Chapter 29 | Gue Juga Suka

160 20 51
                                    

Chapter 29 | Gue Juga Suka

К сожалению, это изображение не соответствует нашим правилам. Чтобы продолжить публикацию, пожалуйста, удалите изображение или загрузите другое.

Chapter 29 | Gue Juga Suka

Kau membuatku jatuh cinta tanpa rencana.

🎸 🎸 🎸

----------

"Lo ganti nomor hape atau gimana? Gue telepon tadi gak bisa."

Tatya berjalan di samping Kayla. Dia memang sempat menelepon untuk mengingatkan Kayla supaya membawa buku materi miliknya yang sempat dipinjam dan disalin karena Kayla mengikuti olimpiade.

"Iya, masa aktif kartunya ternyata udah habis," dalih Kayla. Ia sedang berusaha keras melupakan kejadian mengerikan yang belum lama ini menimpanya.

Dua hari lalu, dia bahkan beralasan bahwa ponselnya menggunakan silent mode saat mamanya menelepon. Galaksi bahkan ikut masuk ke rumah Kayla untuk meminta maaf secara langsung kepada mama Kayla karena telah mengajak Kayla belajar sampai malam dan tidak memberi kabar. Itu hanyalah dalih Galaksi.

Kayla memang sengaja mengganti sim card, lalu mem-block nomor ponsel beserta akun chatting Ztriks. Dia telanjur merasa takut sekaligus trauma.

Begitu sampai di kelas, ternyata keadaan kelas sudah cukup ramai pagi itu. Kayla melirik bangku Galaksi yang ternyata masih kosong. Ia menyapukan pandangan, tapi Galaksi memang tidak ada di kelas.

Tiba-tiba, Kayla mengaduh karena seseorang mencubit pipinya cukup keras.

"Bengong mulu lo, dari tadi gue manggilin lo tauk!" kata Larissa.

"Ada apaan sih?" tanya Kayla sembari mengusap pipinya.

"Galaksi manggil lo tuh."

"Hah?" Kayla terbelalak kaget sekaligus bingung.

"Gue sampai kaget pas tiba-tiba Galaksi berhentiin gue di deket tangga tadi. Kirain mau nembak." Larissa terbahak. "Gak taunya suruh manggil lo."

"Di mana?" tanya Kayla linglung.

"Eciee kepooo!" ledek Larissa disertai tawa. Membuat Tatya ikut tertawa. Mereka berdua tahu Kayla dan Galaksi memang sedang dekat, meskipun sahabatnya itu belum mau cerita. Tapi mereka mendukung hubungan Kayla dan Galaksi.

Diledek dan ditertawakan seperti itu, Kayla cemberut. Larissa memang menyebalkan. Dia sulit diajak serius, dan selalu bercanda.

"Jangan ngambek dong, Kay. Jelek tauk!" Larissa melanjutkan, "Galaksi nunggu lo di ruang musik IPA."

* * *

"Ini ruang musik?"

Suara Kayla memenuhi ruangan yang kedap suara itu. Jujur, ia tidak terlalu paham soal dunia musik. Pengetahuannya tentang musik itu sendiri hanya sebatas lagu, dan kalau sudah berhubungan dengan alat musik serta kawan-kawannya, Kayla menyerah.

Dulu, ruang musik IPA dan rooftop-lah yang menjadi pelarian Galaksi saat istirahat. Karena kalau ia datang ke kantin, tempat itu hanya membuatnya sakit hati. Karena dulu, di sana ia selalu memergoki Laluna dengan Antariksa yang sedang bersama.

Galaksi mengambil gitar yang berada di dekat tembok, memeluk gitar itu dan memetik senarnya dengan kunci acak yang entah bagaimana justru terdengar indah saat dimainkan.

Mata cowok itu terpejam. Dan, percayalah terlihat memesona di mata Kayla.

"Lo udah suka main gitar sejak kapan, Gal?" tanya Kayla mendominasi suara di ruangan itu.

Galaksi membuka matanya dan terdiam. Ia menatap Kayla yang hari ini terlihat manis dengan rambut dikuncir satu tanpa poni, dan menyisakan anak rambut di dekat telinganya. Kayla cantik hari ini, Galaksi mengakui dalam hati.

"Sejak ..." Ucapan Galaksi terhenti, matanya masih fokus menatap mata Kayla cukup lama.

Kayla menunggu dengan ekspresi tak tergambarkan. "Sejak ...?" Kedua alis Kayla terangkat dan matanya sedikit membulat.

"Kata-kata yang lo buat bagus, cocok sama lagu yang mau gue buat nanti." Galaksi mengalihkan topik pembicaraan.

"Makasih lo udah suka," balas Kayla, tersenyum senang. Ia tidak berusaha menanyakan apa pun, meski cowok itu terlihat jelas menyembunyikan sesuatu dan tak mau bercerita. "Bikin lagu yang bagus ya, gue mau dengar."

Galaksi mengangguk, lalu kembali memainkan gitar. Namun, matanya masih betah menatap Kayla. Seakan memperhatikan Kayla adalah hal yang paling menyenangkan dan menenangkan. Galaksi menikmatinya.

Diperhatikan seperti itu, membuat Kayla menahan napas. Galaksi membuat dirinya bimbang, bahkan hanya untuk memutuskan apakah dirinya harus menghindari tatapan cowok itu atau balik menatap.

"Lo cantik."

Mata Kayla melebar sempurna. "Hah?"

"Pantas Ztriks suka."

Astaga, siapa pun tolong gue sekarang! Kayla membatin.

Galaksi semakin membuat detak jantung Kayla seperti langkah kaki kuda yang tengah balapan. Tangannya bahkan gemetar saking gugupnya. Dirinya seakan sedang terbang dan takut terjatuh.

"M-Maksudnya?" tanya Kayla tergagap. Meskipun ia tahu maksud Galaksi, tapi entah kenapa dia mengajukan pertanyaan yang tak jelas. Kayla menggigir bibir bawahnya makin gugup.

Galaksi meletakkan gitarnya di sandaran kursi. Satu tangannya ia letakkan di dagu, menyangganya. Dalam jarak cukup dekat dan saling berhadapan, Galaksi menatap Kayla yang gugup. Cowok itu tersenyum, ia menikmati melihat kegugupan Kayla.

"Gue juga suka."

🎸 🎸 🎸

Gimana chapter ini menurut kamu?

Spam 50 komentar langsung aku update cepet besok

SEMOGA KAMU SUKAAA

NEXT?

VOTE!

KOMEN!

SHARE ke teman-teman kamu!

TERIMA KASIH

FOLLOW MEDIA SOSIALKU

FOLLOW MEDIA SOSIALKU

К сожалению, это изображение не соответствует нашим правилам. Чтобы продолжить публикацию, пожалуйста, удалите изображение или загрузите другое.
OUTWITМесто, где живут истории. Откройте их для себя