This is twin's

41 20 0
                                    

Hari demi hari, minggu demi minggu, bulan demi bulan telah terlewati. satu bulan hidup bersama dengan seorang pria yang tidak diketahui identitasnya sedari dulu bukanlah hal mudah untuk gadis cantik seperti Alua jatuh cinta kepadanya. namun, entah mengapa perasaan suka dan nyaman seketika tumbuh begitu saja tanpa dirinya minta. apa karena bawaan bayi?. ah sudahlah, tidak semua yang ia alami harus disangkut pautkan dengan bayi Alia.

Kini usia kandungannya sudah memasuki bulan ke delapan yang artinya sebulan lagi ia akan melahirkan anak Alia dan Salman. 𝘢𝘱𝘢𝘬𝘢𝘩 𝘢𝘬𝘶 𝘣𝘪𝘴𝘢 𝘮𝘦𝘭𝘢𝘩𝘪𝘳𝘬𝘢𝘯𝘯𝘺𝘢 𝘥𝘦𝘯𝘨𝘢𝘯 𝘤𝘢𝘳𝘢 𝘰𝘱𝘦𝘳𝘢𝘴𝘪 𝘴𝘢𝘫𝘢? begitulah kira-kira yang ada di benak Alua.

"Pagi istriku yang cantik!" sapa Salman sembari mengecup kening Alua yang sudah duduk di meja makan.

"Pagi mas!" jawab Alua.

"Emm, mau sarapan apa pagi ini sayang?" tanya Salman yang entah sejak kapan dirinya berjongkok di sebelah Alua.

"Terserah kamu aja, yang penting enak dan sehat buat calon anak kita." ucap Alua dengan senyum tipis terukir di bibir ranum nya.

"Oke! aku masakin sup ayam buat kamu ya", ucapnya sambil mengumpulkan bahan makanan " Mumpung lagi hujan gini kita masak makanan yang bisa bikin kita jadi hangat" lanjutnya.

Namun, bukannya menanggapi perkataan Salman, Alua masih termenung di kursinya. memikirkan bagaimana cara ia memberitahukan segalanya kepada suami Alia bahwa yang berada di dalam tubuh Alia saat ini adalah dirinya, Alua sang model terkenal. tetapi meski begitu tidak ada satupun dari keluarga Alia maupun Salman yang mengenalinya. bukan karena tidak update info terkini, tapi karena mereka di sibukan oleh tugas dan urusan pondok pesantren. di tambah mereka juga jarang menonton televisi ataupun bermain handphone. dua alat elektronik itu hanya mereka gunakan untuk mendengarkan ceramah ataupun kajian di channel tertentu.

"Sayang! nih, udah jadi sup nya", ucapan Salman membuat Alua tersentak kaget "Aku juga udah masak nasi sama tempe" lanjutnya.

"Eh! iya sayang makasih, maaf ya aku gak bantuin kamu tadi dan malah bengong sendiri di sini." Ia merasa tidak enak karena tak membantu Salman menyiapkan sarapan.

"Iya gak papa kok!" ujar Salman berusaha membuat Alua merasa tenang dan tak khawatir.

"Kita makan bareng ya?" tanya Salman dan di balas anggukkan Alua.

"Bismillahirrahmanirrahim!" mereka pun berdo'a sebelum sarapan dan Salman menyuapi Alua.

Mereka makan hanya dengan satu piring berdua, bukan karena irit atau apa. namun, Salman sendiri yang tiba-tiba ingin seperti itu. kalau di tanya mengapa? sudah pasti ia akan menjawab bahwa dirinya ingin romantis dengan istrinya. alasan yang sangat bagus.

Selesai sarapan Salman berniat ingin menemani istrinya check up ke dokter kandungan. ini adalah hal yang di tunggu oleh Alua, dirinya sangat ingin melihat tubuhnya yang di perban akibat luka bakar. untunglah hujan sudah reda sepuluh menit lalu jadi ia bisa membawa dan menemani istrinya pergi untuk cek kandungan.

"Kamu gak kerja?" tanya Alua.

"Engga! hari ini aku libur dan kebetulan juga kamu harus check up sekarang ke dokter kandungan." jawab Salman.

"Ya udah bentar aku mau ambil cadar ku dulu." ujar Alua yang kini tengah memakai cadar yang berwarna senada dengan bajunya.

Merasa sudah siap untuk pergi ke rumah sakit, dirinya pun mengunci pintu rumah dan Salman pun sudah siap dengan motor matic nya itu

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Merasa sudah siap untuk pergi ke rumah sakit, dirinya pun mengunci pintu rumah dan Salman pun sudah siap dengan motor matic nya itu.

Baru juga mau naik ke motor tiba-tiba saja perempuan penggoda itu datang dengan baju yang sedikit terbuka. melihat itu Salman langsung saja memalingkan wajahnya dan ber-istigfar.

"Astaghfirullahalazim!" serunya ketika baru saja Mayang datang dan menyapa mereka.

"Ngapain lo kesini?" tanya Alua dengan wajah seperti singa yang siap menerkam mangsanya kapan saja.

"Engga ada! cuman mau nyapa aja sih, mang gak boleh?" jawab Mayang dengan centilnya membuat Alua mau muntah di hadapannya.

"Engga boleh! soalnya gue najis kalo deket lo, dan suami juga jijik banget pas di deketin sama lo." ucap Alua dengan tersenyum sinis menatap Mayang yang kini tengah merasa di permalukan.

"Kenapa? kok diem? lagian nyapa orang kok bajunya basah semua, habis di mandiin ya di tempat pemandian mayat?" ucapan Alua membuat Salman reflek menyuruhnya untuk segera naik ke atas motor agar perdebatan itu segera berakhir. di tambah dengan kondisinya yang kini hamil besar, ia harus memastikan istrinya bisa menjaga perkataannya agar tidak berimbas pada calon anak mereka.

Saat mereka berdua telah pergi meninggalkan Mayang yang kini masih berdiri menatap kepergian dua orang tersebut, sesosok lelaki yang sama dengan yang Alua temui di indomaret itu kini berjalan mendekati Mayang.

"Apa ku bilang, huh? susah kali kalo mo misahin mereka." ucapnya membuat Mayang tak bisa menahan emosinya lagi.

"Diem b4ngs4t! sampai kapanpun gue gak bakal berhenti buat misahin mereka apapun caranya", teriak Mayang "bahkan meskipun gue harus korbankan salah satu dari mereka, gue bakal lakuin" lanjutnya dengan wajah memerah serta tubuh yang basah kuyup akibat dirinya bermain hujan. itu membuat orang-orang di sekitar mereka menatap keheranan, orang gila mana yang akan bermain hujan menggunakan baju sexy seperti Mayang? begitulah kira-kira pertanyaan di hati mereka.

"Heh! jangan berani-beraninya kau sentuh my bidadari ku itu ya! dia itu calon istriku kalo sampai kau macam-macam gk segan untuk aku menghabisimu may." ancam lelaki itu.

"Terserah! pokoknya mereka harus pisah dan lo, gue gak takut sama ancaman lo tuan Ramdan." ya lelaki itu adalah Ramdan, laki-laki yang mengejar Alia sejak gadis itu berusia remaja karena terobsesi akan paras ayu yang di miliki Alia sedari dulu.

Kini Alua dan Salman telah sampai di rumah sakit tempat mereka biasanya check up kandungan. berjalan menyusuri lorong RS yang ramai akan banyaknya kedatangan orang. alasannya sudah pasti untuk menjenguk kerabat mereka yang sakit atau mungkin mereka sendiri yang ingin dirawat di sini.

Tok

Tok

Tok

Mengetuk pintu ruangan bertuliskan nama sang dokter kandungan yaitu Dokter Raisa.

"Silahkan masuk!" ucap sang dokter dari dalam ruangan. Salman pun menyuruh Alua untuk masuk terlebih dahulu.

"Assalamu'alaikum!" kompak mereka ucapkan saat melihat sang dokter.

"Wa'alaikumussalam warahmatullahi wabarakatuh!" jawab sang dokter.

"Hari ini adalah jadwalnya bu Alia untuk cek kandungan", ucap dokter Raisa.

Raisa pun menyuruh Alua untuk segera naik ke atas ranjang rumah sakit dan dirinya mulai memeriksa bayi yang ada di dalam rahim Alua.

"Nih pak lihat deh! sepertinya anak pak Salman dan bu Alia berjenis kelamin cewek cowok." ucapnya membuat Salman dan Alua tersenyum haru.

"Kembar? are you kidding?" tanya Alua seakan ia tak percaya bisa mengandung anak kembar tanpa harus merasakan di coblos oleh suami.

"Yes, this is twin's." jawab Raisa yang juga ikutan terharu walaupun dirinya sudah tahu sejak awal bahwa anak mereka kembar.

"Ya tuhan! demi apa? kembar? cowok cewek lagi, ini bukan mimpi kan mas?" tanya Alua seperti orang yang sudah melahirkan saja, padahal belum tentu prediksi dokter itu benar. namun ia sangat berharap itu akan terwujud.

"Ya sayang! ini bukan mimpi, ini nyata." ucap Salman yang terharu bahagia.

"Alhamdulillah dong!" ucap Alua dengan senyuman yang sayangnya tertutup oleh cadar.

TRANSMIGRATION OF TWINSWhere stories live. Discover now