RL | 3

1.7K 37 0
                                    

Hari yang bahagia bagi Aluna karena sudah lama ia tidak bertemu secara berdua bersama Gilang seperti ini dan yang lebih bahagia itu adalah Gilang yang mengajaknya pertama kali. Aluna sudah berada di tempat yang di beri tahu Gilang ia menunggu kedatangan Gilang, sudah 30 menit namun laki-laki itu belum datang juga.

Aluna mengeluarkan ponselnya dari tas lalu mengirimkan pesan untuk Gilang.

Gilove.

Kamu dimana? Aku udah di cafe nunggu kamu tapi kamu belum datang.

Ohh ya, maaf ya sayang aku lupa, kita batalin aja
Kamu pulang aja, aku lagi nemenin kaira.

Lang?
Yaudah kalau gitu aku pulang ya?

Hati-hati.

Sakit, itu yang dirasakan Aluna melihat pesan yang di kirim oleh Gilang, bahkan Gilang lebih memilih mementingkan kaira dari pada Aluna. Ya Aluna sadar bahwa kaira juga pacar Gilang.

Aluna keluar dari cafe dengan raut wajah kecewa pastinya, secara tidak sengaja Aluna berpas pasan dengan Galang, Aluna menatap Galang begitu Pula Galang, Galang melihat raut wajah Aluna yang sepertinya sedang bersedih.

"Maaf, Gal. Aku duluan ya." Ucap Aluna

"Alunaa" panggil Galang. Aluna menghentikan langkahnya lalu menoleh ke Galang.

"Ngapain lu disini?" Tanya Galang

"Ahh engga cuma mau kesini aja tadi abis ketemu temen." Jawab Aluna

Galang tahu pasti Aluna berbohong. Karena saat di rumah tadi Gilang mengatakan akan bertemu dengan Aluna namun ternyata Gilang malah bertemu denga kaira. Galang tidak sengaja melihat mereka berdua jalan bersama.

Galang ke cafe ini karena ia melihat aluna yang disitu dari tadi.

"Bohong? Jangan bohong sama gua Lun."

"Aku gak bohong, Gal. Tadi aku emang mau ketemu seseorang tapi gak jadi"

"Kenapa gak jadi?"

"Dia ada keperluan lain, katanya ga-"

"Sampai kapan lu bohongin diri lu terus lun? Gua tau Lu mau ketemu sama Gilang kan? Tapi itu gak jadi karena Gilang pergi sama kaira kan?"

"Gal, kamu ko-"

"Gua tahu lun. Ikut gua sekarang." Ucap Galang lalu menarik tangan Aluna. Aluna hanya bisa mengikuti Galang.

••••

Galang mengantar Aluna sampai rumahnya Aluna sudah menceritakannya kepada Galang tentunya dengan paksaan Galang. Aluna menceritakan semuanya tentang hubungannya dengan Gilang.

"Gal, makasih ya kamu udah anterin aku sampe rumah." Ucap Aluna tersenyum.

Senyuman Aluna sangat manis, Galang yang melihat senyuman Aluna merasa salah tingkah.

"Sama-sama, lu masuk sana"

Aluna mengangguk, lalu ia berjalan masuk ke dalam rumahnya, Aluna berhenti di depan pintu. Galang tersenyum ia melajukan motornya, Aluna menutup pintunya.

Aluna memang lahir dari orang yang terpandang, ayahnya mempunyai perusahaan yang besar, ibunya adalah seorang dokter di rumah sakit miliknya. Ya, ibunya memiliki rumah sakit.

Namun kedua orang tuanya masih bisa membagi waktu dengan anaknya, dan kasih sayangnya begitu besar.

Sayangnya Aluna di pertemukan oleh laki-laki seperti Gilang, yang terus mengekangnya.

REAL LOVEWhere stories live. Discover now