***

Suara azan subuh merkumandang yang menandakan datangnya waktu sholat, Zahra memerejapkan matanya, ia melirik jam yang ternyata sudah masuk waktu subuh.

"Mas bangu yuk, udah subuh." ucap Zahra lembut sambil menepuk pelan pipi suaminya.

"Eumm, iya." gumam Zayyan sambil melepaskan pelukan nya.

Zahra bangkit dari duduknya kemudian menyiapkan peralatan untuk nya dan Zayyan melaksanakan shalat, sedangkan Zayyan pergi ke kamar mandi untuk buang air kecil dan berwudhu.

Setelah Zayyan selesai berwudhu, kini giliran Zahra yang masuk ke dalam kamar mandi untuk membuang air kecil dan berwudhu.

Kini keduanya mulai melaksanakan shalat subuh, pasangan suami istri itu nampak khusus dalam menjalankan shalat. Setelah selesai melaksakan shalat, berdoa Zahra menyalami tangan suaminya.

"Za." panggil Zayyan.

"Eumm, kenapa mas." sahut Zahra.

Zayyan merogoh sakunya kemudian mengeluarkan tespek.

"Bisa tolong jelaskan ini?" ucap Zayyan sambil menyerahkan tespek di tanganya.

Zahra menatap tespek yang berada di tangan suaminya, kemudian beralih menatap Zayyan.

"Aku hamil mas, beberapa minggu ini aku sering mual dan aku sudah melewatkan waktu menstruasi." jelas Zahra sambil tersenyum lembut.

Zayyan mendengar itu langsung memeluk istrinya dengan erat, ia bahagia Zayyan benar-benar bahagia.

"Terimakasih dan maaf." lirih Zayyan.

"Dia hadir karena kamu juga Mas, untuk apa kamu meminta maaf hm?" ucap Zahra melepas pelukan nya dan wenangkup wajah suaminya.

"Aku minta maaf karena di saat kita dapat kebahagiaan, tapi di saat itu juga musibah." lirih Zayyan.

"Suttt, udah ya! Kamu jangan merasa bersalah. Dan jangan nyalahin diri kamu, ini semua udah takdir Allah. Allah memberikan ujian itu ingin melatih kebiasaan kita agar belajar bersabar. Ambil hikmah nya aja, Allah menciptakan setiap cobaan dengan tujuan tertentu. Mungkin itu adalah ujian kesabaran, ketabahan, atau bahkan ujian untuk menguatkan iman. Di balik setiap kesulitan, terdapat pelajaran dan kemungkinan untuk berkembang menjadi pribadi yang lebih baik." jelas Zahra terseyum lembut.

Zayyan bersyukur karena memiliki istri seperti Zahra, yang mengerti dan memahami situasi dan kondisinya saat ini, Zayyan berjanji untuk menyelesaikan masalah ini secepatnya. Jika kemungkian terburuknya tidak ada jalan keluar dari masalah ini Zayyan siap untuk menanggung hukumannya apapun itu, ia akan menjalaninya.

***

Pagi ini Zayyan dan Kyai Azhar dan beberapa orang yang kemarin ikut berunding, sekarang mereka berkumpul di gajebo untuk berunding kembali mengenai masalah Zayyan.

Mereka terus membicarakan dan mengumpulkan semua bukti-bukti, agar tidak terjadi kesalahan. Namun sampai sekarang belum ada bukti yang dapat di temukan, dan ustazah Amira masih sama ia tidak mau memberikan keterangan nya dan itu membuat Zayyan frustasi di buatnya.

"Sudah cukup untuk hari ini, kita akan lanjut lagi besok." ucap Kyai Azhar.

Satu persatu dari orang itu mulai pergi melanjutkan kegiatan mereka yang tertunda, meninggalkan hanya ada beberapa orang saja.

DICINTAI PUTRA KYAI [ END-REVISI ]Opowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz