twenty five

185 25 4
                                    

jeongwoo melambaikan tangannya kepada haruto saat pemuda itu hendak berbalik untuk pergi.

"dadahh, hati hati yaa"

hari itu, haruto benar benar aneh. dia yang biasanya tidak pernah menolak untuk jeongwoo antar pulang tapi hari ini dia bersikeras tidak mau diantar dengan alasan ingin pergi ke suatu tempat terlebih dahulu.

"iyaa, hati hati juga"

"yah.."

jeongwoo berbalik badan dan terkejut saat mendapati bundanya sedang berdiri dibelakangnya.

"eh... bunda, ngapain ke sini"

"ngapain? ya jemput kamu lah"

"loh tumben?"

"sini kamu"

lengan jeongwoo di tarik oleh irene dan dibawanya ke sisi lain di taman yang sedikit jauh dari tempat awal.

"bunda udah bilang jangan deketin dia KENAPA KAMU MASIH DEKETIN DIA?!"

jantung jeongwoo disco didalam sana, benar benar terkejut dengan bundanya yang tiba tiba menaikan nada bicaranya.

pemuda itu menelan ludahnya sendiri, mendahulukan berfikir sebelum menjawab.

"woo butuh waktu bunda"

alis irene terangkat saat anaknya mulai angkat bicara.

"woo butuh waktu, haru sama woo udah deket lumayan lama. terus sekarang bunda tiba tiba nyuruh woo jauhin dia karena hal yang menurut woo ngga pantes bikin dia dibenci sama bunda"

"kenapa kamu mikir dia ngga pantes di benci?"

"karena yang ngelakuin hal itu ayahnya, bukan dia"

irene berfikir sejenak, otaknya tergerak untuk tersenyum miring namun wajahnya yang pintar berekting malah menunjukkan wajah memelas.

"yaudah kalau itu mau kamu"

lalu wanita itu beranjak pergi dari tempat tersebut meninggalkan anaknya sendiri.

"bunda kenapa sih"

akhirnya jeongwoo juga hendak pergi dari sana untuk pulang ke kostnya.

===

tadi siang, tepat setelah ia pulang sekolah. haruto mendapatkan pesan yang berisikan ajakan pertemuan di suatu perumahan yang cukup jauh dari daerahnya.

perumahan itu adalah perumahan baru yang pasti masih sangat sepi.

namun karena nomor yang mengirimkan ajakan itu berkata jika ini adalah hal penting. akhirnya haruto memutuskan untuk datang dan langsung pergi menuju halaman belakang suatu rumah seperti yang nomor itu sampaikan.

"permisi...?"

haruto dengan ragu berjalan mendekati seorang wanita bergaun kuning pastel yang sedang berdiri membelakanginya.

mendengar suara haruto, wanita itu lantas berbalik badan dengan tangan yang sudah tersilang di dadanya.

"oh? haruto, kamu udah gede ya"

terkejut, haruto tidak menyangka jika wanita yang menyuruhnya datang ke tempat ini adalah bunda jeongwoo.

"m-maaf, tapi bibi ada urusan apa ya sama aku?"

wanita itu memperlihatkan smriknya lalu balik bertanya.

"inget irene ngga, manis?"

kilat memori mulai terputar di benak haruto.

dia mengingat sesuatu hal yang terjadi dengan mamanya dan seorang wanita cantik yang ternyata adalah ibu dari jeongwoo.

kejadian itu sudah berlalu sejak 12 tahun lamanya, tepatnya ketika ia berusia 6 tahun. ibunya bertengkar hebat dengan seorang wanita hingga hampir membuat ibu haruto sendiri mengakhiri hidupnya.

school thug ; jeongharu ft. gyuickyWhere stories live. Discover now