[10]» Bad boy

50 9 0
                                    


Lagi-lagi, di sebuah ruangan kini Joe berada, ruang BK. Suasana kali ini lebih menegangkan baginya, jantungnya sudah berdebar kencang disertai keringat yang terus bercucuran membasahi dahinya. Dan lagi-lagi berhadapan dengan guru BK, Bu Dian.

Ibu Dian menghela napas panjang, berusaha menahan amarah, disisi lain beliau sangat ingin marah kepada Joe karena kesalahan yang terlah diperbuat oleh pemuda itu, kesalahan yang dilakukannya tak terjadi sekali, sudah hampir 3 kali Joe ketahuan merokok disekolah.

"Joe, kenapa?"

"Maaf bu."

"Ya, saya maafkan, tapi apa alasan kamu lagi-lagi melakukan itu?" Tanya Bu Dian.

Diam sejenak, Joe kesulitan menjawab, suaranya seperti tertahan meski mulutnya dapat terbuka mengucapkan kata.

"Sa- sa..saya— "

Ucapan Joe terhenti akibat suara dari pintu ruangan yang terbuka tiba-tiba, ternyata sosok yang membuka pintu itu adalah Ayreen.

"Eh, maaf Bu saya mau antar sesuatu ke Bu Gina." Bu Dian hanya tersenyum menatap Ayreen, lalu mengangguk mempersilahkan Ayreen masuk untuk mengurus urusannya.

Bu Dian kembali fokus menghadapi pemuda di depannya, menunggu jawaban serta alasan mengapa Joe melakukan kesalahannya berulang kali.

Disisi lain, Ayreen di bilik ruangan di ruang BK, dengan berbataskan tembok tipis disana, melihat keberadaan seseorang yang gadis itu cari sedang tak ada ditempat, dan dari sana juga ia bisa mendengar suara antara Bu Dian dan Joe. Karena rasa penasaran gadis itu sedang naik-naiknya, ia pun berdiam di ruangan itu sejenak setelah menaruh berkas di meja ibu Gina, ia penasaran masalah apa lagi yang dibuat pemuda itu hingga berkali-kali masuk ke ruang BK.

"Saya khilaf bu, maaf.." Ucap Joe diluar sana, terdengar suaranya yang mulai samar-samar ketakutan.

"Udah 3 kali kamu ketahuan merokok, bukan khilaf lagi. udah KEBIASAAN!" Ucap Bu Dian menekan kata-kata nya

Reflek Ayreen menutup mulutnya terkejut akan fakta yang baru saja ia dengar, ternyata pemuda itu hobi merokok, pikirnya.

"Joe, kamu ngelakuin ini nggak mikirin resikonya? Selain resiko kesehatan, juga resiko kamu bisa dikeluarkan dari sekolah loh! Kamu tahu kan? Poin pelanggaran merokok berapa? 30 Joe!"

"Maaf bu."

"Panggilan orang tua, nanti jam pulang ke sini lagi ambil surat panggilan. Udah, kamu bisa kembali."

Begitulah sekilas percakapan yang di dengar oleh Ayreen, setelah dirasanya laki-laki itu sudah tak ada lagi di ruang BK, Ayreen pun memutuskan untuk pergi keluar ruangan. Dan sekaligus berpamitan dengan Bu Dian, lalu keluar dari ruang BK.

Tanpa sadar, saat ini kepala Ayreen sudah dipenuhi dengan bayang-bayang pemuda penuh dengan masalah itu, entah mengapa hati nya terasa tak enak setelah mendengar poin pelanggaran Joe sudah hampir penuh, hampir 100 poin, dan jika pemuda itu mendapat poin sebanyak itu sudah resikonya ia dikeluarkan dari sekolah. Poin Joe sudah terhitung 50 sebelumnya, jika ditambah lagi dengan poin 30, jadilah 80 poin, tersisa 20 poin lagi, alamat Joe.

Ayreen jadi membayangkan betapa malangnya pemuda itu, laki-laki yang baik, tapi sayang sifatnya yang bandel bukannya belajar dari kesalahan, tapi mengulangi kesalahannya hingga poinnya 80.

"Masak aku tolong dia?"

Dengan sigap Ayreen menggeleng kepalanya, berusaha menghilangkan pikirannya yang sudah berlebihan sampai mengabaikan guru yang sedang menerangkan materi didepan.

Pada akhirnya Ayreen lagi-lagi berbohong pada dirinya sendiri..





_____

14.30 SIANG

Attention [Bluescent] | On Going |Where stories live. Discover now