"besok gua mau ngerencanain, ulang tahun Aluna. Lo mau ikut?" Tanya Galang
Kedua pria ini sedang berada di ruang keluarga, karena Gilang berkunjung ke rumah ibu kandungnya. Dan tidak sengaja melihat Gilang yang sedang duduk sambil menonton TV.
"Gua ikut." Jawab Gilang
Galang mengangguk, "bagus kalo gitu, gua ke atas duluan."
Gilang hanya memperhatikan Galang yang menaiki tangga menuju kamarnya.
Hampir saja ia lupa bahwa lusa Aluna ulang tahun, apa yang hadiah yang harus ia berikan kepada kekasihnya itu.
Untung saja Galang mengajaknya, untuk merencanakan ulang tahun Aluna, jika tidak mungkin ia tidak akan ingat.
Gilang terdiam memikirkan apa yang harus ia beri.
Sellia melihat Gilang yang sedang melamun di ruang TV, ada apa dengan putranya.
"Gilang?"
Gilang sontak kaget, ia menoleh ke arah Sellia, sang ibu. "Mama."
"Kok kaget, kamu lagi mikirin apa?" Tanya Sellia
Gilang menggeleng, "gak apa - apa mah, lagi mikir mau kasih apa ke Aluna aja."
"Ohh iya, Aluna ulang tahun ya lusa?" Tanya Sellia, sambil duduk di samping Gilang
Gilang mengangguk sebagai jawaban, masih dalam pikiran. Apa yang harus ia beri.
---
Malam berganti pagi, matahari terbit memancarkan sinarnya untuk menarangi bumi.
Teman - teman Galang sekarang sedang berada di rumah Galang, mereka sedang berkumpul di halaman belakang karena halaman itu luas.
Mereka berkumpul untuk membicarakan tentang kejutan ulang tahun Aluna.
Disini juga ada dua teman Aluna, dan Damian serta Steve. Entahlah keduanya hanya ingin ikut - ikut saja.
Jeya dan Dhea sangat mudah dekat dengan orang baru, seperti sekarang mereka sedang mengobrol bersama Alice. Alice tentunya gadis itu sangat senang karena mempunyai teman disini.
"Gilang, lo pacar nya. Jadi lo aja yang nentuin waktunya." Ujar Jeya, di angguki semuanya.
Gilang menatap Galang, pria itu mengangkat satu alisnya. Lalu Gilang kembali menatap semuanya yang sedang berkumpul.
"Gimana kalo pas malam nya? Pas tanggal ulang tahun Aluna. Kita ngerayain nya?" Tanya Gilang
Galang mengangguk, sebelumnya ia masih berpikir dengan keputusan kembarannya. Namun sepertinya keputusan itu sangat bagus.
"Gua setuju." Ucap Galang
Semuanya mengangguk, setuju.
"Udah kan?" Tanya Gilang kepada Galang, Galang mengangguk.
Tanpa berpikir panjang, Gilang pergi meninggalkan semuanya yang masih berkumpul disana.
Gavin menatap gadis yang sedang tertawa bersama Jeya dan Dhea, sedikit ada rasa tertarik kepada gadis asal belanda itu.
Melihat Gavin yang terus menatap Alice, Steve mendekat kepada Galang dan mebisikan sesuatu.
YOU ARE READING
REAL LOVE
Short Story"kalau lu gak bisa jaga Aluna, gak bisa perlakukan dia dengan baik. Gua anggap hari ini lu sama Aluna resmi putus, lu cuma laki-laki brengsek yang datang di kehidupan Aluna."