Keyla terkekeh, ia mengelus rambut Samudera yang basah.
“Pelukan terus, mau foto berdua engga? Gua fotoin.” ucap Riko, tersenyum menggoda ke arah mereka.
Keyla mengangguk pelan, ia berdiri di samping Samudera. Sedangkan Samudera hanya memasang wajah datarnya.
“Key, lo engga usah sok kaku deh. Dan, lo Sam wajah lo engga usah datar datar amat.” tutur Riko.
“Ribet lo.” balas Keyla, dikejutkan oleh sebuah tangan merangkul bahunya.
“Nah, gitu. Satu... Dua.... Tiga...”
Cekrek!
Udara terasa lebih sejuk dari pada siang hari, memberikan kesegaran setelah panasnya matahari. Suara burung-burung yang pulang ke sarang mereka dan desiran daun yang ditiup angin menambah suasana tenang dan damai. Sore hari adalah waktu yang sempurna untuk refleksi, bersantai, atau bahkan untuk menjalani aktivitas fisik.
“Terima kasih Sam,” ucap Keyla sembari turun dari motornya.
“Sama sama Key,” balas Samudera “Key?” panggil Samudera membuat Keyla menghentikan langkahnya membalikkan badannya menatap Samudera yang turun dari motornya dan berlari menuju ke arahnya.
“Kenapa?” tanya Keyla, seingatnya ia tadi tidak menggunakan helm.
Keyla menautkan alisnya bingung, melihat kedua bola mata Samudera menatapnya intens.
“Sam?” panggil Keyla, mencoba menyadarkan Samudera. Entah kenapa kekasihnya itu justru diam sembari mengamati wajahnya.
“Key, Sam sayang Key selamanya.” tutur Samudera memeluk erat gadis itu.
Keyla tersenyum singkat, ia menepuk bahu Samudera.
“Key, Sam mohon kalau Sam buka mata besok orang yang pertama kali ada itu Key. Keyla mau kan?” tanya Sam, terdengar aneh dan membuat Keyla bingung.
“Maksud kamu Sam?” tanya Keyla.
Samudera menggelengkan kepalanya kecil, ia mengecup singkat dahi Keyla lalu tersenyum. “Sam sayang Keyla selamanya.” ucapnya, tersenyum semanis mungkin.
“Key juga sayang Sam.” balas Keyla, mengusap sayang rambut Sam.
“Sam pamit pulang dulu, assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.” pamit Samudera melambaikan tangannya ke arah Keyla, saat dibalas lambaian tangan oleh Key. Samudera langsung mengendarai motornya menjauh dari rumah.
“Wa'alaikumussalam warahmatullahi wabarakatuh.” gumam Keyla, tersenyum kecil.
Saat akan membuka gerbang rumah, suara dentuman keras membuat Keyla menghentikan langkahnya. Membalikkan badannya kaku, kedua matanya membola sempurna. Badannya terasa seperti jeli, jantungnya seperti berhenti sejenak mencerna semuanya yang terasa begitu cepat.
ČTEŠ
Secret Key (END)
TeenfikceKalung mereka memang terhubung antara satu dan lainnya. Kalung pemberian seorang nenek tua saat awal awal mereka jadian dulu, tepatnya lima tahun lalu. Nenek tua itu pernah berpesan agar tidak coba coba membuka gembok dengan kunci jika tidak ada hal...
Empat puluh tujuh
Začít od začátku