Pendahuluan

194 12 0
                                    

●●●

CAUTION:

This following story contains content of Violence, Slavery, Murder and Suicide, Drugs and Alcohol, Sexual Harassment, Political and Legal Abuse, etc.

Cerita berikut ini mengandung Kekerasan, Perbudakan, Pembunuhan dan Bunuh Diri, Penggunaan Narkoba dan Alkohol, Pelecehan Seksual, Penyelewengan Politik dan Hukum, dll.

●●●

This story is entirely fictional and is made for entertainment purpose only.

Cerita ini seluruhnya adalah fiksi dan dibuat untuk kepentingan hiburan semata.

●●●

EYERESARROW
MEMPERSEMBAHKAN

●●●

OUR RED WINTER

●●●

SUARA tawa bergema dari luar tenda, tempat para lelaki memasang api unggun dan menghangatkan diri. Tanah tempat mereka duduk diselimuti pasir dingin dan udara tempat mereka berdiri dikelilingi angin kering. Para perempuannya mengeluh karena tak mendapatkan cukup air untuk membasuh wajah, anak-anaknya menangis karena tenggorokan mereka sakit menelan debu, tapi laki-lakinya cukup puas hanya karena dapat beristirahat.

Sudah hampir 2 minggu mereka mengembara dengan tujuan utama melebarkan sayap kelompok mereka, yakni Rombongan Pedagang dari Kerajaan Timur. Kali ini mereka akan berkunjung ke Negeri di Tengah Tanah, sebuah kerajaan baru yang pada awalnya merupakan sebuah daerah gersang di bagian utara Kekaisaran Pasir Emas.

Malam itu, Xue Ling sedang sibuk menggosokkan arang ke rambutnya ketika Tian Gong menyingkap sedikit pintu tendanya.

"Malam, Ling-er." Pemuda itu membuka kain yang menutup wajah dan rambutnya. "Apa aku mengganggumu?"

Xue Ling meletakkan arangnya di sebuah kotak kayu dan menggeleng pelan untuk menjawab Tian Gong.

Tian Gong masuk ke tenda kemudian duduk satu-satunya kursi yang ada di sana. Untuk beberapa saat, hanya ada keheningan diantara mereka. Seekor laron terperangkap di lampu minyak yang ditaruh di sudut tenda. Laron itu mati di tempat.

Xue Ling duduk bersimpuh di atas tempat tidur, terlihat bercahaya dengan gaun tidur birunya yang berkilauan. Tian Gong yang membelikannya gaun itu sebagai hadiah ulang tahun Xue Ling yang ke-15. Kini, gadis itu mungkin sudah berumur lebih dari 20. Gaun yang sebelumnya sudah terlihat indah tersebut sekarang berubah menjadi pakaian yang menggoda di tubuh molek Xue Ling. Hati Tian Gong seperti disayat melihatnya.

"Maafkan aku," ujar Tian Gong tiba-tiba.

Xue Ling mengangkat wajahnya.

"Aku berjanji untuk menjagamu," lanjut Tian Gong, "dan perlu kau ketahui, aku masih berusaha menjagamu, sampai sekarang."

Satu lagi laron yang hinggap di lampu minyak.

"Tapi sepucuk surat datang kepadaku sore ini," Tian Gong memalingkan wajahnya, tidak sanggup menatap gadis cantik di hadapannya tersebut.

Xue Ling menahan nafasnya. Satu lagi laron yang mati di lampu minyak.

"Ling-er, Raja Qianlong tertarik untuk memperistrimu."

●●●

BERSAMBUNG

●●●

[GL] Our Red WinterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang