[9]» Beautiful

50 8 0
                                    

Rabu, 31 Januari
06.35 PAGI di ruang kelas

Joe kini tengah duduk di bangkunya sembari bermain dengan Ponselnya, menunggu jam masuk, iya, pemuda itu akhir-akhir ini rajin berangkat sekolah lumayan awal, bukan hanya karena ingin jadi idaman Ayreen, tentunya ia juga ingin bertobat karena poinnya sudah hampir separuh dari 100 poin. Kalau sudah mencapai separuh, alias 50 poin lagi, ia bisa dapat surat cinta dari BK, yaitu surat panggilan orang tua.

Sedari tadi wajah tampan pemuda itu terhiasi dengan senyuman yang sumringah sekali, mau tahu sebabnya?

Tadi pagi, saat ia dalam perjalanan menuju ke sekolah, seperti biasa dengan mengendarai motor beat merahnya, ia tak sengaja melihat pengendara motor didepan, yang ternyata itu adalah Ayreen yang berangkat dengan berkendara motor Vespa, lebih tepatnya Ayreen yang duduk dibelakang sebagai penumpang.

Dalam batin Joe, pasti gadis itu hari ini berangkat di antar oleh Kakaknya. Akhirnya, pemuda itu mengambil kesempatan dalam kesempitan, yaitu Joe menaikkan kecepatan motornya, hingga saat hendak menyalip motor Ayreen, ia mengurangi kecepatannya sementara, tepat disamping motor vespa itu, Joe berteriak menyapa Ayreen.

"Pagi, Ayreen!!" Teriak Joe, lalu ia kembali melajukan motornya lebih cepat dan berhasil menyalip motor vespa tersebut.

Disisi lain, Samuel, kakak Ayreen, ia tersenyum setelah mendengar ada seseorang menyapa adiknya.

"Cie, do'i nya nyapa itu loh, kok nggak di bales?" Goda Samuel.

"Abang.. dia bukan do'i Ayreen! Dia anak nakal!"

"Halah-halah, tapi kelihatan tahu kalau dia suka sama kamu dek. Coba deketin, pasti dibalik nakalnya ada sesuatu yang nggak kamu tahu— Aduh!" Ucapan Samuel terpotong akibat pukulan Ayreen yang berhasil mendarat tepat sekali ke helmnya, sehingga terasa benturan itu kedalam kepala.




_____

Joe tersadar dari lamunannya akibat kehadiran tiba-tiba dari seorang gadis yang  menepuk bahunya.

"Eh, napa El?" 

"Lo kenal Jeasy kan?" Tanya gadis itu dengan nadanya yang terdengar tegas.

"Ho'oh, napa?"

"Minta nomernya dong." Gadis itu mengeluarkan ponselnya dari saku rok, dan bersiap untuk mengetikkan nomor yang akan di berikan Joe.

"Oh, ok ok, 08***********, dah?"

"Ok, thanks." Setelah gadis itu mendapat apa yang diinginkannya, gadis yang kerap disapa "el" oleh Joe itu langsung pergi kembali ke bangku nya, yang berada di barisan ke dua dari barisan bangku Joe.

Joe sejenak menatap gadis itu hingga duduk di bangkunya, lalu ia berpaling, sedikit heran, mengapa gadis itu tiba-tiba meminta nomor telepon temannya,  Joe sendiri sampai lupa tidak menanyakan apa sebab nya, sangking pikirannya masih terbayang-bayang kejadian pagi hari tadi, menyapa Ayreen yang di bonceng oleh kakaknya.

"Duh kebanyakan mikir Ayreen nih, jadi kangen ngobrol sama dia.." batin Joe, sambil tersenyum-senyum sendiri, orang lain kalau sudah melihatnya, mungkin saja sudah menganggap Joe itu gila.

"Apa gue chat aja ya, mumpung belum masuk." 

Akhirnya Joe menyalakan ponselnya kembali lalu membuka aplikasi WA, dan membuka chat Ayreen, dan terlihat status WA gadis itu bertandakan online, yang artinya saat ini gadis itu tengah aktif di WA, Joe pun mengetik kontak chat Ayreen, dan mulai mengetik kata demi kata untuk berbasa-basi dengan gadis itu.

(spt biasa, chat di bagian akhir bab)




______

"Eh Joe, lo kenal Michella?"

Attention [Bluescent] | On Going |Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang