Bab 11;Pain (2)

93 6 0
                                    

Happy Reading

"Naruto-kun... " Hinata melihat dengan mata byakugan nya keadaan naruto di sana.

"Sudah jelas, itu adalah Naruto! " ucap seorang hyuga yang menemani Hinata.

"Dia bertarung sendirian! " Hinata berlari.

"Jangan! Nona Hinata! " cegah hyuga itu.

"Tapi, naruto-kun sedang mempertaruhkan nyawanya untuk desa! " ucap hinata khawatir.

"Jika kau kesana, kau hanya akan menjadi beban. Kau hanya akan menghalangi nya! " ujar hyuga itu menyadarkan Hinata.

"Naruto-kun.. "

"Sialan.. Dia menghajar mereka juga! " kesal naruto.

"Kita harus cepat melakukan genjutsu" ucap kakek Fukasaku.

"Tapi genjutsu ini memerlukan banyak chakra sennin dan butuh waktu sampai genjutsu ini siap. " jelas kakek fukasaku.

"Akan ku usaha kan untuk jeda waktu lima detik itu! Begitu sudah dapat cukup chakra, keluarkan genjutsu! " ujar Naruto

"Ingat.. Hanya tinggal satu bunshin yang tersisa menyuplai chakra senninmu. Jika semua bunshinmu habis, kau tak mungkin bertarung lagi. Saat mengambil chakra sennin syaratnya adalah diam. Dan sennin modemu hanya bertahan sekitar 5 menit saja. " fukasaku mengingatkan satu bunshin yang tersisa di gunung Myoboku.

"Ide yang bagus membuat bunshin yang difokuskan untuk mendapatkan chakra sennin. Tapi kenapa kau hanya membuat dua? " tanya nenek shima

"Kau tak bisa melihat kanan dan kiri bersamaan. Kami telah membagi tugas, memfokuskan chakra sennin tidak mudah. Dua bunshinlah yang sanggup naruto ciptakan. " jelas Fukasaku

"Dan aku hanya dapat membuat tiga bunshin dalam pertempuran. Jika membuat lebih itu akan berpengaruh pada bunshin yang sudah difokuskan. " jelas naruto

"Begitu... " nenek shima akhirnya mengerti

"Kau sangat kuat, tidak ada yang pernah melakukan hal seperti ini sebelum nya. Tapi.. " pain menjulurkan satu tangannya.

'Bansho tennin'

Naruto terkejut, tubuh nya tertarik ke arah pain. Pain yang satunya memukul perut Naruto lalu menahan kedua tangannya.

"Itu sudah cukup"

"Maaf naruto-chan! Bertahanlah! " kakek dan nenek katak itu fokus mengumpulkan chakra sennin.

"Naruto... " Eren mengepalkan tangannya, disaat seperti ini kenapa ia hanya menonton? Membiarkan Naruto bertarung sendirian di sana dengan mempertaruhkan nyawanya sendiri.

"Jangan khawatir, aku tak akan membunuhmu. Kau merupakan Jinchuuriki favorit ku" ucap pain.

"Hah! Ini tak akan sakit! Jangan remehkan sennin modeku! Sekarang giliran ku... " naruto terdiam merasa chakranya seperti tersedot.

"Kau benar. Itu akan sangat mengganggu. "

"Apa yang terjadi? Kekuatan ku menghilang... Ternyata, pain ini yang menyedot chakra sennin ku! " perlahan mata sekeliling naruto yang berwarna jingga itu pudar kemudian menghilang mengembalikan mata birunya.

"penangkapan kyuubi, selesai"Eren menggeram marah melihat nya, jika dirinya ikut turun maka ia akan mati dan menjadi beban bagi Naruto.

"Sial... "

The Monsters & The HeroesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang