Chapter 70

5.4K 249 17
                                    

SELAMAT PAGI!

Terima kasih untuk yang sudah vote dichapter sebelumnya💕

Yuk vote dan ramein komen, kalau perlu setiap paragraf komen

SELAMAT MEMBACA!


♥️Happy Reading♥️

¥¥¥¥¥

*Sebelumnya

Rooftop adalah tempat ternyaman bagi murid-murid yang ingin membolos ataupun mencari ketenangan, selain tempatnya yang sejuk tempat itu hampir tidak pernah didatangi guru saat razia. Seperti saat ini keempat pemuda yang tak lain adalah Revaldo, dewa, Bagas dan vino tengah bersantai pada sofa yang ada disana. Keempatnya memutuskan untuk membolos dari pelajaran IPA yang bagi mereka sangat membosankan.

"Hai cantik lagi apa hari ini?"

"......."

"Enggak dong, aku kan cuma sayang sama kamu" jawab vino sedang asyik berbincang dengan pacarnya yang entah ke berapa melalui sambungan telepon.

"Iy...."

Sret!?

Bagas geram, Sebelum vino melanjutkan ucapannya pemuda itu terlebih dahulu merampas ponsel vino dan langsung membuangnya sembarang arah, untungnya ponsel itu mendarat diatas karpet sehingga tak membuat benda seharga puluhan juta itu berakhir mengenaskan.

Vino melototkan matanya, pemuda itu dengan cepat bangkit lalu mengambil ponselnya, "Apa sih ganggu aja, hah untung nggak lecet" ucapnya penuh kekesalan sambil mengecek keadaan ponselnya.

Sedangkan Bagas hanya mengendikkan bahunya acuh, tak perduli jika vino sudah komat-kamit menyumpah serapahi dirinya. siapa suruh pemuda itu terlalu berisik dia kan jadi nggak bisa tidur.

Vino yang merasa diacuhkan menatap Bagas dengan penuh permusuhan, pria itu memilih berjalan menuju tepian rooftop dan mendudukkan dirinya disana. Yah setidaknya pemandangan sejuk akan sedikit mengurangi kekesalannya. Dari tempatnya duduk saat ini ia bisa memandangi suasana sekolah yang lumayan tapi, namun salah satu objek berhasil menyita perhatiannya.

"Eh mau kemana tu mereka berdua?" Gumam vino yang tak mengalihkan pandangannya dengan ekspresi penasaran.

"Siapa?" Tanya Bagas yang tiba-tiba sudah berada disampingnya, hampir saja vino terjatuh jika saja dia tidak berpegangan erat dengan pembatas.

"Sialan untung gue nggak jatoh" ucapnya sambil memegang dadanya yang berdebar.

Lagi-lagi Bagas mengendikkan bahu lalu ikut mengikuti arah pandang vino sebelumnya. Terlihat dua orang yang sangat mereka kenali berjalan menyusuri koridor sambil membawa tumpukan buku tebal.

"Lo nggak liat, Jelas-jelas mereka bawa buku ya dari perpustakaan lah" jawab Bagas ngegas, sepertinya hari ini pemuda itu sedang dalam mood yang kurang baik makanya saat berinteraksi dengan vino yang menyebalkan membuatnya selalu kesal.

"Lo kenapa dah sensi amat?" Tanya vino heran, tak mendapatkan jawaban vino kembali mengalihkan pandangannya.

"Tapi ngomong-ngomong tumben tu si marella mau ngambil buku apalagi sama Wahyu" lanjutnya yang diangguki setuju oleh bagas.

Sementara itu seorang pemuda yang sedari tadi acuh dengan sekitar langsung membuka mata saat mendengar nama gadis itu disebutkan. Kalian tidak akan menyangka dia siapa, yap dia adalah dewa.

"Eh udah bangun wa?" Tanya vino ketika tak sengaja melihat kearah dewa, ia mengernyit bingung saat dewa menunduk sambil memijat pelipisnya, "kenapa lo?" Tanyanya yang dibalas deheman pelan.

Who is the Antagonist?Where stories live. Discover now