Kue Tart

21 8 0
                                    

Jam sudah menunjukkan pukul 13:00 dan kini ketiga orang masih sibuk membuat kue di dapur yang terlihat berantakan. Alua, gadis itu hanya duduk diam di meja makan dengan semangkuk irisan buah-buahan. ia tengah berada di rumah Fatimah, ingin sekali dirinya membantu tetapi sahabat saudara kembarnya itu selalu melarangnya dengan alasan agar ia tak kelelahan serta memberikan kepercayaan penuh pada Fatimah untuk menyiapkan kue sesuai request darinya.

"Jan ampe gosong loh ya!" ucap Alua memberi peringatan pada Fatimah dan juga Rafi agar tak membiarkan kue tart nya hangus karena kebucinan mereka.

"Iya iya, tenang aja gak bakalan gosong kok! iya kan mas?" ucap Fatimah lalu bertanya pada Rafi.

"Iya eneng," ucap lembut lelaki berkumis tipis tersebut pada tunangannya.

"Etdah lama-lama gue jadi obat nyamuk disini!" gerutu Alua lalu mengelus dan menatap perut besarnya.

"Nanti kalo udah lahir jan jadi kek om Rafi ya? soalnya dia terlalu bucin ama pasangannya." Bisikan yang ia kira tak di dengar oleh siapapun rupanya berhasil masuk ke gendang telinga dua orang yang berada di balik dinding dapur itu.

"Aku denger loh, Al!" ucap Fatimah mampu membuat Alua terlonjak kaget.

"Lagian emang bang Salman kagak bucin juga ke kamu, hum?" tanya Fatim.

"Iya tuh kayak suaminya gak bucin juga huu," goda Rafi membuat Alua jadi tersipu malu.

"Hehe bucin sih tapi gak separah kalian ini!" tegur Alua.

"Parah apanya coba?"

"Ya parah pokoknya sampek aku jadi obat nyamuk di sini!"

Fatim dan Rafi pun berusaha menahan tawa saat mendengar penuturan dari sahabatnya itu.

"Iya dah iya serah!" pasrah Fatim.

"Eh kok kalian disini? kue tart ku mana? dah jadi belom? aduhhh jan ampe gosong ya," panik Alua ketika sadar mereka berdua telah meninggalkan kue tart yang masih berada di dalam oven.

"Sabar etdah, belum juga mateng kue nya. masih di oven tuh!" tunjuk Fatim menggunakan dagunya pada oven milik si ibu.

"Awas loh ya kalo gosong gue gosongin juga muka kalian!" ancam Alua.

"Neng! temen neng galak juga ya ternyata hehe," ucap Rafi.

"Mang kenapa kalo galak? gak terima, huh?" ketus Alua.

"Udah udah jan berantem! yuk mas kita cek kue nya dah mateng belom ya," ajak Fatim untuk memisahkan mereka dari pertengkaran yang akan terjadi.

Rafi pun menyusul gadis yang ia lamar seminggu lalu ke dalam dapur, membuka oven lalu mengeluarkan kue tart berbentuk hati. kue tart itu matang sempurna lalu Fatim mengambil butter cream berwarna merah untuk di balurkan ke seluruh body kue. dan memberikan hiasan cantik sesuai keinginan Alua.

Dan taraa! mak jreng!

Dan taraa! mak jreng!

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
TRANSMIGRATION OF TWINSWhere stories live. Discover now