Prolog

2.5K 146 23
                                        


Zea sudah siap dengan motor ninja kesayangannya, serta baju hitam yang melekat di tubuhnya. Malam ini, ia akan melakukan balapan. Namun, gadis itu bingung karena ia masih belum mengenali tempat barunya.

Lumayan sangat lama Zea mengendarai motornya, akhirnya ia menemukan segerombolan anak muda yang sedang melakukan balap liar, tanpa berpikir panjang ia pun menghampiri gerombolan itu

"Gue boleh gabung gak? " tanya Zea sambil membuka helmnya. Seketika, mereka semua terkejut saat mengetahui bahwa ia seorang perempuan, rambutnya yang tergerai membuat kecantikannya kian bertambah.

"10 jt gimana? Tapi jangan deh, gue kasian takut lo kalah" jawabannya dengan remeh, semua orang di arena pun menertawakan Zea. Mereka belum tau saja bagaimana hebatnya Zea saat melakukan balapan, bahkan teman-temannya dulu memanggilnya dengan sebutan "Street Queen".

" Oke deal. " Kata Zea dengan tersenyum miring, ia pun kembali memakai helmnya.

Seorang gadis dengan pakaian seksinya, berjalan sambil membawa bendera di tangannya, keduanya pun sudah mulai fokus untuk bersiap-siap menjalankan motornya, dalam hitungan 3, 2, 1 gadis itu berhasil mengibarkan benderanya pertanda pertandingan sudah di mulai, riuh tepuk tangan dan berbagai sorakan menggelar di arena itu, bagi Zea lawannya ini cukup mudah untuk di kalahkan, namun ia ingin bermain-main lebih dulu dengannya.

Di rasa garis finis sudah dekat Zea pun menambah kecepatannya dan ia berhasil mendahului lawannya itu, di garis finis semua orang penasaran dengan siapa yang akan memenangkan pertandingan malam ini, dan benar saja Zea berhasil mengalahkannya dengan sangat mudah, semua orang bertepuk tangan atas kemenangannya.

"Gimana 10 jt-nya? " Ucap Zea dengan  tersenyum remeh.

"Sial, lo tunggu aja" jawabnya, ia tidak terima di kalahkan begitu saja oleh Zea. Setelah orang itu memberikannya uang, ia pun pergi meninggalkannya.

"Gue tantang lo? " ucap seseorang yang berada di belakangnya, Zea pun menoleh untuk mengetahui siapa orang itu, dan ternyata....

"Oke, gue terima" putusnya

"Kalo gue menang lo jadi pacar gue, dan kalo gue kalah, gue jadi babu lo selama 2 bulan gimana? "

"Hemm, menarik juga" sebenernya Zea tidak yakin bisa mengalahkannya, karena ia mendengar dari ke dua temannya bahwa Elvano sangat ahli dalam balapan, bahkan sampai saat ini pun tidak ada satu orang pun yang bisa mengalahkannya. Namun, ini sebuah kesempatan bagi Zea jika ia bisa memenangkan pertandingan ini, lumayan seorang Elvano akan menjadi babunya ya kan?.

Asap knalpot membumbung tinggi, menciptakan kabut tipis di udara, suara mesin yang meraung menggema di arena, memacu adrenalin penonton. Keduanya tampak fokus dengan mata tajam ke arah depan, setelah gadis payung itu melempar bendera nya, Elvano dan Zea melajukan motornya dengan kecepatan kilat, mereka saling bersaing untuk mendahului satu sama lain.

Elvano akui skil yang di miliki Zea lumayan menantang untuknya, tapi itu tidak akan membuat seorang Elvano akan kalah dalam pertandingan ini. Di saat garis finis semakin dekat, ketegangan antara keduanya pun semakin memuncak, tepuk tangan dan sorakan penonton meledak ketika Elvano menyentuh garis akhir, meninggalkan jejak kemenangannya di lintasan.

Elvano membuka helmnya dan berjalan ke arah Zea,

"Selamat lo sekarang jadi pacar gue" ucap Elvano dengan bangganya, sambil mengulurkan tangannya, Zea menerimanya dengan malas, bisa-bisanya ia terjebak oleh permainan Elvano.

"Berisik Lo"

"Besok bareng gue, ga ada penolakan" kata Elvano sambil mengacak-acak rambutnya.

Zevano (END)Where stories live. Discover now