"Ngomong: sama angin"(#2)

59 13 3
                                    


Ada scene makanya, boleh di simpan dulu, dan dibaca saat sudah buka

-------

["ngomong: sama angin#1"(#2)]

Terik matahari di siang hari ini begitu cerah, secerah semangat seorang yang berhasil menangkap ikan dengan bermodal niat dan nekat serta tangan, ...sama tombak kecil.

"Akowfhuejargwkdheuableh bleh bleh, AIRNYA MASUK MULUT GUE HUEHUEHUEHK"

Teriak si manik biru yang terlihat sedang memegang tiga ekor ikan yang tak bisa diam. Dia sedang berada di tepi sungai.

Halilintar melihatnya dengan wajah datarnya. Dia sedang berusaha menyalakan api dengan memberi percikan listrik pada kayu yang sudah mereka kumpulkan sebelumnya.

Gempa yang duduk disamping Halilintar sedang kebingungan, bagaimana memasak ikan ikan itu jika tak ada bumbu?

"...yang penting kenyang, Gem"

Seolah bisa membaca pikiran adiknya, Halilintar yang berhasil menyalakan api itu berdiri dan meninggalkan adiknya yang kebingungan, untuk menghampiri Taufan dan membantunya membersihkan ikan ikan itu.

"Eh... Lah... Kok tau"

Gempa yang bingung itu hanya melihat kedua kakaknya yang terlihat sedang membersihkan ikan dari sisik nya dan bagian bagian yang tidak diperlukan.

Halilintar membersihkannya dengan, pedang- eh... Pisau dari kekuatanya, pedang merahnya yang berbentuk pisau dan lebih kecil.

Taufan mengeluarkan bagian bagian dalam ikan dengan tangannya dan membuangnya. Gempa menghampiri mereka berdua, dan duduk di dekat mereka

"...li... Hali, kok pedang lu jadi pisau...."

Tanya Taufan kepada kakaknya yang sedang membersihkan sisik dari ikan.

"... Jadi payung juga bisa"

Jawab Halilintar.

"Bahahahahah jadi cangkul juga bisa tuh"

Canda Taufan yang dibalas-

JDERRRR

-keseriusan oleh kakaknya, Halilintar mengeluarkan cangkul petir yang asalnya pisau petir itu.

Taufan kaget, mulutnya berbentuk huruf O. Gempa yang melihatnya pun tertawa.

Cangkul tadi kembali menjadi pisau dan melanjutkan kegiatan melepaskan sisik dari ikan yang ketiga.

Gempa ikut membantu Taufan untuk mengeluarkan jeroan ikan ikan itu.

"Iiihhh tangan Gemgem full darah, iih takut nyaaa"

Ucap Taufan melihat tangan adiknya yang terdapat darah ikan.

"Hehehehe...rawr!"

Gempa membalas dengan memperagakan dinosaurus

"...kucing?"

Tanya halilintar yang melihat adiknya itu imut seperti kucing, bukan seperti dinosaurus.

"Lah, kok kucing? Dino tau T-rex loh t-rex! Roar!"

Balas Gempa.

"Pffttt- BAHAHAHHAHAH! KUCING!"

ejek Taufan, Halilintar yang melihat mereka hanya diam.

"IH KOK KUCING SIH?!"

jawab gempa atas ejekan kakak birunya itu, Halilintar memang diam, tapi tepa tidak bisa menyembunyikan senyumnya.

"Kalian beresin dulu, gue mau nyari buah-buahan, semoga ada."

Halilintar menghilangkan pisau petirnya dan mencuci tangannya dengan air sungai, dia berdiri dan pergi untuk mencari buah segar untuk mereka.

Lah, kok? [Boboiboy]Where stories live. Discover now