Empat puluh tujuh

Začít od začátku
                                    

Keyla terkekeh, ia mengelus rambut Samudera yang basah.

“Pelukan terus, mau foto berdua engga? Gua fotoin.” ucap Riko, tersenyum menggoda ke arah   mereka.

Keyla mengangguk pelan, ia berdiri di samping Samudera. Sedangkan Samudera hanya memasang wajah datarnya.

“Key, lo engga usah sok kaku deh. Dan, lo Sam wajah lo engga usah datar datar amat.” tutur Riko.

“Ribet lo.” balas Keyla, dikejutkan oleh sebuah tangan merangkul bahunya.

“Nah, gitu. Satu... Dua.... Tiga...”

Cekrek!

Udara terasa lebih sejuk dari pada siang hari, memberikan kesegaran setelah panasnya matahari

Ups! Tento obrázek porušuje naše pokyny k obsahu. Před publikováním ho, prosím, buď odstraň, nebo nahraď jiným.

Udara terasa lebih sejuk dari pada siang hari, memberikan kesegaran setelah panasnya matahari. Suara burung-burung yang pulang ke sarang mereka dan desiran daun yang ditiup angin menambah suasana tenang dan damai. Sore hari adalah waktu yang sempurna untuk refleksi, bersantai, atau bahkan untuk menjalani aktivitas fisik.

“Terima kasih Sam,” ucap Keyla sembari turun dari motornya.

“Sama sama Key,” balas Samudera “Key?” panggil Samudera membuat Keyla menghentikan langkahnya membalikkan badannya menatap Samudera yang turun dari motornya dan berlari menuju ke arahnya.

“Kenapa?” tanya Keyla, seingatnya ia tadi tidak menggunakan helm.

Keyla menautkan alisnya bingung, melihat kedua bola mata Samudera menatapnya intens.

“Sam?” panggil Keyla, mencoba menyadarkan Samudera. Entah kenapa kekasihnya itu justru diam sembari mengamati wajahnya.

“Key, Sam sayang Key selamanya.” tutur Samudera memeluk erat gadis itu.

Keyla tersenyum singkat, ia menepuk bahu Samudera.

“Key, Sam mohon kalau Sam buka mata besok orang yang pertama kali ada itu Key. Keyla mau kan?” tanya Sam, terdengar aneh dan membuat Keyla bingung.

“Maksud kamu Sam?” tanya Keyla.

Samudera menggelengkan kepalanya kecil, ia mengecup singkat dahi Keyla lalu tersenyum. “Sam sayang Keyla selamanya.” ucapnya, tersenyum semanis mungkin.

“Key juga sayang Sam.” balas Keyla, mengusap sayang rambut Sam.

“Sam pamit pulang dulu, assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.” pamit Samudera melambaikan tangannya ke arah Keyla, saat dibalas lambaian tangan oleh Key. Samudera langsung mengendarai motornya menjauh dari rumah.

“Wa'alaikumussalam warahmatullahi wabarakatuh.” gumam Keyla, tersenyum kecil.

Saat akan membuka gerbang rumah, suara dentuman keras membuat Keyla menghentikan langkahnya. Membalikkan badannya kaku, kedua matanya membola sempurna. Badannya terasa seperti jeli, jantungnya seperti berhenti sejenak mencerna semuanya yang terasa begitu cepat.

Secret Key (END) Kde žijí příběhy. Začni objevovat