28 || Bukan Cinta Pertama

Mulai dari awal
                                    

"Enggak, bukan apa-apa, eh ini udah waktunya Isha masak sarapan siang, Isha masak dulu ya." Ishara menghindar dan berlalu menuju ke dapur.

Sementara Abyan juga ikutan membuntuti istrinya, bukan apa-apa, Abyan cuman ingin membuat minuman favoritnya, susu.

Sambil mengaduk susu, Abyan sesekali memandang wajah istrinya yang sedang kesusahan mengiris bawang merah. Aroma menyengat dari bawang itu menyumbat ke saluran pernapasannya hingga membuat Ishara tampak seperti orang yang sedang menangis sesuguhan.

"Mau dibantu?" tawar Abyan.

Ishara mengucek-ngucek matanya sebelum menjawab. "Nggak perlu," balasnya singkat.

Tanpa persetujuan, Abyan berdiri dibelakang istrinya, memeluknya dan meraba tangan istrinya yang sedang mengiris bawang.

"Iris bawang aja kok pake nangis?"

"Ya 'kan Isha ngirisnya pake perasaan," semburnya. "Kalau Mas Aby ngiris bawang pake apa?"

"Pisau."

Ishara menggigit bibirnya kesal, tapi jawaban Abyan tidak ada salahnya juga, dan itu malah lebih masuk akal. "Serah deh!"

"Hari ini kamu masak sambal terasi, ya!"

Hembusan napas keluar dari hidung Ishara,  "Sambal terasi mulu! Kemaren juga sambal terasi,"

"Kalau kamu nggak mau bikin, nggak apa-apa, Mas bisa bikin sendiri." Abyan pasrah, lalu mengambil bahan-bahan keperluannya sendiri.

"Mas Aby kenapa suka banget sama sambal
terasi?" tanya Ishara.

"Terus kamu sendiri kenapa suka banget
sama es krim, hm?"

"Ya karena itu cemilan favorit Isha, tapi
es krim sama sambal terasi itu kan beda, kalo eskrim dingin enak, ya kalo sambal  terasi itu pedas, bau lagi!" cibir Ishara, Abyan hanya geleng kepala.

"Sambal terasi itu enak kok, cobain deh!" Abyan menyuapi sedikit sambal terasi yang baru saja diuleknya. "Enak kan?"

"Hmm enak banget! kok bisa Mas Aby bikin sambal terasi seenak ini?"

"Kamu suka? ya udah, sini Mas ajarin!"

Setelah memasak, sekarang waktunya mereka makan, akan tetapi bukan di meja makan seperti biasa, kali ini Ishara mengajak Abyan untuk makan bersama di samping kolam renang, lebih tepatnya sambil merendamkan kaki ke dalam air.

Yang bikin pemandangan bertambah romantis ialah mereka makan sepiring berdua. Itu adalah keromantisan ala Rasulullah yang patut dicontohi setiap pasutri guna mempererat sebuah hubungan pernikahan. Sambil makan, Abyan menyuapi istrinya yang sedang keenakan menikmati angin sepoi-sepoi yang menusuk ke pori-pori kulitnya.

"Mas,"

"Na'am, Yaa Hababati."

"Iiihh Mas! Jangan jawab gitu, Isha baper tahu!" protes Ishara membuat Abyan terkekeh menampilkan giginya yang putih bersih.

"Kamu mau ngomong apa, hm?"

"Eumm Isha mau nanya, kalau boleh tahu wanita pertama yang Mas Aby cinta itu siapa?"

"Bunda," jawab Abyan.

"Owh, berarti Isha kalah dong."

"Kalau kamu sendiri, siapa pria pertama yang kamu cintai di dunia ini?"

"Ya jelas Papa dong, tapi...."

"Tapi apa?"

"Cieee kepo!" Ishara cengengesan seraya memercik air kolam ke wajah Abyan.

HAZEL : Pemilik Mata Indah Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang