Chapter 07

32.2K 1.7K 2
                                    

SELAMAT SORE!

Terima kasih untuk yang sudah vote dichapter sebelumnya💕

Yuk vote dan ramein komen, kalau perlu setiap paragraf komen

SELAMAT MEMBACA!


♥️Happy Reading♥️

¥¥¥¥¥

Disebuah ruangan gelap dan terasa pengap hanya terdengar suara tetesan air yang sangat jelas mengisi kesunyian itu.

Seorang gadis kecil sedang meringkuk disudut ruangan, memeluk kedua kakinya dengan kepala yang menunduk. Terlihat jelas luka memar kebiruan pada kaki gadis kecil itu.

Sakit, badan gadis itu bergetar pelan sebelum suara isakan kecil terdengar, "mama papa, Marella takut" ucap gadis bernama Marella itu dengan suara hampir seperti cicitan kecil.

Terhitung sudah dua hari Marella berada di ruangan itu, tanpa makanan dan minuman membuatnya terlihat sangat menyedihkan. pria yang menculiknya tadi entah pergi kemana setelah membuat luka-luka memar pada tubuh kecil Marella.

Brak!

Pintu kayu didepannya terbuka keras akibat tendangan dari luar, tubuh ringkuh Marella semakin meringsut mundur saat siluet seorang pria berjalan mendekat.

"Ini makanan untukmu" ucap pria itu sambil melemparkan sepotong roti basi kedekat kaki Marella.

Marella yang melihat itu menggelengkan kepalanya ribut, isakan semakin terdengar keras, air matanya semakin berlomba-lomba keluar dari pelupuk mata.

"Aku mau sama mama hiks" ucap Marella lirih

Mendengar hal itu, pria tersebut langsung berjalan mendekati Marella mengikis jarak antara mereka, tiba didepan Marella pria itu langsung berjongkok menyamakan tingginya dengan Marella.

"Kau ingin kembali kepada mama papamu?" Tanyanya yang langsung diangguki oleh Marella.

Bibir pria itu terangkat membentuk seringai yang menyeramkan, tangan pria itu dengan cepat meraih wajah Marella mencekam dagu Marella kecil dengan kuat.

"Kenapa kau takut dengan saya hemm?, Padahal tadi saya sudah berbaik hati memberimu makanan" ucapnya dengan nada meremehkan.

"Kau dengar, orang yang kau sebut papa itu telah menghancurkan hidupku. SEMUA HANCUR KAU TAU!" ucap pria itu dengan bentakan diakhir kalimatnya.

Mendengar bentakan tersebut Marella memejamkan matanya takut.

Pria itu tanpa belas kasihan menjambak rambut Marella kecil lalu membenturkannya pada tembok.

Duk!

Pria itu beranjak lalu melangkahkan kakinya untuk keluar dari ruangan tersebut. tanpa memperdulikan kepalanya yang terasa berdenyut sakit Marella berusaha bangkit lalu berlari. Dalam pikirannya saat ini hanyalah keluar dari tempat ini.

Namun terlambat, pria itu lebih dahulu menutup pintu tersebut lalu menguncinya dari luar. "Tolong om buka pintunya!" Serunya

Brak! Brak!

"Om buka pintunya......" Lirih Marella

"Marella takut disini"

"Mama papa tolongin Marella"

"Hiks hiks"

Marella berbalik, menatap setiap sudut ruangan yang gelap gulita. Marella kecil langsung menutup matanya takut.

Who is the Antagonist?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang