Siapa Lelaki Itu

38 20 0
                                    

Di sepanjang perjalanan mereka hanya berdiam diri dan sesekali melihat pemandangan jalan raya di malam hari. keheningan masih tercipta hingga akhirnya Alua membuka suara.

"Mas! mas matanya gk burem kan?" aiii pertanyaan apa itu tadi, terkesan seperti istri yang durhaka pada suaminya, untungnya kesabaran Salman unlimited.

"Enggak lah sayang, mana ada suamimu ini burem matanya" ucapnya masih fokus menyetir kendaraan beroda dua tersebut.

"Kalo gak burem kenapa gak berenti tadi pas lewat depan indomaret?" tanya Alua membuat Salman tersadar bahwa ia baru saja melewati tempat tujuan utama mereka.

"Aishh maap tadi gak keliatan" ujarnya sambil menggaruk tengkuknya tak gatal.

"Katanya gak burem tuh mata tapi bisa-bisanya gak liat indomaret segede gaban gitu" ketus Alua.

"Iya iya maaf" ujar Salman.

mereka pun putar balik menuju indomaret yang tadi terlewat, dan sesampainya di sana Alua langsung turun dari motor suaminya dengan berpegangan pada pundak Salman.

"Huh! akhirnya sampai juga mas" ucap Alua sembari memasuki indomaret bersama Salman.

"Dah sana cari susu coklat kesukaan kamu, aku ikutin dari belakang ya" pinta Salman pada Alua yang hanya membalas dengan anggukan singkat.

Ketika mereka tengah asik mencari susu coklat, Alua yang hanya menatap tatanan cemilan di hadapannya tidak sengaja menabrak seorang pria asing yang memakai jaket kulit warna hitam serta masker duckbill dengan warna senada.

Brakkk

"Ehh maap gak sengaja om" ucapnya pada pria asing itu.

"Iya gak papa, kamu tidak apa-apa kan?" tanyanya sambil memegang kedua lengan Alua.

Alua yang merasa risih itu pun berusaha melepaskan pegangan tangan pria asing tersebut dari lengannya.

"Iya gakpapa kok, sekali lagi maaf saya gak sengaja nabrak" ucapnya pada pria itu yang kini tengah tersenyum sinis di balik maskernya.

"Iya tidak apa-apa kok" ucap pria itu.

Salman yang berada tak jauh dari Alua rupanya tengah menerima telfon dari temannya, pantas saja Alua tidak merasakan kehadiran suaminya.

"Mas! aku dah nemu susu coklat nya, yuk langsung pulang" ucapnya pada Salman sambil menunjukkan sekaleng susu coklat.

"Oke sayang!"

Ketika mereka berdiri di depan kasir pria asing itu pun berjalan mendekati Alua yang tengah asik mengelus perutnya.

"Ekhemm" deheman pria itu membuat Alua terkejut dan langsung mendekat pada Salman.

"Udah nih yuk pulang" ajak Salman.

"Eh iya ayok"

Saat mereka sudah keluar dari indomaret, Alua pun menceritakan kejadian ketika ia tidak sengaja menabrak seorang pria asing, namun ia juga berkata bahwa dia tidak mengenalinya karena wajahnya yang tertutup oleh masker. dan pria asing itu hanya mengawasi mereka dari dalam indomaret sembari berkata pelan "𝘏𝘦𝘮𝘮! 𝘤𝘢𝘯𝘵𝘪𝘬 𝘴𝘪𝘩 𝘵𝘢𝘱𝘪 𝘴𝘢𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘥𝘪 𝘳𝘦𝘣𝘶𝘵 𝘴𝘢𝘮𝘢 𝘣𝘢𝘫𝘪𝘯9𝘢𝘯."

"Ohh, tapi kamu udah minta maaf kan ke orangnya? dan orangnya gak marah lagi kan?" tanya Salman pada Alua.

"Iya udah, dan dia juga gak mempermasalahkan kejadian tadi" jawab Alua "Tapi tetep aja aku ngerasa takut ama tuh orang soalnya gak kenal" lanjutnya membuat Salman mengerutkan dahi.

"Takut kenapa? kan ada aku" ujarnya berusaha menenangkan sang istri. mungkin bawain bayi jadi Alua merasa takut akan hal kecil.

"Eummhh, ya udah ayo pulang, cepet" ujar Alua.

Baru juga beberapa menit mereka melangkah pergi dari indomaret tiba-tiba saja Alua menepuk bahu Salman, mengajaknya untuk berhenti sejenak di depan gerobak bertuliskan 𝘑𝘶𝘢𝘭 𝘔𝘢𝘳𝘵𝘢𝘣𝘢𝘬 𝘥𝘢𝘯 𝘛𝘦𝘳𝘢𝘯𝘨 𝘉𝘶𝘭𝘢𝘯.

