26

37 26 0
                                    

happy readingg!








   hari ini hujan turun membasahi kota jakarta begitu deras nya, membuat aktivitas wajib yang sering dilaksanakan pada hari Senin, yaitu upacara, terpaksa ditiadakan! tentu nya pemberitahuan itu membuat seluruh siswa bersorak gembira, tak dapat dipungkiri, hujan dipagi hari Senin memang sangat jarang terjadi.

    banyak siswa-siswi yang pergi ke kantin, karena bel masuk belum dibunyikan. biasanya jika hari hujan seperti ini, para guru akan datang terlambat, atau bahkan tidak masuk kedalam kelas untuk mengajar, terkecuali, bu tarna, guru matematika, yang walaupun hujan badai angin ribut halilintar tetap hadir kesekolah.

  meya memandangi teman-teman cewek dikelas nya, yang memanfaatkan jam kosong ini, untuk berias wajah dan bergosip, jika bergosip tentu lah ketua genk atau sumber mereka adalah vani. vani juga sempat mengajak meya untuk ikut bergabung tadi, namun meya menolak nya secara halus, dia tak terlalu suka membicarakan orang lain. tak terlalu suka, bukan berarti tak suka! mheweeee

  meya hanya geleng-geleng kepala melihat tingkah vani yang sangat serius dalam menyampaikan berita nya itu. kata orang semakin kecil suara nya, semakin hot berita nya.

   meya menghembuskan nafas nya perlahan, kembali termenung sembari menopang dagu dengan tangan nya diatas meja, meya merasa tak bersemangat karena sahabat tercinta nya, kenaya, belum kelihatan sama sekali batang hidung nya. apa kenaya terlambat karena hujan? atau tidak masuk sekolah? jika iya, maka meya akan merasa sangat kesepian.

   " kenaya..!! " seru meya sangat senang, saat melihat kenaya datang.

    " tumben kenaya telat? biasanya kan selalu datang paling awal, bahkan sebelum pak zero datang, kenaya udah stand by duluan didepan gerbang. " celoteh meya sedikit berlebihan

   kenaya melemparkan tas nya kekursi, dengan wajah kesal " ini semua gara-gara sahabat nya cinta pertama Lo itu! " cibir kenaya mengerutkan bibir nya.

  meya mengangkat alis nya, tak mengerti. " maksud kenaya? " tanya meya meminta penjelasan lebih detail.

           kenaya menarik kursi nya mendekat kearah meya, lalu segera duduk, seperti tak sabar memulai cerita nya. " gara-gara cowok yang mulut nya lemes itu! dia nyelip mobil gue, karena kaget, nyokap gue jadi banting stir deh ke arah kanan, eh malah nabrak pedagang kaki lima yang lagi mangkal dipinggir jalan! nyokap gue terpaksa turun dan harus ganti rugi, karena banyak barang dagangan nya yang jatuh ke tanah! " cerita kenaya geram

   meya mengangguk-anggukkan kepalanya berkali-kali, dia sudah tau siapa cowok yang dimaksud kenaya " cowok mulut lemes?... ka vero ya? "  tebak meya, mengingat kenaya dan vero pernah berdebat waktu itu.

  kenaya langsung memasang ekspresi wajah seperti ingin muntah " ka? " ulang kenaya tertawa geli. " Plis, jangan panggil dia Kaka! cukup raja aja yang Lo panggil Kaka, si mulut lemes itu gak usah! "

   " tapi kan dia Kaka kelas kita juga " ucap meya dengan polos nya

  " terserah Lo deh " serah kenaya, dia kemudian berdiri dari kursi nya dan menarik tangan meya, untuk ikut bersama nya juga. " temenin gue ya "

    " mau kemana Ken!" tahan meya cepat "jangan bilang kenaya mau ke kelas ka raja, buat marahin cowok yang kenaya bilang mulut lemes itu! " picing meya

    " kok Lo tau sih mey! ya ampun! " sahut kenaya dramatis

    meya segera melepaskan tangan nya dari kenaya " gak, gak ,gak, meya gak mau ikut! " tolak nya mentah-mentah, " kenaya kan tau sendiri kalo meya gak mau ketemu sama ka raja! meya lagi belajar buat lupain dia " terang meya lesu.

meyaaelesheaWhere stories live. Discover now