BAB 6 : Awal

7 1 2
                                    

Happy reading 🌹

-

-

-

****

Arunika dan Delima kini tengah asik dengan makanan mereka, Juli dkk melihat itu lantas mendekat kearah meja Arunika diikuti dengan temannya yang lain.

Sebenernya Juli sempat ragu untuk mendekati mereka, mengingat Delima sangat membenci mereka berempat. Tapi ia tidak akan mensia-siakan kesempatan ini.

"Boleh gabung?"

Arunika dan Delima sontak menoleh, Delima melihat siapa yang berbicara itu langsung menatap mereka dengan tatapan penuh kebencian. Tetapi berbanding terbalik dengan Arunika yang langsung memperbolehkan mereka duduk.

"Ngga bo-" Belum sempat Delima berbicara, ucapannya dipotong oleh Arunika.

"Boleh kok! Sok atuh duduk aja, gue ga masalah." Ujar Arunika dengan senyum ramah, ia tak memperdulikan delikan amarah dari teman disampingnya.

"Wihh! makasih loh neng geulis." Ucap Albian dengan kedipan mautnya.

Delima lantas menatap Albian tajam, Albian yang menyadari itu hanya menggaruk lehernya yang tak terasa gatal.

"Hampura aing neng."

Lalu mereka duduk ditempatnya masing masing, suasana begitu canggung. Arunika bingung mengapa mereka semua menjadi diam saja? Lantas Arunika berdehem pelan agar suasana kembali mencair.

"Kalian ga makan?" Tanya Arunika, jelas dirinya heran, mereka sudah duduk tapi hanya diam tidak membeli makanan atau apapun.

Juli menghela nafas sejenak, lalu melihat kearah teman-temannya, dan mereka hanya mengangguk saja. Seakan-akan mereka berbicara lewat pikiran mereka.

"Kita mau ngomong sama Lo, Delima." Juli tak menjawab pertanyaan Arunika, malah dia mengajukan permintaan kepada Delima.

Arunika lantas melihat mereka semua dengan tatapan bingung, sebenernya apa yang terjadi? Jujur saja ia penasaran. Akan tetapi ia tidak ingin mencampuri urusan orang lain, dan ia hendak pamit untuk pergi tapi Delima menahan tangannya.

"Gausah kemana-mana, gue gamau sendirian."

Mendengar itu Arunika tidak jadi pergi dari meja itu.

Delima tersenyum kecil, lalu menoleh menatap keempat laki-laki dihadapan nya ini dengan tatapan datar.

"Gue kasih waktu 5 menit buat kalian ngomong, waktu dimulai dari sekarang." Ucap Delima dengan nada yang begitu datar.

Deran yang melihat teman-temannya yang seketika terdiam jelas bingung, mengapa tidak ada satu pun yang berbicara?

"Kita mau minta maaf, gue ngewakilin yang lain. Gue juga gamau kejadian itu terjadi Deli, kita semua gaada yang tau. Sekali lagi kita mau minta maaf atas kejadian dulu." Deran mewakili, ia menunduk, jujur saja Deran tak kuasa melihat orang yang dulunya teman mereka kini melihat mereka dengan tatapan kebencian. Deran tak suka itu!

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: May 01 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Hidden Love Where stories live. Discover now