Chapter 12

290 45 5
                                    

FYI : Kalau Vote sudah mencapai 20+, aku akan update kelanjutannya ya😘

Sebelum baca. Author mau ucapin terima kasih yang udah beri dukungan melalui karyakarsa maupun pdf untuk chapter 10 dan 11 ya🥰🥰

Jangan lupa vote dan commentnya ya. Terimakasih🥰🥰

HAPPY READING

🍁🍁🍁

Langit telah menyapa dengan harapan barunya

ओह! यह छवि हमारे सामग्री दिशानिर्देशों का पालन नहीं करती है। प्रकाशन जारी रखने के लिए, कृपया इसे हटा दें या कोई भिन्न छवि अपलोड करें।


Langit telah menyapa dengan harapan barunya. Angin yang berbisik menyampaikan pesan selamat pagi. Burung-burung saling berkicauan bagaikan musik alam. Suara mobil yang mulai saling berteriak bersahutan. Dan pohon-pohon ditepi jalan ikut melambai menyampaikan semangat. Sepoi angin membelai rambut seorang wanita yang tergerai indah. Sepasang netranya menatap ke arah anak-anak yang tengah asik dengan ayunannya. Tawa dan canda mereka membuat wanita itu tersenyum teduh. Di bangku panjang sebuah taman yang letaknya tidak jauh dari kediamannya, disana Alenka tengah mendudukkan tubuhnya.

Suara riuh teriakan dari beberapa orang tiba-tiba mengalihkan pandangan Alenka. Disana terdapat banyak orang sedang berkerumun seolah ada sesuatu yang tengah terjadi. Merasa penasaran, Alenka beranjak dari tempatnya lalu melangkah mendekat ke arah kerumuman tersebut. Setibanya disana, kaki jenjangnya berjinjit dan matanya menyelinguk mencoba untuk melihat apa yang tengah terjadi. Namun netranya hanya melihat kepala orang-orang yang berkerumun. Banyaknya orang yang melihat membuat Alenka kesulitan untuk mengetahuinya apa yang sedang terjadi.

" Maaf, apa yang terjadi? " Tanya Alenka kepada salah satu wanita yang berada tepat didepannya.

" Ada seorang wanita tertabrak mobil karena melakukan percobaan bunuh diri. " Alenka terlonjak kaget saat mendengar jawaban wanita tersebut.

" Lalu bagaimana keadaannya? " Tanya Alenka kembali.

" Wanita itu tidak sadarkan diri. Dan kini sedang menunggu ambulance datang untuk membawanya. "

Alenka menganggukkan kepalanya mengerti, lalu tidak lupa mengucapkan kata terima kasih kepada wanita itu karena sudah memberitahu dan menjelaskan apa yang sedang terjadi.

Dahi Alenka mengernyit, entah mengapa ia sangat penasaran dan sangat ingin bisa melihat wanita yang menjadi korban. Dulu dirinya pernah merasakan hal yang sama, yaitu melakukan percobaan bunuh diri. Lalu netranya melihat ada sedikit celah kosong di sebelah kanannya tak jauh dari tempatnya berdiri. Hal itu tentu langsung dimanfaatkan oleh Alenka untuk masuk ke dalam barisan dengan berhati-hati.

" Permisi. "
" Maaf. "
" Permisi. "

Ucap Alenka kepada beberapa orang yang menghalangi langkahnya. Dan akhirnya kini Alenka berhasil di barisan terdepan.

Netra Alenka terkesiap saat melihat seorang wanita tergeletak tidak sadarkan diri. Tidak ada satu pun orang yang berani menyentuhnya wanita itu. Alenka meringis saat melihat darah yang keluar dari tubuh sang wanita.

A L E N K A | ROSÉजहाँ कहानियाँ रहती हैं। अभी खोजें