[ 39. ]

23.5K 3.7K 2.3K
                                    

Semangat Pagi!!!
Aku ngapel jam segini tyda lain tyda bukan karena jadwal masuk siang dan ada overtime! Jadi penginnya bacain komen kalian buat nemenin nanti, xixixii modus biar pada komenin 🫰🏻

3.000 kata, pas! untuk bab ini
selamat membaca yaaa

.

Thank you

🍯

[ 39. ]

Balé Eco, Family Restaurant.
Bedog, Sleman.

"Selama ini aku mengira kita udah paling silent luxury style, tapi lihat Tante Yaya, terus the lady from Ruslantama family ... they were on another level. Jewelry collection Tante Yaya dan Tante Inge so timeless. I can see clearest natural diamond shine," ujar Desire pada Waffa yang menemaninya berjalan memasuki restoran.

"Definisi keluarga aristokrat yang bersahaja. Pembawaan mereka itu mirip keluarga besar Hadisoewirjo di Sukoharjo," kata Waffa membuat Desire tersenyum dan mengangguk-angguk.

"Jadi khawatir kalau sikap urakanku keluar," bisik Desire.

Waffa tersenyum. "Tenang, masih lebih urakan Kagendra kalau dia mau bertingkah nanti, hahaha ..."

Tiga keluarga tiba secara bersamaan di restoran yang sebagian areanya jelas dibooking secara privat. Pelayan dengan setelan seragam rapi berjajar untuk menyambut dan mengarahkan ke ruang makan tertutup dengan design klasik nusantara. Ada meja panjang berkapasitas tujuh belas kursi di tengah ruangan. Namun, mereka hanya menggunakan lima belas kursi. Tujuh kursi ditata saling berhadapan dan satu kursi di ujung meja ditempati oleh Eyang Taher.

Usai Eyang Taher duduk, Lukito dan Theo yang menyusul duduk, diikuti istri mereka. Kemudian Esa dan Tsabitah duduk berhadapan sambil saling melempar senyum.

Arestio Pradipandya menempati kursi di sebelah Esa, lalu disusul Kinar Pradipandya, Lyre dan Kagendra. Di seberang mereka ada Theorika Ruslantama yang duduk di samping Tsabitah dan didampingi oleh Sultan Daharyadika. Waffa dan Desire menempati dua kursi yang tersisa, bersebelahan. Ravel, tidak mau duduk di highchair atau kursi di sebelah Kagendra, justru betah menempati pangkuan Opa Arestio-nya yang nyaman di atas kursi roda canggih.

Dua keluarga yang menginisiasi acara makan malam ini juga kompak mengenakan seragam. Pihak anggota keluarga Ruslantama mengenakan setelan semi formal berbahan satin dan kombinasi payet yang elegan. Sementara pihak keluarga Kanantya mengenakan seragam batik modern. Saat sesi berfoto bersama jelas adanya keselarasan warna busana yang berpadu. Batik motif etnik dominasi warna burgundy dengan satin dan payet warna dusty rose.

Tsabitah terlihat cantik sekaligus anggun, terus tersenyum setiap kali bertatapan dengan Esa.

Tsabitah terlihat cantik sekaligus anggun, terus tersenyum setiap kali bertatapan dengan Esa

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
REPUTATIONWhere stories live. Discover now