Chapter 03

413 105 72
                                    

FYI : Kalau Vote sudah mencapai 20+, aku akan update kelanjutannya ya😘

Sebelum baca. Jangan lupa vote dan commentnya ya. Terimakasih🥰🥰

HAPPY READING

🍁🍁🍁

Dahi Alenka mengernyit, di saat tubuhnya merasakan menindih tubuh orang lain

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Dahi Alenka mengernyit, di saat tubuhnya merasakan menindih tubuh orang lain. Kepalanya semakin berat, kesadarannya sudah sangat menipis. Sehingga ia memilih tidak menghiraukannya. Mungkin aku sedang bermimpi. Batinnya.

Tidur Varen terusik, kepalanya masih sedikit merasakan sakit. Namun ia merasakan ada orang lainnya yang menindih tubuhnya. Tangan Varen secara tidak sengaja menyentuh bagian tubuh yang diyakini adalah aset berharga seorang wanita. Tangan Varen meremasnya, seakan meyakini apa yang disentuhnya. Payudara wanita. Batin Varen. Varen terdiam, merasakan payudara seorang wanita yang padat dan kencang. Bukannya berhenti, Varen semakin gencar menyentuh tubuh itu. Merasakan tidak ada perlawanan atau penolakan dari wanita diatasnya. Akhirnya Varen memutar tubuhnya untuk menindih wanita tersebut. Gairah Varen mulai naik, seakan tidak mampu untuk menahan libido-nya. Hingga tanpa mereka sadari, malam ini adalah malam yang akan mengubah kehidupan mereka. Varen tidak menyadari, bahwa wanita yang menghangatkan ranjangnya adalah Alenka, kembaran dari kekasihnya.

Flashback Off

Suara pintu terbuka menyadarkan Alenka. Ia geram saat melihat Varen masuk ke dalam kamarnya tanpa permisi.

" Keluarga William memang tidak pernah mempunyai sopan santun. " Sindirnya menatap sinis ke arah Varen.

" Tidak bisakah kau bersikap sopan kepada keluargaku! " Ucap Varen dingin kepada sang istri

" Jangan membicarakan sopan santun kepadaku. Sebaiknya kau berkaca pada dirimu sendiri. Apakah masuk ke dalam kamar orang lain tanpa izin adalah sopan menurutmu? "

" Jangan mengajariku hal kecil, Alenka! " Geram Varen semakin naik pitam.

" Ck, hal kecil seperti itu saja kau tidak mengerti. "

" Lalu apa bedanya dengan kau yang bersikap tidak sopan kepadaku? "

" Apakah keluarga William harus mendapatkan validasi bahwa keluarga mereka harus dihormati? "

" ALENKA! "

Langkah Varen semakin mendekat. Hingga tidak ada jarak diantara mereka. Varen mulai terpancing emosinya. Tangannya mengepal. Jika saja lawan bicaranya saat ini seorang pria. Sudah dipastikan Varen akan menghajarnya tanpa ampun.

Varen mencengkram dagu Alenka. Menatap mata sang istri dengan nyalang. Wajah angkuh wanita itu seakan menantangnya.

" Aku tidak peduli jika kau tidak menyukai keluargaku, tetapi setidaknya bersikap sopanlah. "

A L E N K A | ROSÉWhere stories live. Discover now