"Iyaa Abang" Jay mengangguk lucu

Setelahnya Jay duduk dengan tenang tiba tiba Jay ingin buang air kecil ia ingin meminta ijin pada abangnya namun ia merasa tidak enak karena abangnya yang kini sedang bertanding melawan kubu Abang ketiganya yaitu abimanyu.

Jay kebetulan tidak memakai popok sudah sedari pagi ia tidak menggunakannya itu juga sembunyi sembunyi karena jika ketahuan tidak menggunakan popok oleh Abang sulungnya bisa bisa hukuman Jay bisa di perpanjang. Dan yah Jay menyesal mengambil keputusan untuk tidak memakai diaper karena ternyata menyusahkan juga harus bulak balik kamar mandi.

Jay yang memang sudah tidak tahan pun langsung berlari ke arah toilet menghiraukan tatapan tatapan yang tertuju padanya btw memang saat eskul basket ini lumayan banyak yang menonton terlebih para kaum hawa yang lebih mendominasi tempat duduk lapangan itu.

.
.
.
"Hadeuhh lega juga akhirnya" Jay

Jay melangkah keluar namun tiba tiba

Puk

"Hallo tuan muda Jay" sapa seorang pria yang memakai baju serba hitam Jay bisa menebak bahwa pria di hadapannya ini adalah seorang bodyguard.

"Iyaa om ada apa ya" Jay menatap polos pria di hadapannya ini.

Si pria menyeringai dan
"Tuan muda saya di utus untuk menjemput anda oleh tuan Jovan" ujarnya

"Ughh benarkah?" Jay memiringkan kepalanya ke samping

"Benar tuan muda"

"Baiklah kalau begitu Jay pamit sama Abang abim sekalian ambil tas Jay dulu" ujar Jay

"T-tunggu taun muda" si bodyguard itu mencengkal tangan mungil Jay.

"Ugh om sakit"

"Maaf taun muda tapi tadi saya sudah mengambil tas anda dan meminta ijin pada tuan muda abimana jadi tidak perlu khawatir"

"Mmmmm baiklah kalau begitu" Jay segera berjalan dengan di ikuti bodyguard yang katanya adalah suruhan dari Abang sulungnya itu.

Saat di tempat mobil yang di tunjukan oleh bodyguard itu Jay sedikit heran kenapa mobilnya harus di laur gerbang dan cukup jauh lagi dari gerbang utama sekolah,

biasanya Abang sulungnya itu setiap mengantarkan atau menjemputnya akan memasukan mobilnya ke pekarangan sekolah sekalipun menggunakan suruhan contoh Roy atau max Abang sulungnya itu tidak akan mengijinkan mobil itu palkir di depan gerbang atau tempat lain pikir Jay.

Jay yang memang sudah curiga pun hendak berlari menuju gerbang sekolah namun tangannya sudah di cengal oleh pria berbadan kekar itu

"Mau ke mana kau bocah hah?!!"

Sret

"Akkkkkkhhhhh"

Jay dengan paniknya segera menggigit lengan si pria itu berlari tak tentu arah ntahlah kenapa kakinya reflek malah membawanya ke jalan raya bukan masuk ke gedung sekolah.

"Berhenti kau bocah!" Si pria dengan berteriak karena posisi sehabis hujan jadi tidak banyak orang yang berlalu lalang malah bisa di bilang jalanannya begitu sepi.

Jay yang panik pun berlari tak tentu arah, terlebih sekarang Jay melihat ke arah manapun pandangannya buram karena sekarang hujan juga telah turun begitu derasnya membasahi tubuh mungil terbalut seragam elit itu.

Sampai pada akhirnya.

Titttttt

Brak

Jay merasakan sekujur tubuhnya terasa sakit dan hal yang ia ucapkan terakhir kali sebelum kegelapan merenggutnya adalah

Jayden Novandra Lexam (Transmigrasi) EndWhere stories live. Discover now