"jadi gini"#1

84 10 2
                                    

["Jadi gini"#1]

["Jadi gini"#1]

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Taufan dan Gempa membawa Halilintar yang sedang pingsan ke sebuah pohon besar dan menyandarkannya di sana.

[Name]'s pov

Waduh, ini jelasinya gimana coba, ya ... Harus diajak ngobrol lah ya...

Hadeuh... Ni suara kaku banget lagi, heran.

{"Taufan"}.

"!?... Gem..., gue denger suara itu lagi" Taufan yang fokus nya ke Hali langsung liatin Gempa.

"G-Gempa juga, kak".

Haduh dipikir gue hantu apa. Mana mereka berdua ngobrolnya dengan komuk yang serius lagi.

{"Bukan, bukan hantu"}

Tuhkan, mereka berdua kaget lagi.

"Lin..., Lin bangun lin. Ngeri banget ada suara suara aneh..."

LAH??! MAKSUD LO ANEH? PAMAKSUD?!, si biru ini, bukanya nenangin adeknya malah nakut nakutin.

”bentar, kak. Dia bilang bukan hantu kan... Suaranya juga ngga kaya hantu, lebih ke ... kecerdasan buatan... Eh kaya... Um..".

... Adeknya lebih waras ternyata.

"Robot?" Tambah Abang biru, mgelanjutin yang diomongin adeknya tadi.

"Halo?".

Oh gue diajak ngobrol sama si coklat!

{"Ya"}

Mwehehehehhe.

"Kau... Siapa?"

Akhirnya kita komunikasi, tapi Napa yang coklat doang sih yang ngajak ngobrol, ini abanganya takut atau gimana dah.

Oh... Ngeliatin Abang merah ternyata, wah... Perhatian.

{"Sebelum itu, Halilintar, harus dibangunkan"}

"Bener kata suara aneh, Gem. Kita harus sadarin Alin"

Oh bisa waras juga ternyata, Bentar ... Suara aneh?! GUE?!.

Sialan... Mereka harus cepet kumpul biar bisa upgrade sistem...

End of [name]'s pov

Gempa dan Taufan mulai terbiasa dengan suara aneh yang mereka dengar di kepala mereka. Mereka sedang berteduh dibawah sebuah pohon dengan memperhatikan Halilintar yang bersandar di pohon itu.

"Hadeuh..., pusing pusing. Jadi... Suara aneh? Lu- uh anda? Kamu tuh apa?" Tanya Taufan kepada suara dikepalanya.

{"Pemandu : Sistem"}

Gempa sedari tadi melihat ke arah kakak kembar pertamanya dengan khawatir.

"I-ini ka Hali gimana... Dia nggapapa kan?" Tanya Gempa.

{"Dia hanya kelelahan, biarkan istirahat"}

{"Saran : lebih baik kalian juga ikut istirahat"}

"Uh, terimakasih sarannya, sistem. Lebih baik kalo kita jagain kak Hali". Ucap gempa yang mulai melepas tas selempang yang digunakan kakaknya dan menaruhnya di pinggir.

{"Wah, sopan sekali, ya"}

"Demi apapun aneh, aneh banget" Suara dengan cara bicara yang unik, bahasanya seperti bahasa manusia biasa, tetapi suaranya sangat kaku dan kurang jelas, seperti suara radio.

{"Apasih"} tuhkan... Pikir Taufan.

{"Ayo cepat istirahat"}

"ngga, ngapain..." Sementara Taufan mulai berdebat dengan sistem, Gempa mulai menidurkan dirinya di bawah sebelah kanan  Halilintar.

{"Ngeyel, ayo istirahat"} suara kaku itu terdengar lagi.

"Dih, maksa..."

{"..."}

Taufan tersenyum, dia merasa menang di perdebatan itu.

Gempa hanya terkekeh melihat interaksi itu, dia mulai menutup
Matanya.

{"Tidurlah, keamanan terjaga"}

Karena Taufan melihat gempa yang mulai tertidur, dia ikut berbaring disebelah Halilintar.

Mereka bertiga beristirahat dengan damai.

Mereka bertiga beristirahat dengan damai

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.



MENYALA 🔥🔥🔥

Lah, kok? [Boboiboy]Where stories live. Discover now