Bab 4;Dreams

168 9 0
                                    

Happy Reading

"Apa ini? Roti dan sup? " naruto mengamati makan malamnya kemudian armin menepuk pundaknya.

"Apa boleh buat, kita kekurangan pangan dan hanya memakan ini setiap hari" ucap armin dan naruto menunduk lesu.

"Ahhh... Sudah cukup aku makan ulat hidup dan serangga lain, aku ingin ramen... Ramen ichiraku... " armin hanya tersenyum menenangkan Naruto yang tidak ada energi sama sekali mengajaknya mengobrol.

Eren yang berada di sebelah armin mengamati pembicaraan Jean dan marco dari jauh.

"Dengan memanfaatkan kelembaban, kita bisa mengurangi penggunaan gas" ucap jema menjelaskan

"Kedengarannya sangat mudah" ucap marco

"Yah, mana ada orang yang bisa menguasainya" jean kemudian melirik eren.

"Tapi, ini patut diingat, kalau kita memang ingin bergabung dengan polisi militer" lanjutnya lagi

"Ahh... Kalau aku bisa lulus pasti bagus. Bisa bekerja di sisi sang raja seperti itu, aku akan merasa sangat terhormat" ucap marco sembari mendongak.

"Jadi, hidup di bagian dalam dinding itu nyaman? " tanya eren

"Lima tahun yang lalu, tempat ini juga termasuk bagian dalam." eren meneguk minumnya

"Apa yang ingin kau katakan eren? " tanya jean

"Jean, kau ini terlalu bodoh. Kemanapun kau pergi kau akan merasa nyaman" ucapan eren membuat beberapa orang menahan tawa sekaligus berhasil membuat jean kesal merasa dipermalukan.

"Brengsek... " gumam jean menatap marah eren.

"Apa kau tak berpikir kalau ini aneh? Berlatih mengalahkan titan haya untuk kabur dari mereka? " tanya eren membalas tatapan jean

"Sekarang kau malah mengungkit itu? Lelucon itu harus terus berlanjut demi keselamatan ku! " ujar jean

"Chh dasar brengsek! " eren berdiri dari duduknya membuat naruto yang menunduk mendongak

"Berisik, hadapi saja kenyataannya! " teriak jean ikut berdiri

"Ahh apa yang mereka lakukan? " tanya naruto ada armin

"Entahlah" armin menatap eren cemas

"Eren hentikan" ucap seorang gadis berambut hitam pendek, memegang tangan eren yang terkepal.

Hening sejenak sampai jean menarik kerah eren marah.

"Jangan main-main, keparat! "Teriak jean dan eren kembali tersulut emosi

"Hahh? Lepaskan! Aku sudah mengalah! " teriak eren lagi

"Tidak peduli! Aku cemburu! " teriak jean lagi

"Hahh? Bicara apa kau?! "Eren kemudian tersadar,ia terdiam menatap sekeliling terutama annie

"Jadi begitu... Dia cuma melampiaskan amarahnya sama sepertiku dulu.Tapi, kali ini tidak lagi! Akan kugunakan kemampuan ku untuk menyelesaikan masalah ini. " eren memegang tangan jean menarik kerah bajunya lalu membanting nya ke lantai seperti yang annie lakukan padanya.

The Monsters & The HeroesWhere stories live. Discover now