RL | 40

167 8 0
                                    

"jadi kamu udah mulai kerja bulan depan?" Tanya Aluna

Galang menganggukan kepalanya, kedua pasangan ini sedang berada di cafe tempat biasa mereka dan tempat pertemuan mereka.

Aluna juga ikut mengangguk anggukan kepalanya, karna Galang lah ia bisa merasakan kebahagian kembali.

"Semangat sayang, aku bakal selalu ada disamping kamu." Ucap Aluna sambil memegang tangan kekasihnya itu.

Galang tersenyum simpul, "makasih ya sayang."

"Sama - sama."

Galang tidak bisa menyembunyikan senyumannya, gadis di depannya ini sangat gemas.

Tidak ada kata berpisah, Galang ingin mencintai dan menyayangi Aluna, sampai takdir memisahkan keduanya. Aluna yang selalu akan di cintai Galang.

"Galang?"

"Kenapa sayang?"

"Terima kasih."

Galang mengerutkan keningnya, "buat?"

"Udah mencintai aku selama ini." Ucap Aluna

"Aku sayangg kamu Lun, udah seharusnya begitu." Jawab Galang

Aluna tersenyum, senyuman yang sangat berarti, ia di cintai hebat oleh seseorang yang bisa mencintai nya sebesar mungkin.

Galang, Galang memang lah bukan cinta pertama Aluna. Akan tetapi Galang lah yang bisa membuatnya merasa di cintai dan di sayangi, bukan berarti Gilang tidak melakukan itu.

Hanya saja cara pria itu salah dalam mengungkap kan perasaannya, pria itu sudah memberi Luka untuk Aluna, dan obatnya adalah Galang.

"Ayo, pulang."

Aluna menganggukan kepalanya, lalu mereka berjalan sambil bergandengan tangan, pasang mata tertuju pada keduanya.

Aluna tidak berhentii menatap Galang yang terus menggandeng tangannya, Gadis itu tersenyum simpul.

________

"Jadi cewe mana yang lu tunggu lang?" Tanya Kenzo

"Tau, lama kita nunggu disini lama lama tapi gak ada juga tuh cewe." Gerutu Zendo

"Lu pada tutup mulut aja, bentar lagi juga nongol." Sahut Gilang

Gilang tidak berhenti menatap rumah yang berada di depannya, tentunya gadis yang saat itu bertemunya di minimarket.

Sedikit tertarik ia terhadap gadis itu, Gilang tidak berhenti memikirkan bagaimana cantiknya gadis itu.

Bukan seorang gadis yang menghampirinya, melainkan seorang pria dengan jaket hitam menghampiri nya dengan motor ninja warna hitam.

"Ngapain kalian?" Tanya pria itu

"Nih Gilang, nunggu cewe." Jawab Zendo

Pria itu menatap Gilang, sedangkan Gilang hanya sekilas menatap pria itu lalu fokus ke tempat itu kembali.

"Ngapain lang ngeliatin rumah sepupu gua?" Tanya Rajen

"Ohh sepupu lo? Kenapa gak bilang ke gua?"

"Lo mau gebet?" Tanya Rajen

"Boleh juga, izin ya."

"Shanaya udah punya cowo."

Gilang terdiam, raut wajahnya tiba tiba berubah. Ia kita akan sesuai ekpetasinya, jika sudah begini apakah Gilang harus bisa menerima kenyataan.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Apr 28 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

REAL LOVEWhere stories live. Discover now