Bab 24; Another Titan

42 2 0
                                    

Happy Reading


Cuaca pada hari itu sangat berawan dan cukup gelap,rintik hujan perlahan turun bahkan bendera yang dipasang terhempas oleh angin dan terjatuh kebawah akibat kencangnya angin itu. Setelah selesai dengan misi hari itu seluruh prajurit diperintahkan untuk berada diatas dinding dengan membawa Ymir yang masih belum sadarkan diri.

"Angkat pelan-pelan! " ujar Moblit saat trol yang mengangkat Ymir perlahan naik. Dirasa hampir sampai Naruto dengan bunshinnya mengangkat nya dan dibaringkan sebelum diobati kembali oleh Sakura.

"Bagaimana keadaan Ymir? " tanya Eren penasaran sekaligus khawatir.

"Tangan kanan dan kakinya putus tergigit... Dan organ dalamnya hancur. Jika orang biasa dia pasti sudah mati" jawab Sakura mempersiapkan alat medisnya sembari menunggu Ymir.

"Uwahhh! Berhenti! " Eren menunduk ke bawah dinding dimana Jean yang digendong Naruto memanjat dinding menggunakan kedua kakinya.

"Apa?! Bukankah kau ingin melihat bagaimana berjalan didinding?! " seru Naruko jahil dan malah berkeliling disekitar dinding tak berniat untuk terus naik atau turun.

"Iya iya aku tau! Turunkan aku bodoh! " seru Jean mulai merasa pusing.

"Hahh? Kau mau mati? Yasudah" dengan jahil Naruto melepaskan sekejap tangannya kemudian kembali memegang kaki Jean.

"Hahaha" Eren hanya menggeleng melihatnya, tapi setidaknya dengan kelakuan Naruto yang seperti ini membuat beberapa prajurit merasa terhibur.

Mata Eren beralih pada Rainer yang berusaha turun dari burung milik Sai.

"Rainer pegangan" Eren menjulurkan tangannya dan Rainer menerimanya kemudian turun sekaligus membuat tubuhnya oleng namun tak terjatuh.

"Terimakasih"

"Naruto, Sai kemarilah" mendengar panggilan dari Sakura mereka berdua yang terpanggil segera mendekat.

"Ada apa Sakura-chan"

"Ikuti aku" Sakura berjalan di sisi dinding diikuti Naruto dan Sai hingga mereka cukup jauh dari kerumunan Sakura memberikan secarik kertas kecil.

"Jangan membacanya langsung" Sakura memberi peringatan secara pelan.

"Apa ini? " Sai membuka kertas lipat itu.

"Tidak boleh bicara langsung berarti dalam hati ya"

Ada yang aneh dengan Rainer, aku mulai yakin dengan ucapan Hanji-san saat itu, jika ninjutsu medisku tak bekerja pada manusia biasa tanpa chakra tapi Rainer berbeda, seperti saat aku mengobati Eren dan Ymir tubuhnya merespon Ninjutsuku dengan baik, aku tak ingin berburuk sangka tapi kalian berdua awasi Rainer dan jaga Eren.

Itulah tulisan yang Sakura tulis dikertas itu.

"Baiklah" Sai merobek kertasnya dan kembali pada Eren yang bersama Rainer dan Berthold, Naruto dan Sai tak terlalu dekat mereka mendengar pembicaraan Eren dan Rainer dari jarak yang cukup dekat.

"Titan hampir memakan tanganku, itu sungguh menyedihkan. Kupikir aku akan mati saat itu" Sai yang telinga nya cukup tajam mendengar suara melihat ekspresi Rainer yang tak biasanya. Ternyata benar, ada yang aneh dengan Rainer. Sai diam-diam mempersiapkan peralatan nya.

"Bahkan orang kuat sepertimu bisa melalui hal seperti ini ya" Eren membantu Armin naik.

"Apa yang kau bicarakan? Ini yang kedua kalinya! Armin, kau ingat saat aku hampir remuk di tangan titan itu? " Armin berpura-pura mengingat-ngingat kembali kejadian beberapa hari lalu.

The Monsters & The HeroesWhere stories live. Discover now