Nenek

14 3 0
                                    

Setelah drama yang terjadi semalam, Salman memutuskan untuk libur bekerja dan memilih untuk menemani sang istri di rumah. sedangkan Alua, ia tengah sibuk berkutat di dapur menyiapkan sarapan teruntuk suami tercintanya.

"Mas kenapa hari ini libur?" tanya Alua sembari meletakkan beberapa lauk pauk di atas meja.

"Aku cuma takut mayang berbuat macam-macam setelah ia tahu tentang rahasia kita, Al." jawab Salman santai.

Alua hanya menghela nafas panjangnya. begitu tulus cinta Salman untuk Alia. meski ia sudah tahu bahwa jiwa yang ada pada tubuh itu adalah jiwa Alua.

"Hari ini kamu ada jadwal checkup gak?" tanya Salman setelah mengisi perutnya dengan masakan sang istri.

"Ada."

"Yaudah cepat siap-siap sekalian kita jenguk raga kamu di rumah sakit." pinta Salman dan di angguki Alua.

"Biar aku yang cuci piringnya, kamu cepat bersiap." sekali lagi Salman mengingatkan pada Alua.

Gadis itu hanya menurut dan berlalu memasuki kamar untuk segera bersiap menemui kembali keluarganya yang mungkin masih menjaga raganya di rumah sakit.

Salman telah selesai dengan aktivitasnya membersihkan dapur dan mulai memasuki kamar. ia membuka pintu dan menatap punggung Alua yang kini sudah siap dengan tampilan sederhana nya. hanya gamis berwarna peach dipadukan dengan hijab hitam.

"Ternyata selera mereka sama." lirih Salman dengan senyum simpulnya.

Memang benar, baik Alua ataupun Alia mereka sama-sama menyukai warna hitam dan warna yang tidak terlalu mencolok.

Salman berjalan mendekati Alua yang kini telah menatap dirinya sambil mengambil tas kecil milik Alia. kini apapun milik Alia juga menjadi milik Alua. bukan bermaksud merebut ia hanya meminjamnya saja.

"Sudah siap?" tanya Salman.

"Sudah mas. ayo!"

Mereka pun meninggalkan rumah dan berboncengan menaiki motor. membelah jalan raya yang tidak terlalu ramai sebab waktu yang masih sedikit pagi.

Kini Salman dan Alua telah sampai di rumah sakit. berjalan perlahan menuju ruang dokter kehamilan. berencana melakukan checkup sebelum menjenguk raga nya.

Tok

Tok

Tok

"Assalamu'alaikum!" ucap mereka berdua kompak ketika memasuki ruangan sang dokter. beruntung seseorang yang ingin mereka temui berada di dalam.

"Wa'alaikumussalam, silahkan masuk."

"Pagi dok!" sapa ramah Alua dengan senyum simpulnya.

"Pagi pak, buk." jawab dokter raisa.

Dokter langganan mereka untuk melakukan checkup memberikan sebuah foto janin yang sudah mulai terlihat tumbuh besar di dalam kandungan. tampaknya bayi kembar mereka tumbuh dengan sehat, terbukti terlihat kaki dan tangan nya di foto tersebut.

Tampak rona bahagia terlihat di wajah sepasang suami-istri ini. mereka tak menyangka jika mereka di karuniakan sepasang anak kembar.

"Terimakasih dokter untuk pemeriksaan hari ini." ucap Alua.

"Sama-sama sudah tugas saya mengecek kandungan ibu Alia." ucap dokter raisa.

Saat ini Salman dan Alua telah keluar dari ruangan sang dokter. dan berjalan perlahan menuju ruang rawat inap raga Alua.

"Mas, aku mau nanya sesuatu." ucap Alua membuka obrolan.

"Tanya apa?"

"Mas, memang mas gak risih gitu deket sama aku? kan jiwa Alia tertukar dengan jiwaku?" pertanyaan itu membuat Salman sejenak memikirkan sesuatu.

TRANSMIGRATION OF TWINSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang