twenty

284 23 4
                                    

bus mereka sampai didepan sekolah. haruto dan jeongwoo yang memang duduk di bangku paling belakang menjadi yang paling terakhir turun dari bus.

jeongwoo loncat dari bus terlebih dahulu diikuti haruto yang juga loncat dari bus kedalam pelukan pemuda yang duluan.

"kamu gembul banget pake jaket ini, lucu deh"

puji jeongwoo merasa gemas dengan pakaian haruto yang membuat pemuda itu terlihat bulat.

"kenapa kamu ngga ngasih aku kemeja kaya yang kamu pake?! harus banget jaket panas ini"

jeongwoo mengangguk gemas melihat haruto yang mengoceh begitu lucu.

"iya harus soalnya bayi lagi demam"

yang dipanggil bayi merotasi kan bola matanya malas menanggapi.

OII.. lu berdua mau nginep di sekolah?

itu gyuvin yang sepertinya iri akan sahabatnya yang sudah berhasil melakukan pdkt. sekarang jam menunjukkan pukul setengah tujuh malam. jeongwoo membawa bayi besarnya menuju parkiran dimana motor kesayangannya sudah di titipkan selama 2 harian ini.

"besok hari minggu, ayo nginep aja dirumah aku"

tanpa berfikir dua kali, haruto langsung mengiyakan tawaran jeongwoo dan langsung menaiki motor beat tersebut.

"AYOOOOOWWW.."

teriaknya dengan penuh semangat membuat jeongwoo semakin yakin jika pemuda itu memiliki dua kepribadian.

"upinn gua duluan yee"

pamitnya kepada sobatnya yang masih menunggu jemputan yang hanya direspon senyuman oleh gyuvin.

"iya ayoo"

===

"waalaikumsalam, abang woo pulang"

"waalaikumsalam pala lo peyang, assalamualaikum"

"waalaikumsalam"

jawabnya dengan tengil seraya masuk kedalam sembari menarik tangan kecil haruto membuat jaehyuk tersenyum melihat si manis di genggamannya.

"haruto nginep disini woo?"

tanya seorang pemuda yang mengalihkan fokusnya dari video game dihadapannya kepada dua orang di pintu masuk.

"ya"

jawab jeongwoo singkat namun terdengar sangat gelisah lalu langsung membawa haruto masuk kedalam kamarnya. tentu saja dia bersikap seperti itu, pemuda yang bertanya tadi adalah Lee Haechan. orang yang paling jeongwoo takuti akan menjadi saingannya kelak.

yang diseret masuk kedalam kamar hanya bisa tersenyum tidak enak karena tingkah pemuda yang cemburu.

haechan berdecak sembari menggelengkan kepalanya.

"padahal boti lucu dia tuh jago maen ni gem jir"

"takut di embat itu sama lu chan"

"au ya, mentang mentang gua ganteng"

ucapnya dengan penuh percaya diri sedangkan yang mendengar itu benar benar memasang ekspresi julid sekarang.

didalam kamar haruto melepaskan tangannya dari genggaman jeongwoo secara paksa.

"kamu kenapa sii?! aku jadi ngga enak tau sama bang jae"

"IH KEMONTOKKAN KAMU TU CUMA BOLEH BUAT AKU"

jawab jeongwoo nyerocos tidak tau batas.

"kamu stop bilang aku montok atau mau aku perkaos?!"

"heleh mang bisaaaaa, paling kamu yang ku tusuk nanti"

rotasi bola mata terlihat di mata cantik haruto.

HOAMMM...

jeongwoo menguap besar lalu menatap haruto dengan mata sayu sembari duduk diatas kasurnya.

"ayo tidur, aku udah ngantuk"

"eh perasaan kamu yang paling kenceng ngoroknya di bus tadi?!"

jelas haruto membuat pemuda didepannya menjadi malu bahkan pipinya memerah sekarang.

"yaudah sii.. namanya juga ngantuk. we life to sleep brow"

"we life to pray, dodol!"

"apapun itu, intinya aku ngantuk"

itu dia kalimat terakhir yang jeongwoo lontarkan sebelum akhirnya dia menidurkan badannya ke kasur dan pulas hanya dalam hitungan detik.

haruto menepuk nepuk tangannya didekat telinga jeongwoo namun pemuda itu tidak merespon apapun begitu juga saat haruto kelitiki dia tetap tidak bergerak.

"anjir ni anak tidur apa mati"

pemuda yang bertanya itu segera mengecek detak jantung jeongwoo dan syukurnya jantungnya masih berdetak.

tidak lama setelah pengecekkan, kini dengkuran keras mulai terdengar dari si park.

"oh beneran devinisi tidur kaya orang mati"

dengan begitu haruto berdiri dari tempatnya dan langsung mencari remote AC yang terletak di meja belajar pemilik kamar dan langsung menyalakan AC tersebut.

dia kembali lagi ke kasur si park dan menyelimuti tubuh besar itu dengan selimut tebal. lalu..

.cup

pemuda itu mengecup kening jeongwoo dengan penuh kasih.

"makasii buat hari ini"

terakhir, haruto mengelus surai hitam itu dengan lembut lalu pergi keluar untuk sekedar bermain game bersama haechan.

"SIPP BROO, gass miring"

"loh miring ta? ngga di komputer ae?"

"ga dah, nanti si jeongwoo ngamuk kalo besok ngeliat komputer udah pindah posisi"

yaa.. dengan begitu haruto mengambil ponselnya yang ada di kantung celana dan mulai bermain bersama haechan.

"oi join dong nying, jahat kaga ngajak"

kata seseorang yang baru saja datang, itu adalah junkyu yang baru selesai malming bersama si manis pacarnya, jihoon.

"yoo sini lah, miring kite"

malam minggu itu haruto habiskan dengan bermain main bersama mereka semua. jihoon yang melihat kekasihnya bermain bersama dua pemuda lainnya memberikan mie buatan dirinya dengan sungchan yang langsung di makan dengan lahap oleh ketiganya.

===

matahari sudah terbit, gorden kamar jeongwoo sudah dibuka oleh jaehyuk yang menandakan dia harus segera bangun di minggu pagi indah ini.

jeongwoo merenggangkan badannya sebentar lalu menatap kearah pemuda yang masih tertidur disampingnya.

"aku mau cepet cepet nikahin kamu aja langsung, ngga usah pacaran"

ucapnya melihat haruto yang tertidur dengan piyama ungu lucu yang terangkat membuat pinggangnya terlihat.

AC-nya masih menyala membuat kamarnya terasa dingin walau matahari sudah bersinar. ia membenarkan piyama haruto yang terangkat lalu menutupi tubuh kecil pemuda itu dengan selimut.

"aku mandi duluan yaa calon istri..."












tbc.


















school thug ; jeongharu ft. gyuickyWhere stories live. Discover now