marah

8 1 0
                                    

Keesokan harinya

Aku masih males bertemu dengan kak arga . Aku berangkat ke sekolah, tanpa berpamitan dady dan bik marni . Aku juga tidak memakan sesuap nasi , atau roti panggang  . Inilah diriku , ketika marah, hilang semua moodku . Aku melewati mereka yang sudah menungguku di meja makan . Tanpa ku peduli, aku tak menoleh atau berbicara satu katapun .

"carlina, sarapan dulu nak " panggil dady . Aku tidak berbalik badan ataupun menjawab .

"ayo pak, kita berangkat " ajaku ke pak dani yang sedang ngelap kaca mobil . Aku melangakah mendekati pak dani .

"sekarang non?" tanya pak dani .

"iya , sekarang " jawabku .

"baik non..." pak dani segera membuang kanebo ke ember dan masuk ke mobil . Akupun masuk ke dalam setelah pak dani masuk . Pak dani mulai menghidupkan mobilnya .

"pak, kita muter-muter dulu yuk, tapi jangan yang jauh- jauh . Saya mau lihat embun di pagi hari dulu " perintahku .

"baik non " jawab pak dani . Kami berangkat dari rumah pukul 06.00 pagi . Baru kali ini, aku berangkat sepagi ini . Di dalam mobil, aku melihat pemandangan di pagi hari, berkeliling-liling taman dan alun-alun tengerang sambil mendengarkan musik k-pop kesukaanku .

Dengan mendengar lagu, pikiran kita akan lebih tenang lagi . Aku selalu melakukanya ketika, hatiku sedang tidak baik-baik saja . Aku juga menulis diary di dalam mobil . Buku ini ,adalah teman seharianku . Ku tulis semua keluh kesahku, dan kisah-kisah ku . Dialah yang akan menjadi saksi di hari penghisaban nanti . Semoga saja , aku bisa mendapat keringanan di hari hisab nanti, lewat buku berwarna biru ini .

Tanpa ku sadari, aku sudah sampai di depan sekolahan . Terlihat ramai sekali hari ini . Apa aku yang berangkatnya telat ? . Aku segera turun dari mobil dan berjalan menuju kelas .

Setibanya di atas , aku melihat teman kelasku berada di luar kelas semua mengenakan seragam olah raga . Aku hampir lupa, jika hari ini adalah jam penjaskes . Untunglah, aku sudah menyiapkan sragamku tadi malam .

Aku segera masuk ke kamar mandi, dan berganti seragam . Setelah selesai, aku ikut bergabung mereka , yang sedang asik mengobrol satu sama lain . Sebelum itu, aku sudah menaruh tas dan haindphone di kelas .

"kamu kok telat ?" tanya safira .

"iya, tadi muter-muter dulu soalnya " jawabku .

"ooh " jawabnya . Kami terdiam, tak ada yang di bicarakan . Aku melihat dua orang yang sedang berduan di depan kelas 12 B . Mereka menghadap ke depan berada di pagar besi membelakangi kami . Dari belakang, terlihat jelas , kalau dia adalah rafa dan kartika .

"sudah nggak mood, ketambahan ini lagi.." protesku dalam hati . Aku mencoba mengabaikan mereka . Tapi , aku tidak bisa, aku hanya berpura-pura mendengarkan obrolan teman-teman ku . Cewek itu, tertawa tebahak-bahak bersama rafa, dan seketika, dia mencubit kedua pipi rafa.

Hatiku patah, sepatah patahnya . Ya ampun.... Gue bener-bener nggak habis pikir . Mereka sudah melebihi orang pacaran!!  . " sebelku di benak hati . Aku memukul mukul pahaku dengan kedua tanganku .inilah, resiko mencintai dalam diam . Harus menyakiti hati sendiri , demi melihat crus kita bahagia ." batinku dalam hati .

" Dah laah, jangan di lihat lagi, nggak ada gunanya juga !" tegurku pada diri sendiri .

"hai... Di suruh pak hamdan ke lapangan ...." teriak salah satu teman kelasku . Aku cepat-cepat turun ke lapangan agar tidak melihat pemandangan kotor lagi .

"sia-sia aku mencintainya, jika dia saja, tidak peka akan perasaan orang lain !!" aku mulai kesal dengan dirinya .

"sudahlah carlina, lupakan dia, masih ada laki-laki lain di dunia ini, jangan merasa hanya dia laki-laki yang tersisa di dunia ini , tuhan menciptakan beribu-ribu pria dan wanita . Agar kita bisa memilihnya . Jika kamu, tidak cocok dengan yang ini, kamu bisa memilih yang lainya " ujarku dalam hati .

Diam- Diam mencintaiWhere stories live. Discover now