05 || Permintaan Terakhir

9.7K 965 120
                                    

بِسْـــــــمِ اللَّهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ

اَللَّهُمَّ صَلِّى عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ، وَعَلَى اٰلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ

•••



Niat bisa berubah didasarkan niat itu berasal dari hati seseorang, makanya hati disebut dengan Qalbun, yang bermakna berubah-ubah. Setiap manusia punya pilihannya sendiri, tapi jika hatinya mengarahkan kepada satu pilihan, maka tentu saja dia akan mengikuti kata hatinya.

—Abyan Arfathan—


Udah lama digantung ya?
Aku juga merasa digantung, soalnya nungguin vote dari kalian itu kayak nunggu kucing bertanduk tau nggak?

Please! Tolong kasih dukungan seikhlas hati kalian, jangan lupa komen di paragraf juga, bagi yang Ikhlas-ikhlas aja 🙏

♛♛♛


Abyan Arfathan, pria itu sedang merenung menatap pantulan dirinya di depan cermin. Hembusan napas panjang keluar dari bibir tipisnya, hari ini dia akan pergi ke pesantren Al-Fattah, bukan untuk mengajar dan bukan juga untuk menyampaikan kajian, tapi sesuai dengan janjinya semalam, hari ini Abyan ke sana dengan tujuan ingin melamar seorang Ning yang dijodohkan Kyai Hamzah dengannya.

Nabila Humayra, gadis itu adalah pilihan Kakeknya dan pilihan orang tuanya. Abyan akan melamarnya, ia akan menjadikan gadis itu sebagai pelengkap imannya, juga sebagai Ibu dari anak-anaknya kelak.

Ragu? Rasa itu memang sejak semalam sudah menghantuinya, apalagi saat mengingat wajah Ishara. Tidak! Abyan berusaha menyakinkan dirinya sendiri, ia sudah terlanjur memberikan janjinya untuk Nabila, siap atau tidak, ia harus tetap melaksanakan janjinya itu.

Walaupun jika nantinya Allah berkehendak lain, Abyan harus menerima itu. Apapun yang ditakdirkan oleh Allah untuknya itulah yang terbaik diantara yang terbaik.

Mata Abyan tiba-tiba teralihkan dengan suara ketokan pintu dan panggilan dari Bundanya. "Aby! Kamu udah siap, Nak?" teriak Bunda Ayra dari luar.

Ceklek!

Ketika pintu sudah terbuka, Bunda Ayra langsung tersenyum lebar, putranya begitu tampan dan gagah laksana pangeran yang ingin menjemput permaisurinya.

Ketika pintu sudah terbuka, Bunda Ayra langsung tersenyum lebar, putranya begitu tampan dan gagah laksana pangeran yang ingin menjemput permaisurinya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Pangerannya Bunda tampan sekali,"

"Bunda juga cantik." balas Abyan.

HAZEL : Pemilik Mata Indah Where stories live. Discover now