sakit

2 1 0
                                    

Setelah tim A dan tim E bertanding, dan akhirnya tim A yang menang , Tim D sudah turun dari di lapangan . Bersiap bertanding dengan tim A . Aku merasa deg degan kenapa harus timnya rafa ? Nggak ada yang lain kah ? .

Sebelum permainan di mulai, aku merasakan pusing yang amat berat . Badanku lemas , dan fikiranku yang sedang amburadul . Tapi, ku tahan rasa sakit ini . Jangan sampai kalah dan lelah !! . Aku harus kuat !! Aku nggak boleh terlihat lemah di hadapan orang !! Aku adalah wanita kuat !! .

Baru mulai permainan, aku sudah tak sadarkan diri . Aku sudah tidak bisa menahan rasa sakit ini, kemampuanku sampai di sini . Semua orang panik melihatku jatuh pingsan di tengah lapangan voli para murid berdatangan . Sekarang , aku jadi tontonan para siswa .

"na, bangun na!! Kamu kenapa na ?" tanya delia. Dia sangat khawatir dengan kondisiku . Akupun menutup mataku .

Delia .

"na.... Bangun.." aku berteriak keras karena khawatir dengan kondisi carlina . Dia tampak pucat dan badanya panas . Bahkan, dia sudah tidak sadarkan diri .

"cepat bawa dia ke uks " printah pak hamdan . Rafa dan zaky turun tangan membopong tubuh carlina . Semua murid kelas 12 A ikut serta membawanya ke UKS . Aku langsung masuk dan menemani carlina di dalam . Sedangkan yang lain, mereka , menunggu di luar ruangan .

"kayaknya, dia sakit del, badanya saja, panas " ujar rafa . Dia juga merasa kasihan dengan carlina .

"ya, panasnya , tinggi banget , gue ajah sampai nggak betah megangnya ..." seloroh zaky . Pak hamdan segera membawa guru saksi kesehatan yaitu , bu tutik .

" kenapa bisa kaya begini  ?" tanya bu tutik .

"gini lo buk, tadi , pas jam saya, dia pingsan di tengah lapangan voli, sebelumnya ,dia baik- baik saja , bahkan dia udah menang lo buk..." pak hamdan menjelaskanya , biar tidak salah faham . Bu tutik segera mengatur suhu badan carlian .

Aku terus-terusan menangis .enggigit bibir bawahku dan menopang dagu ku, dengan tangan kiri .

"suhu panasnya, mencapai 39,1 derajat celsius " ujar bu tutik kecemasanku semakin menjadi . Lebih parahnya lagi, dia mengeluarkan mimisan dari hidungnya .

"buk, hidungnya, mengeluarkan darah " ucap rafa .  Bu tutik mengkrompres badanya dengan air dingin . Sedangkan diriku, aku membersikan darah yang terus keluar dari dalam hidungnya .

" kondisinya sangatlah buruk, ini harus di bawa ke UGD . Badanya lemas sekali, dia belum sarapan juga . Lihat perutnya, kimpet " ujar bu tutik .

"parah berarti bu ?" tanya pak hamdan  .

" saya saja, nggak bisa ngatasinya pak, lebih baik di larikan di UGD saja. Dan kabarin keluarganya " titah bu tutik .

"oke oke, saya antar dia ke rumah sakit . Dan kalian semua balik ke kelas ! Kamu delia, ikut bapak " seloroh pak hamdan . Akupun menyetujui saran itu .

"saya nggak ikut pak ?" pertanyaan itu, terlontar dari mulut rafa .

"kamu mau ngapain? Balik ke kelas !!" tindas pak hamdan .

"iya iya, pak " mereka berdua keluar dari ruangan dan kembali ke kelas .

"ayok delia " ajak pak hamdan . Kami membawa carlina ke rumah sakit terdekat dan mencoba menghubungi keluarganya .

Setibanya di rumah sakit, carlina langsung di tangani oleh dokter . Aku dan pak hamdan , menunggu di luar . "ya allah... Semoga carlina baik-baik saja " pintaku dalam hati .

"kamu sudah menghubungi , keluarganya ?" tanya pak hamdan .

"sudah, tapi belum di bales, di telfon nggak di angkat " jawabku gugup .

"kita tunggu saja di sini " jawab pak hamdan .

Setengah jam kami sudah menunggu . Akhirnya, dokternya, keluar juga . Kami langsung mengahadao ke dokter dan bertanya dengan bagaimana kedaanya .

"gimana dok? Dia sudah mendingan ?" cemas pak hamdan . Aku hanya diam di belakang pak hamdan .

"pasien, terkena penyakit asma . Karena , sering stres dan kurang tidur . Pasien juga tidak ada asupan apapun, jadi tambah parah penyakitknya . " ucap dokter tersebut . Kami terdiam tak bisa menjawab . Seperti tidak mungkin .

"apakah pesien , punya asam lambung ?" tanya dokter itu lagi . Pak hamdan menoleh ke arahku .

"carlina nggak pernah cerita pak " jawabku .

"asam lambungnya kena, akibat pola makan yang tidak teratur . " lanjut dokter tersebut .

"dia siswa baru dok, jadi , kami kurang faham tentang dirinya " jawab pak hamdan .

"baiklah kalau seperti itu, saya tinggal dulu pak " pamit dokter .

"iya pak, silahlahkan " ujar pak hamdan .

Diam- Diam mencintaiDär berättelser lever. Upptäck nu