rahasia

3 1 0
                                    

Rafanza

Dari tadi, aku memandang tas berwarna hitam berlogo jims honey ini . Aku penasaran dengan kehidupan cewek itu . Pasti ada yang di rahasiakan dari semua orang . Kata delia, penyebab dia sakit karena dia depresi terlelu banyak stres dan kurang makan . Masak aku kepoin hidupnya ? .

" Ah anggak mungkin ! Dia terlihat baik baik saja tadi . Dia juga selalu happy orangnya, masak punya tekanan hidup?"  . Ucapku sendiri .

Aku duduk di kursi belajar , dan berbicara dengan tas hitam ini ." Apa di dalamnya, ada hainphone nya ? Siapa tahu , aku bisa mengembalikan tas ini ke rumahnya . Coba ah " aku mulai mendudah isi tas cewek itu .

"Akhirnya, ketemu " aku menemukan haindphonya di dalam tas nya . Aku mencoba membukanya . Tapi sial !! Hp nya di kunci . Aku sudah mencoba mengotak-ngatik kunci sandi . Tapi tidak bisa di buka . 

" gue tanya delia ajah deh " aku sempat berfikiran seperti itu . " enggak enggak kalau gue tanya, kata sandinya , nanti di kira mau nyolong lagi . Cara yang lain aja, mungkin di sini, ada alamat rumahnya . " aku mengeluarkan semua isi tasnya termasuk baju seragam yang tadi pagi dia pakek .

Pandanganku , langsung bertuju ketika aku, mengeluarkan buku dary berwarna biru . Ingin hati membuka buku diaryanya .

"gue buka nggak ya...? Siapa tahu, dapat alamat rumahnya " ucapku . Aku membuka halaman pertamanya . Aku juga membaca isi buku biru ini .

" kenapa di dunia ini , nggak adil . Kenapa ya allah ? . Di sisi lain, aku punya semuanya . Aku punya mobil, asisten pribadi, baby sister, pembantu, rumah mewah , dan fasilitas mewah  . Tapi cuman satu yang tidak aku punya dan selamanya  tidak akan pernah punya . Yaitu, keluarga utuh . Cuman itu . Sedangkan mereka yang di luar sana, memiliki keluarga yang utuh dan harmonis . Walaupun mereka hidup di desa dan tidak mempunyai fasilitas yang bagus . Andai saja , aku bisa bertukar posisi, aku akan memilih menjadi gadis desa yang miskin tapi mempunyai keluarga yang utuh . Bisa merasakan kasih sayang seorang ibu " . Aku membuka halaman baru .

"dari kecil, aku tidak pernah merasakan pelukan ibuku, aku juga tidak pernah merasakan kasih sayang seorang ibu . Padahal aku masih punya ibu . Ibuku lebih memilih pergi bersama laki- laki selingkuhanya , dan meninggalkan kami . Waktu itu, aku berumur 1 tahun . Di mana anak yang masih membutuhkan asi ibunya , masih membutuhkan pelukan ibunya dan membutuhkan kasih sayangnya  . Aku selalu iri dengan teman- teman ku ,  yang setiap hari , di kepang ibunya, di suapin sarapan setiap hari , di anter ke sekolah, di jemput sekolah , di bacain dongeng sebelum tidur, dan di peluk ketika nangis . Belum pernah aku merasakan pelukan ibuku sampai umurku 15 tahun ini . Waktu aku sakit, baby sisterku yang merawatku . Dia bilang, kalau aku sudah di anggap seperti anak sendiri . Dia juga sayang sama aku . Tapi, sebesar apapun kasih sayang baby sister, tak seberapa dengan kasih sayang seorang ibu . Rasanya berbeda . Di saat aku punya masalah hidup, siapa yang mau mendengarkan ceritaku? Siapa yang memberi motifasi- motifasi hidup  untuku ? Nggak ada . Dady sibuk dengan kerjaanya , kak arga sibuk dengan dunianya sendiri . Akupun memutuskan untuk sibuk dengan pelajaran sekolah  . Agar aku bisa mengabaikan masalahku . Semua ku pendam , tak ada yang tahu apa yang kurasakan , apa yang ku alami . Bahkan keluargaku sendiri , tidak memahamiku . Maka dari itu , aku sering menyendiri di kamar dan mengurung diri . Berusaha baik - baik saja di depan umum . Padahal ada beribu- ribu air mata yang sudah tumpah dari mataku . Ada tissu yang menjadi saksi tangisanku . Aku tidak pernah memperlihatkan tangisanku di depan orang-orang .  sampai  orang- orang heran kenapa aku tidak pernah menangis ? Mereka menyebutku wanita tangguh . Tapi sebenarnya, aku adalah aku adalah manusia yang lemah . Sering putus asa, bahkan , air mataku , mudah mengalir . Cuman aku yang tidak pernah memperlihatkanya ke orang-orang . Aku mempunyai prinsip . Jangan sampai, aku memperlihatkan kelemahanku kepada manusia, cukup allahlah yang tahu kelemahanku . Dia ndzat yang maha mengetahui perasaan hambanya . Sia - sia kita menangis di hadapan orang, kalau dia tidak bisa mengerti perasaan kita . " air mataku mulai meluncur sempurna .

" kenapa dia tiba-tiba menanyakan kabarku? Di mana dia 17 tahun yang lalu? Di mana dia saat aku membutuhkanya, di mana dia di saat aku putus asa menjalankan kehidupan? . Dialah penyebab hidupku sengsara . Sampai kapanpun, aku tidak mau menganggapnya sebagai orang tuaku! Bagiku, dia sudah mati . Aku tidak akan memaafkanya !!. " aku membaca isi hatinya yang ia tulis di dalam buku ini . Dari carlina yang kurang kasih sayang orang tuanya. Sampai aku mengetahui, jika carlina , diam- diam mencintaiku .

Sekarang aku sudah tahu rahasia carlina . Memang berat jika berada di posisinya, aku baru tahu, ada wanita yang sekuat dia . Dia adalah wanita yang mempunyai tujuan hidup yang jelas . Dan mempunyai prinsip yang kuat .

Kisahnya , membuatku kasihan sampai meneteskan air mataku berkali kali  . Kali pertama , aku menangis gara - gara perempuan . Sungguh, aku salut kepadanya . Aku merasa beruntung di cintai oleh wanita yang kuat dan tegar . Aku memutuskan untuk mengembalikan tasnya esok hari . Dan ingin berbicara dengan dia .

Keesokan harinya

Aku sudah berada di depan rumahnya , untunglah, delia tahu alamatnya . Rumahnya sangatlah besar . Memang carlina dari keluarga yang mampu .

"kok gue malah gerogi ya ..." batinku dalam hati . Aku mengambil nafas dalam - dalam lalu aku membuang nya perlahan . Ku awali langkah kaki ku menuju gerbang rumah .

" assalamu alaikum " salamku

Ops! Esta imagem não segue as nossas directrizes de conteúdo. Para continuares a publicar, por favor, remova-a ou carrega uma imagem diferente.

" assalamu alaikum " salamku . Aku mengamati keadaan rumah . Terlihat sunyi dan sepi .

"waalaikum salam " jawab seseorang dari dalam. Terlihat seorang wanita paruh baya menghampiriku dan membukakan gerbang . Aku memasang muka senyum .

"masnya , mau ketemu siapa ? Ada perlu apa ?" tanya wanita tua ini .

"saya mau bertemu  carlina bik, carlinanya ada ?" jawabku santun .

"neng carlina di rumah sakit , belum pulang dari kemarin, ada urusan apa ya mas ?" ujar wanita paruh baya  ini .

"ooh , masih di rumah sakit ya ? Kira-kira, pulangnya kapan ?" tanyaku balik .

"waduuh , kalau itu, saya ma, kurang tahu mas, non carlina sakit parah di rumah sakit , kemungkinan teh.. Tujuh harinan ." jawab wanita paruh baya  ini .

" kalau begitu, saya mau mengembalikan tasnya  carlina , kemarin ketinggalan di sekolah . " aku menyodorkan tas tersebut .

"iyah , makasih sudah nganterin tasnya non carlina , " ucap wanita paruh baya ini .

" ya bik, saya pamit dulu, assalamu alaikum " salam ku .

"waalaikum salam " jawabnya . Aku membalikan badan lalu , menaiki motorku . Akupun pergi dari tempat ini .

" apa aku ke sana ya ?" pikirku . Ragaku mengendarai motor , tapi pikiranku ke mana mana .

"jangan dulu lah, ngomongnya besok kalau dia sudah sembuh . Gue kasihan sama dia . " jawabku dalam hati . Akupun memilih jalan pulang .

Diam- Diam mencintaiOnde as histórias ganham vida. Descobre agora