28 || Bukan Cinta Pertama

6K 657 579
                                    

بِسْـــــــمِ اللَّهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ

اَللَّهُمَّ صَلِّى عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ، وَعَلَى اٰلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ

Cinta pertama sangat sulit dilupakan, walaupun yang kedua jauh lebih baik, tapi tetap cinta pertama lah yang menjadi juara di hati seseorang. Rasulullah saja sangat sulit melupakan cinta pertamanya Sayyidah Khadijah, apalagi kita manusia biasa.

—Abyan Arfathan—

—Abyan Arfathan—

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

♛♛♛

"Mas!"

"Hm?"

"Mas Aby pengen punya 12 anak 'kan?"

"Iya."

"Kalau Isha nggak bisa kasih keturunan, apa yang akan Mas Aby lakukan?"

"Anak itu cuman titipan, sayang, dan kalau Allah tidak memberikan kita keturunan, itu berarti Allah menyelamatkan kita. Karena menjadi orang tua itu bukan tugas yang mudah, jika kita tidak mampu mendidik anak kita, sebagai orang tua kitalah yang akan menanggung semuanya. Mas sudah bilang kalau Mas mencintai kamu karena Allah, jadi apapun kekurangan kamu, Mas tetap akan mencintai kamu."

Abyan menangkup kedua pipi istrinya untuk meyakinkan, "Isha, ingat ini! Anak itu adalah anugerah, jika Allah memberikan anak kepada kita, maka Allah memberikan kita kesempatan, tapi jika Allah tidak memberikan anak kepada kita, maka Allah menyelamatkan kita."

Ishara kembali tersenyum setelah mengingat kejadian kemarin, di mana Abyan memberikan jawaban yang cukup menjiwai untuk pertanyaannya. Sulit dipercaya, mengingat bagaimana kehidupannya dulu yang kelam dan suram, penuh dengan air mata, sekarang sudah berubah, berganti dengan kebahagiaan tanpa ujungnya.

"Mah, Pah, Isha sekarang udah bahagia, Mas Aby memberikan segalanya buat Isha, andai saja kalian masih ada, pasti kalian juga akan merasakan hal sama." lirihnya sambil menerawang jauh membayangkan wajah kedua orang tuanya.

Di sisi lain, Abyan baru saja kembali ke rumah setelah mengajar di pesantren, seketika langkahnya berhenti menapak melihat sang istri sedang duduk melamun sambil menopang dagu di meja makan. Abyan menghampirinya, Ishara tersentak kaget saat ada kecupan manis mendarat di pipinya.

"Mas Aby ih! main cium-cium aja! Pulang kok nggak ngucapin salam?" desus Ishara sembari memegang pipinya yang bersemu merah.

"Kenapa, hm?" Abyan bertanya.

"Kenapa apanya?"

"Tadi, kenapa kamu melamun? lagi mikirin apa, hm? coba cerita sama Mas!" Abyan menarik salah satu kursi dan duduk di samping istrinya.

HAZEL : Pemilik Mata Indah Where stories live. Discover now