"Berhenti dulu disitu ya mas" ucapnya sambil menunjuk pada gerobak di depannya itu.

"Mau apa?" tanya Salman sambil memperlambat laju motornya.

"Mo beli lahh masa mo ngutang" ketus Alua.

Mereka pun berhenti di depan gerobak tersebut. Alua yang sepertinya sudah ngidam makanan coklat pun langsung memesan makanan tanpa aba-aba dari Salman dulu.

"Bang! Martabak telurnya dua sama terang bulan rasa durian dua ya" ucap Alua.

"Kagak ada rasa durian neng, adanya rasa coklat nih" ujar penjual tersebut.

Alua mengerucutkan bibirnya karena ia sangat ingin rasa durian. tapi....memangnya ada ya terang bulan rasa durian? ngidamnya ibu hamil agak ngeri ya:)

"Ya udah deh coklat aja dua ya ama martabak telurnya" ucapnya sekali lagi takut abangnya lupa.

"Iya siap neng di tunggu"

"Kata mau susu coklat aja, ehh kok malah beli martabak telur ama terang bulan?" sinis Salman dan di balas lirikan maut ala Alua.

"Kata suami baik tapi kok istrinya ngidam ini itu di sindirin huuu" ujar Alua tak kalah sinis.

"Baik sih baik tapi kalo gini mah namanya ambil kesempatan dalam kesempitan" sinis Salman lagi.

"Dek! ntar kalo lahir jangan salah ayah ya, ayahmu tuh Hrithik Roshan" eh buset, perkataan Alua membuat Salman terkaget-kaget, apa ini? tadi shah Rukh khan sekarang siapa lagi ini?

"Astagfirullahalazim yang buat itu aku sama kamu masa rintik hujan yang di panggil ayah" ucapan Salman membuat Alua menjadi darting alias darah tinggi.

"Ikhhh! nama pacar aku bagus-bagus kok malah kamu ubah jadi rintik hujan? mau sosis mu ku potong?" ucapan Alua membuat orang-orang menoleh ke arahnya dan Salman merasa sedikit malu akan ucapan Alua yang terasa sangat kencang.

"Hehhe maap maap sayang" ucap Salman sedikit kikuk.

"Kalo sosis suaminya di potong ntar gak bisa bikin anak lagi neng" ucap penjual tersebut.

"Diem lu bang, lu gak di ajak jan sok asik deh" eh buset, semua orang kena semprot Alua.

"Hehe maap, ini pesanannya udah jadi" ujar penjual itu merasa takut kena semprot Alua lagi.

"Tuh bayar terus pulang, cepet" pintanya pada sang suami yang hanya senyum terpaksa.

"Ini bang totalnya lima puluh ribu" ucap penjual tersebut.

"Ini bang, makasih" ucap salman "dah ayo pulang" lanjutnya pada Alua yang masih terlihat emosi.

"Lain kali gak usah ya gonta-ganti nama pacar aku" ucapan Alua membuat Salman terkekeh pelan.

"Pacar kamu emangnya berapa hemm?" tanya Salman.

"Banyak lahh, ada bang Shah Rukh Khan, om Hrithik Roshan, terus satu lagi mas Aryan Khan anaknya bang Shah Rukh Khan, kenapa? cemburu ya? ya kan?" ucap Alua.

Mendengar itu semua Salman merasa sepertinya istrinya butuh di ruqiyah agar halunya tidak menembus batas.

"Eheh iya deh iya, cemburu banget aku mah" ucapnya namun tidak di gubris oleh Alua.

Mereka pun pulang dengan membawa banyak bungkus makanan, sepertinya malam ini Alua akan makan banyak.

"Ntar donatnya gimana kalo kamu makan martabak telur sama terang bulan?" tanya Salman pada Alua yang sudah turun dari motor karena mereka telah sampai di depan rumah.

"Ya di makan juga lah" ujar Alua.

"Itu perut isinya debay kita, emang cukup?" tanya Salman lagi.

"Iya cukuplah, orang di mam bareng si dedek" ucap Alua.

Mereka pun akhirnya menyantap makanan dan minuman yang sudah mereka beli tanpa tahu bahwa kini ada dua orang yang tengah memperhatikan mereka dari luar rumah.

"𝘒𝘦𝘭𝘪𝘢𝘵𝘢𝘯 𝘣𝘢𝘯𝘨𝘦𝘵 𝘳𝘰𝘮𝘢𝘯𝘵𝘪𝘴 𝘯𝘺𝘢 𝘮𝘦𝘳𝘦𝘬𝘢" ucap salah satu dari mereka.

TRANSMIGRATION OF TWINSWhere stories live. Discover now