja sama dengan perusahaan anda?" CEO perusahaan Panca Steel tak mau basa basi, ia ingin semua jelas dan cepat.

"Kami bisa menawarkan di atas tiga puluh persen setiap tahunnya, bisa juga lebih. Nilai saham perusahaan kami juga stabil, kami memiliki orang-orang ahli."

"Lalu, isu trade remedies?" Pertanyaan itu sudah ditebak Xander. Ia tersenyum sejenak.

"Perusahaan kami memiliki tim intelegensi dan perlindungan sendiri terhadap isu tersebut. Para pemain trade remedies kami sudah tau. Jika anda mengkhawatirkan itu terjadi, saya jamin tidak akan berdampak buruk. Kami akan bertanggung jawab penuh. Anda cukup menyetujui kerja sama ini, lalu urusan domestic pengiriman dengan masalah lainnya biar jadi urusan kami. Lalu, jika anda setuju kerja sama ini juga, untuk selanjutnya nanti anda bisa berkomunikasi dengan putri saya, Rona." Xander menoleh ke Rona yang langsung tersenyum.

"Betul, Pak. Saya pribadi dapat membantu anda untuk perusahaan di luar negeri tau tentang perusahaan anda. Memang, itu diluar tugas saya mengurus nama baik perusahaan Ayah saya, tapi tidak menutup kemungkinan saya bisa membantu menaikan pamor perusahaan anda."

CEO itu tersenyum, ia menatap lama, seolah meneliti apakah benar Rona bisa membantu menaikan pamor perusahaannya.

"Rona, anda baru bergabung dengan perusahaan Ayah anda tapi sudah berani bermanuver seperti ini?"

"Tentu." Rona begitu meyakinkan.

"Pak Xander. Pembicaraan ini saya rasa cukup sampai di sini. Apa besok anda bisa ke kantor saya untuk membahas surat kerja sama ini? Saya pribadi belum yakin tentang membeli saham anda di bursa efek, saya lebih senang langsung menggelontorkan dana ke perusahaan anda. Apa memungkinkan?"

Xander mengangguk. "Saya akan datang besok bersama tim legal perusahaan. Saya akan siapkan kontrak kerjanya. Jika memang anda tidak mau menginvestasikan melalui saham, tidak masalah. Segala sesuatu bisa melewati jalan manapun. Terima kasih atas jawabannya, kami tidak akan mengecewakan anda." Xander dan CEO itu berdiri, keduanya berjabat tangan. Pun Rona yang berjabat tangan juga.

Mereka pergi dari hotel mewah itu, lantas Rona menggamit lengan Xander saat berjalan ke parkiran mobil.

"Berapa nilai tendernya, Dad?"

"Kamu mau tau sekarang?"

"Iya."

Xander menepuk punggung tangan Rona sebelum menjawab. "Seratus miliyar untuk pembukaan. Panca Steel punya integritas dan bisnis yang menjanjikan, Rona. Kita beberapa langkah lebih dulu bertemu dengan pria tadi dari seseorang."

"Siapa?" Rona melepaskan gamitan tangan, ia membuka pintu mobil bagian belakang. Sopir membukakan pintu untuk Xander di sisi kanan belakang.

"Budi."

Rona tersenyum. Ia tau jika Budi CEO perusahaan ekspor impor juga dengan mendirikan bendera yang dulu mendiang papanya pimpin hingga digulingkan oleh beberapa orang. Salah satu bisnis yang serius dikembangkan papanya walau bukan pemilik utama.

"Wow. Aku paham sekarang, Dad." Rona masuk ke dalam mobil, Xander memutar bagian belakang mobil lalu menyusul masuk.

"Kamu harus tau, Rona, siapa orang-orang kompeten yang harus kamu dekati. Termasuk siapa musuhmu. Tetaplah terlihat tidak bisa di dekati, sampai mereka mengejar dan kamu hempaskan sejauh mungkin."

Pewaris SesungguhnyaOnde as histórias ganham vida. Descobre agora