"sip, dapat dipahami" #1

50 8 0
                                    

Terlihat Taufan yang baru saja sadar dari pingsan nya terduduk.

"Fan!"/"kakak!"

Teriak Halilintar dan Gempa yang berada di sebelahnya, saat menyadari Taufan sudah tidak berbaring lagi.

"Hah?! Apa?"

Taufan yang masih Linglung reflek berkata seperti itu.

"Hah... Lu udah gapapa kan?"

Tanya Halilintar kepada Taufan.

"Iya... Gapapa, tapi... Angin"

Balas Taufan. Cukup mengejutkan, mungkin karena pengaruh adanya elemen, memperkuat tubuhnya. Dia memang baik baik saja, tapi angin...

Bagaimana jika dia seperti tadi lagi? Bagaimana jika angin mengambil alih tubuhnya lagi? Jika nanti saudara saudaranya terluka lagi bagaimana, pertanyaan pertanyaan itu memenuhi pikirannya.

"Kayanya, elemen yang kita dapetin bukan cuman, Kekuatan aja. Tapi... Mereka itu.."

Ucap gempa menggantung, memikirkan katavyang pas untuk melengkapi pernyataannya.

"Mereka hidup"

Tambah halilintar, menyambung ucapan Gempa. Benar, Elemen yang mereka dapatkan, bukan hanya sekedar kekuatan, tetapi juga elemen elemen itu seperti memiliki kesadaran sendiri.

"Sistem, ada informasi mengenai elemen?"

Tanya Halilintar kepada sistem. Mereka sudah membangkitkan elemen elemen itu pastinya ada informasi yang bisa mereka dapatkan.

{"Tidak"}

Ekspetasi tidak sesuai harapan....

"Lah?! Kok gitu ?!"

{"Data mengenai elemen, tidak dapat ditemukan"}

Jawab sistem, saat ini informasi yang mereka miliki benar benar sedikit, hanya tentang hal hal dasar.

"Mungkin nih ya, elemen elemen ini tuh sebenernya punya latar belakang yang penting"

Tambah gempa. Menurutnya hal-hal penting seperti itu tidak dimiliki oleh sistem.

"Maksudnya, sejarah gitu?"

Tanya Taufan kepada sistem. Keren juga mereka memilik kekuatan yang bersejarah, pikirnya.

"Bisa jadi"

Bukan sistem yang menjawab tapi halilintar.

"Kalo gitu, dimana kita bisa dapetin informasi tentang hal hal yang... sepenting itu?"

Tanyanya pada sistem. Pasti ada cara untuk mendapatkan informasi yang penting.

{"Kontak fisik. Cara lain yang lebih akurat; buku, interaksi, gulingan"}

Jawabnya, dengan beberapa cara ini, pasti mereka mendapat apa yang mereka harapkan.

"Nah! Tapi... Cara dapetin buku gimana... Perpustakaan gitu?"

Ucap Taufan.

"Kalo gitu... Pasti ada semacam... Kota kan?"

Tanya gempa.

{Terdeteksi: kumpulan manusia, jarak sekitar 10 km}

"Nah, pasti semacam kota atau setidaknya desa.."

Ucap gempa.

"Ngomong ngomong... Soal elemen yang kerasa hidup itu, sistem juga kerasa hidup"

Tambahnya, benar sistem yang mereka miliki di dunia ini, terasa hidup seperti elemen yang mereka miliki itu, bahkan terasa lebih hidup dibandingkan dengan elemen mereka.

Setelah mendengar apa yang dikatakan Gempa, Halilintar dan Taufan pun menyadarinya.

'lah iya'-batin mereka berdua.

"Eh! Tadi juga, [name] diajak ngobrol sama... Angin kan?"

Tanya Taufan, sadar tadi angin mengajak sistem mengobrol.

"Yang mana? Yang manggil dia pemandu itu?"

Tanya Halilintar, di balas anggukan oleh Taufan.

"Ah iya! [Name] juga bilang kalo dia ini sistem... Apa? Pemandu! Iya dia pernah ngomong gitu..."

Tambah Gempa, ya... Sedari tadi sistem menyimak perbincangan itu dengan perasaan... Yang susah dijelaskan, hanya dia yang tau.

[Name]'s POV

ʘ⁠‿⁠ʘ

lah... BARU NYADAR MEREKA?

Ok cukup tau

{"Baru menyadarinya?"} gue tanyain aja.

"Ya"

Jawab mereka bertiga... Hah... Setidaknya gue tau mereka kembar beneran... Udah ga perlu tes DNA inimah.

Eh tapi, gue juga belum jelasin secara lengkap ya... Awoskkwkskwkaw lupa dikit ngaruh.

{"Saya adalah seorang pemandu dalam bentuk sistem, kalian adalah tuan. Memang benar, saya hidup"}

Nih gue jelasin nih, awas aja kalo ga paham.

{"Jadi, saya memiliki kebebasan dalam menerima perintah kamu kamu ini"}

Wowkowwkkw lucu juga ngomong kaya gini pake suara kaya robot.

"Gimana kamu tau kalo kita ini tuan kamu?, kamu ini tiba tiba ada gitu?"

Tanya Gempa, woah, serius tuh mukanya. Kedua abangnya pun cuma menyimak, tapi wajah mereka ngga kalah seriusnya.

{"Ya, benar"}

"Coba jelasin lebih rinci"kata Taufan.

{"Saya seorang perempuan yang sebelumnya tinggal di dunia yang sama dengan yang kalian tinggali sebelumnya. Ketika saya meninggal, saya kebingungan karena terbangun di tempat yang aneh; tempat yang sangat kosong, kegelapan tak berujung}

Okey gue ceritain dengan cara yang baik dan benar. Lanjut

{"Tak lama, mendapatkan kenyataan tentang dunia baru, dan kalian, dalam bentuk informasi-informasi yang ku sebut 'informasi awal'"}

{"Kalian telah mati, kalian bertujuh mati dalam waktu dan kondisi yang sama. Jiwa kalian berpindah ke dunia ini karena suatu alasan; alasan belum ditemukan"}

Alasan mereka kesini ga ada di data, kita harus cepet cepet cari buku atau apapun yang bisa ngasih informasi yang bagus.

{"Sesuatu yang memberikan 'informasi awal' tersebut tidak jelas, yang hanya saya ketahui adalah membimbing kalian hidup di dunia ini, menemukan tujuan dan mencapainya"}

Pas dapet tuh 'informasi awal', orang uh.. makhluk? Gue bahkan gatau dia itu apa atau siapa. Tapi yang pasti dia bukan tuan, tuan yang gue punya cuman mereka bertujuh.

End of [Name]'s POV

--------


😏😏😏
Yakin cuma mereka bertujuh?
Yakin bukan tuan juga?

Btw
Teman teman Jan heran karena mbak [name] nya ngomong campur aku-saya. Suka suka hati dia aja lah.































Lah, kok? [Boboiboy]Where stories live. Discover now