Sosok pemuda itu terlihat tergesa-gesa, langkah-langkahnya cepat dan gesit saat dia bergerak melintasi ruangan. Ekspresi wajahnya mencerminkan kekhawatiran, dengan alis yang sedikit berkerut dan pandangan yang terfokus ke depan, seolah-olah dia memiliki tujuan yang mendesak yang harus segera dicapai. Dia menatap layar ponselnya dengan cepat, menyelipkan tangannya ke dalam saku.

Langkahnya terhenti menatap pintu yang tertutup rapat.

Tranfer duit
Masuk

Sebuah notifikasi pesan dari sosok yang di tunggunya membuatnya dengan cepat membuka pintu itu dan menutupnya kembali. Ia memasukkan kembali ponselnya ke dalam saku. Berjalan menuju Samudera yang sedang sibuk membaca buku.

“Sorry, tapi Keyla sudah pernah bertemu Arsen da—” Ziko menelan ludahnya kasar saat Samudera menatapnya datar, tatapan Samudera memang biasanya datar tapi mengapa ini terlihat menyeramkan.

“Kapan?” tanya Samudera meletakkan buku lalu menyilangkan kedua tangannya di atas meja.

“Saat lo Olimpiade, dia culik Key. Sorry, Sam.” balas Ziko, tubuh yang sedikit terbungkuk dan mata yang terlihat gelisah. Wajahnya pucat dan keringat dingin mulai mengucur di pelipisnya.

Sial, gua takut ke Sam?

“Abang.” tutur Sam.

“Hari ini har—” belum selesai Ziko berucap deheman Samudera membuat Ziko paham.

“Sam, lo engga mau ngungkapin semuanya? Lo engga bodoh, pasti lo curiga kenapa abang bisa meninggal kan?” tanya Ziko, alisnya sedikit berkerut dan pandangannya melayang ke sekeliling ruangan tanpa arah yang jelas.

“Harus banget curiga?” tanya Sam.

“Lo?!” tunjuk Ziko kepada Sam saat melihat Sam  membalikan handphonenya dan terdapat sebuah video yang jelas jelas Ziko pun punya.

“Jadi, selama ini lo udah tau. Kenapa engga ngungkapin semuanya?” tanya Ziko, terkejut melihat fakta yang sebenarnya sudah mulai ada harapan. Ziko kira Samudera tidak akan mengetahuinya.

Sebuah video yang membuat nama Ziko tercemar. Video, sebuah pembunuhan yang dilakukan oleh saudara kembarannya sendiri yaitu Arsen. Ziko tau alasan dan siapa yang menyuruh Arsen, hingga membuat Ziko harus menerima konsekuensinya padahal bukan dirinya tetapi Arsen.

Gilang Pratama Permana, Abang Samudera yang meninggal dirumorkan pembunuhan tetapi saat sidang dan bukti bukti sudah ada menjadi kasus bunuh diri.

“Dan hancurin rencana dia.” balas Samudera.

“Bajingan, lo jadi selama ini berkerjasama dengan dia?” tuding Ziko menatap tajam ke arah Sam.

“Bukan sama dia tapi sama lo, kalau dia sudah terlalu jauh gua harap lo bisa bantu dia keluar dari zona berbahaya itu. Dan gua juga tau bukan satu tikus tapi ada beberapa tikus lagi, gua engga bisa bergerak sendiri. Bantu gua lindungi dia.” balas Samudera.

“Lo udah tau apa yang akan terjadi bukan?” tanya Ziko, sungguh pikiran Samudera sangat sulit di tebak.

Samudera tidak menjawab pertanyaan dari Ziko, ia lebih fokus kepada pesan dari mataharinya.

Keylaa
Aku pulang sekolah bisa ke rumah kamuu?

Anda
Ngapain? Aku pulang malam Key adanya Ibu di rumah

Keylaa
Engga apa apa, aku mau bicara sama Ibu
Semangat Sam, jaga kesehatan jangan lupaa

Anda
Baik mataharinya langit

Secret Key (END) Where stories live. Discover now