Bertukar jiwa

222 40 11
                                    

Seorang gadis cantik tengah mengendarai mobilnya dengan kecepatan tinggi ditengah gerimis yang turun membasahi bumi, ia mencoba mengerem mobilnya namun sayangnya itu tidak bisa, mobil itu mengalami rem blong dan ia pun menabrakkan mobilnya di sisi jalan hingga terpental dan jatuh kedalam jurang.

Ia merasakan sakit yang amat sangat menyakitkan disekujur tubuhnya, ingin mencoba berdiri dengan sisa tenaga pun rasanya percuma ia hanya bisa memejamkan mata lalu berucap pelan "Maafin Alua belum bisa jadi anak yang baik buat kalian, mung-mungkin i-ni sa-at-nya Al-lua per-gi," ucap gadis cantik itu bernama Alua Queen Putri Zain terbata di akhir kalimat lalu matanya pun tertutup dan semua menjadi gelap.

Lalu sedetik kemudian mobil itu meledak dan terbakar hingga apinya menjalar mengenai tubuh gadis itu yang tergeletak tak jauh dari tempat mobilnya meledak karena terpental keluar dari mobil sebab ia tak memasang sabuk pengaman serta jendela mobil yang di biarkan terbuka.

Disisi lain seorang perempuan muda yang tengah hamil dan mengadakan acara tujuh bulanan itu menuruni tangga bersama temannya.

"Alhamdulillah kandungan kamu sudah masuk tujuh bulan sayang, ummi do'akan semoga nanti lahirnya lancar ya," ucap perempuan paruh baya yang merupakan ibu dari perempuan muda bernama Alia Syafa Putri Zayd. 

Mereka pun turun untuk mengikuti acara tujuh bulanan Alia, namun sayang Alia harus terjatuh dari anak tangga kedua karena ada minyak di sana.

"Aaaaa," teriaknya membuat semua orang menatapnya khawatir lalu berkumpul untuk menyelamatkan nya.

"Alia!" teriak sosok lelaki yang merupakan suami Alia.

"Alia bangun sayang! Kamu gakpapa kan? Ini mas yang ngomong tolong bangun sayang," ujarnya dengan wajah khawatir dan takut bila terjadi sesuatu pada istri dan calon anaknya.

"Telfon ambulance cepat! Kita bawa Alia ke rumah sakit," pinta laki-laki paruh baya yang bernama Abah Zaydan.

Ambulance pun datang dan tubuh Alia sudah di bawa ke rumah sakit, sepanjang perjalanan Mas Salman yang merupakan suami Alia terus membacakan ayat suci Al-Quran agar istri serta calon anaknya selamat.

2 hari setelah kecelakaan itu terjadi kini seorang gadis telah sadar dari tidur panjangnya. ya, itu adalah Alua ia terbangun dan membuka matanya secara perlahan, silau lampu di ruangan itu membuat matanya perih dan kepalanya pusing.

"Gue ada dimana ini?" ujarnya ketika merasa asing dengan tempat itu

"Nyonya Alia sudah bangun ya?" tanya seorang suster yang datang menghampirinya.

"Alia? Alia siapa? Situ juga siapa?" tanya nya dengan raut wajah bingung.

"Tentu saja itu anda nyonya! Dan saya adalah suster di rumah sakit ini," jawabnya dengan senyuman tipis.

"Rumah sakit? Gue masih hidup?" tanya Alua memastikan apakah dia benar-benar masih hidup.

"Iya nyonya Alia anda masih hidup."

"Gue bukan Alia. gue Alua! Suster pasti salah orang deh," ujarnya karena merasa sepertinya suster itu tengah salah pasien.

"Tidak nyonya anda ini Alia bukan Alua dan anda tengah mengandung saat ini! Coba lihat perutnya sudah besar pasti anaknya udah jago nendang," ucap suster sembari terkekeh pelan

"A-apa? Gu-gue hamil?"

"Iya nyonya"

"Gak ini gak mungkin, gue aja belom nikah gimana bisa hamil segede ini?" mata Alua mulai berembun saat melihat perutnya yang dulu tidak berisi kini telah terisi bayi.

Sedih dan kecewa karena tidak bisa menjaga kesucian dan frustasi memikirkan siapa pelaku yang tega merenggut kesuciannya ini.

"Assalamu'alaikum," salam seorang lelaki dengan baju kokoh lengkap akan pecinya.

"Wa'alaikumussalam" jawab suster sedangkan Alua ia bingung siapa lelaki itu.

"Lo siapa? Kok masuk ke sini?"

"Aku suami mu Alia! aku Salman suami dan calon ayah dari anak kita yang akan lahir ini," jawabnya dengan lembut.

"Jadi lo yang udah merenggut kesucian gue hah? Berani banget lo bangsad!" teriak Alua dengan melemparkan bantal ke arah Salman.

"Apa maksudmu? Kita sudah menikah sejak setahun yang lalu! Aku ini suamimu bukan orang lain," ujarnya masih dengan sikap tenang dan lembut.

"GUE ALUA QUEEN PUTRI ZAIN! BUKAN ALIA! Jadi gue mohon jangan permainkan perasaan gue saat ini," kini Alua menangis tersedu-sedu.

Dia tidak Terima akan kenyataan ini, 𝘢𝘱𝘢 𝘮𝘶𝘯𝘨𝘬𝘪𝘯 𝘨𝘶𝘦 𝘵𝘳𝘢𝘯𝘴𝘮𝘪𝘨𝘳𝘢𝘴𝘪 𝘥𝘦𝘯𝘨𝘢𝘯 𝘰𝘳𝘢𝘯𝘨 𝘭𝘢𝘪𝘯? Mungkin begitulah kata hati Alua.

Dia turun dari atas brankar rumah sakit lalu melihat jendela yang terletak dekat pintu, ia merasa berada di tubuh nya saat ini bukan tubuh orang lain tapi mengapa rasanya berbeda?

"Ini rupa dan fisik gue, tapi kenapa mereka nyebut nama lain di diri gue? Kenapa tiba-tiba gue bisa menikah sama cowok, yang gk gue kenal apalagi sampai hamil?" tanyanya pada diri sendiri secara lirih.

Lalu ia memutar badan dan menatap Salman dengan tatapan sayu.

"Apa gue istri lo? Tapi kenapa gue gak inget dan justru gue ngerasa keknya lo deh yang salah orang."

"Gak, aku gak salah orang! Kamu Alia istri ku, bagaimana bisa kamu mengaku sebagai orang lain setelah sadar dari kecelakaan itu sayang?"

Kecelakaan? Ya Alua ingat bahwa ia mengalami kecelakaan mobil harusnya itu tidak membuatnya punya suami dan hamil bukan?

"Ya gue kecelakaan mobil waktu itu tapi..." Belum sempat ia melanjutkan perkataannya, Salman memotong.

"Kecelakaan mobil apa? Kamu kecelakaan ditangga rumah ummi Al," Kini Salman yang mulai frustasi dengan keadaan istrinya saat ini.

"Apa kamu juga lupa sama ummi dan abah? Mereka nungguin kabar keadaan kamu saat ini."

"Ummi? Abbah? Siapa mereka? Orang tua asli gue itu bunda sama ayah." Kini Alua yakin bahwa ia mengalami transmigrasi dengan orang yang mirip dengannya secara rupa dan fisik.

"Ummi Laila dan abbah zaidan itu orang tua kamu, gimana kamu bisa lupa?"

"Orang tua gue cuman bunda liora dan ayah Zain! Ngerti lo?" ucap Alua dengan sedikit emosi.

Suster yang sedari tadi menonton perdebatan mereka pun akhirnya keluar ruangan dan berniat untuk memanggil dokter.

Sekarang Alua hanya bisa pasrah dengan keadaannya yang harus bertransmigrasi di tubuh Alia, dia masih memikirkan apakah Alia orang lain yang tak sengaja mirip dengannya? atau ia memiliki saudara kembar, pertanyaan itu terus berputar di otaknya hingga membuat nya lelah.

"Gue punya kembaran? tapi kenapa harus kek gini sih nasibnya, bertukar tubuh meski sama namun rasanya berbeda," lirihnya sembari mengelap air mata yang jatuh menetes.

Salman menatap Alua yang sudah menempati raga Alia itu dengan tatapan yang sulit di artikan, dia juga bingung kenapa istrinya bisa berubah setelah sadar dari tidur panjangnya selama 2 hari ini?

"Kamu tenangkan diri dulu sayang, gak baik kalo kamu banyak pikiran atas apa yang udah terjadi ini, selain gak baik buat kamu, ini juga gak baik untuk calon anak kita," ujar Salman sembari mengelus kepala Alia dengan lembut.

TRANSMIGRATION OF TWINSजहाँ कहानियाँ रहती हैं। अभी खोजें