04 || Canggung

9.7K 814 135
                                    


بِسْـــــــمِ اللَّهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ

اَللَّهُمَّ صَلِّى عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ، وَعَلَى اٰلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ

•••



Godaan terdahsyat yang mengalahkan godaan iblis adalah godaan wanita.

—Abyan Arfathan—

HAPPY READING
Jangan lupa tandai Typo!

♛♛♛

Abyan, Ishara, dan Alzian sekarang sedang berteduh di sebuah taman di kota Jakarta, tamannya lumayan luas dan dipenuhi dengan anak-anak yang sedang bermain bersama orang tua mereka. Sambil menikmati cilok yang ia beli tadi, Abyan sesekali memandang Ishara yang tengah asyiknya bermain ayunan bersama Al.

"Lebih kencang lagi, Tante! Al mau telbang...."

"Okey, tapi pegangan yang erat ya, biar nggak jatoh!"

Abyan tersenyum tipis, Ishara dan Al baru kenal beberapa jam yang lalu, tapi mereka sudah sedekat itu. Ternyata Ishara pandai juga mengambil hati anak kecil, pikirnya terkekeh sendiri.

Terkadang Abyan merasakan hal yang aneh dengan perasaan nya saat ini, semenjak mengenal Ishara, rasanya gadis bermata hazel itu sudah mengotak-atik detak jantungnya sehingga sering kali Abyan merasa canggung jika dekat dengan gadis itu. Abyan memang lelaki yang menjaga diri dari perempuan, jadi sudah semestinya ia canggung jika dekat dengan perempuan manapun, tapi tidak dengan Ishara.

Jatuh cinta?

Apa iya? Seorang Abyan akan jatuh cinta secepat itu dengan gadis yang baru ia kenal?

Tiba-tiba saja ada yang menepuk bahunya hingga lamunannya menghilang begitu saja. Abyan refleks membalikkan badannya, ternyata ada dua pria berpeci hitam yang sangat ia kenal. Tentu saja, mereka adalah sahabatnya.

"Mas Faizin? Zafran? Kalian ada di sini?"

"Iya, Gus. Tadi kami lagi jalan-jalan, eh nggak taunya kami lihat mobil Gus Byan di depan, makanya kami mampir di sini." jawab pria berkoko biru. Dia Zafran, Sahabat Abyan yang seumuran dengannya, Abyan dan Zafran saling mengenal di pesantren Kakeknya dulu, saat itu Abyan menghabiskan masa-masa SMA nya di pesantren dan Zafran itu sekarang juga sudah menjadi pengajar di sana, cuma sikapnya agak sedikit petakilan dan tidak pendiam sepertinya.

"Ngomong-ngomong Gus Byan lagi ngapain di sini?" tanya pria berkoko coksu yang bernama Faizin, sahabat Abyan yang lebih tua satu tahun darinya, berbeda dengan Zafran, Faizin justru diamanahkan oleh Kyai Hamzah untuk menjadi pengajar di pesantren Al-Fattah, cabang dari pesantren Al-Kahfi.

"Itu, saya lagi bawa keponakan saya jalan-jalan."

Faizin dan Zafran mengangguk, seterusnya Abyan mengajak mereka duduk di suatu tempat untuk mengobrol bersama.

"Gimana, Gus?" tanya Faizin membuka topik.

"Gimana apanya, Mas?" Abyan tetap memanggil Faizin dengan sebutan Mas karena menghormati Faizin yang lebih tua darinya.

HAZEL : Pemilik Mata Indah Where stories live. Discover now